Kisah Keruntuhan Baghdad

SHARE:

Runtuhmu Baghdad (Sebuah Pelajaran Tentang Peran Syiah Dalam Pedihnya Sejarah)

Runtuhmu Baghdad

(Sebuah Pelajaran Tentang Peran Syiah Dalam Pedihnya Sejarah)

Kisah Keruntuhan Baghdad

Tahun 656 H

Pada saat itu, bangsa Tatar merebut Baghdad dan membantai sebagian besar penduduknya, Termasuk Sang Khalifah. Kekuasaan Bani Abbasiyah berakhir dari kota tersebut. 

Bulan baru muncul, menandakan permulaan tahun. Tahun dibuka dengan serbuan pasukan Tartar ke Baghdad bersama dengan dua pangeran yang memimpin armada Raja Tartar, Hulagu Khan. 

Di saat yang sama, mereka juga mendapat bantuan dari pemimpin Mosul untuk membumi-hanguskan masyarakat Baghdad, berbagai macam hadiah serta perhiasan. Hal itu dilatarbelakangi akan rasa takutnya kepada bangsa Tartar dan menghindari keburukan mereka, semoga Allah mengutuk mereka. 

Baghdad dikepung, dikitari oleh meriam serta mesin pengepung lainnya yang tidak bisa menolak takdir Allah. Seperti yang dikatakan dalam hadis: "Tidak akan ada kehati-hatian yang mampu menghindari takdir." 

Juga sebagaimana firman Allah: "Sesungguhnya ketetapan Allah apabila datang, tidak dapat ditolak." ( Terjemah Surat Nuh: 4). Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (Terjemah Surat Ar-Ra'd: 11). 

Pasukan Tartar mengepung istana Khalifah dari segala sisi. Mereka juga menghujani istana dengan anak panah dari segala penjurunya. Sampai-sampai seorang budak wanita yang sedang bermain-main di hadapan Khalifah tertembak dan terbunuh. Padahal sebelumnya Khalifah masih tertawa dan terlena dengannya. 

Keberadaan budak wanita ini sendiri termasuk salah satu kesalahan Sang Khalifah. Budak perempuan itu bernama 'Arifah.

Sebuah anah panah yang meluncur dari jendela membunuhnya sementara dia menari di hadapan Khalifah. Karenanya, Khalifah terkejut dan ketakutan. 

Di tubuh anak panah yang menewaskannya, tertulis: "Jika Dia berencana untuk menghukum dan menentukan takdir-Nya, Dia akan membuat lalai orang-orang yang berakal." 

Khalifah pun memerintahkan peningkatan keamanan setelah itu, memerintahkan agar semakin banyak tirai yang dipasang di istana Khalifah. 

Kedatangan Hulagu Khan bersama seluruh pasukannya -sekira 200.000 tentara- ke Baghdad adalah pada tanggal dua belas bulan Muharram tahun ini, dalam keadaan sangat marah dengan Khalifah karena apa yang telah ditakdirkan, dijalankan, dan dilakukan oleh Allah.

Permulaan semua kisah ini adalah, saat Hulagu Khan sampai di Hamedan dalam perjalanannya menuju Irak, Muayyid al-Din Muhammad bin Al-Alqami menyarankan Khalifah untuk mengirim hadiah tahunan kepada mereka sebagai bujukan agar mereka tak melanjutkan niatnya menguasai negeri Islam. 

Akan tetapi ada beberapa anggota kerajaan yang tidak setuju dengan pandangan tersebut. Mereka mengatakan bahwa sebenarnya sang menteri ingin mencari muka di hadapan Raja Tartar dengan hadiah yang justeru dikirim oleh Sang Khalifah. Sebaliknya, mereka menyarankan agar Sang Khalifah cukup mengirim sedikit hadiah saja. 

Benar saja, Sang Khalifah hanya mengirim sedikit hadiah. Jelas, Hulagu Khan merasa diremehkan. Hulagu Khan membalas 'surat bujukan' itu dengan meminta agar Khalifah mengirimkan pihak-pihak yang memberinya saran tersebut. Namun, Khalifah sama sekali tak mempedulikan ucapan Hulagu Khan hingga tak disangka, kedatangannya semakin dekat. 

Dalam rentang waktu singkat, Hulagu Khan telah sampai di Baghdad dengan ribuan tentaranya yang kafir, fajir, dhalim, lagi durjana. Pasukan yang sama sekali tak beriman kepada Allah dan hari akhir.

Mereka mengepung Baghdad dari arah timur dan baratnya. Dalam keadaan pasukan Baghdad begitu sedikit dan lemah. Jumlah mereka bahkan tak sampai 10.000 penunggang kuda. Pun para pasukan yang telah dipensiunkan, mereka tak lagi diberikan uang pensiun rutin, sehingga akhirnya terpaksa harus meminta-minta di pasar dan pintu-pintu masjid. 

Para penyair pun mendendangkan syair-syair ratapan untuk nasib mereka yang begitu miris. Menyayangkan keadaan Islam dan kaum muslimin. 

Dan semua itu, adalah akibat dari pendapat Ibnu Al-Alqami Ar-Rafidhi.

Semua itu adalah ulah dari menteri Ibnul-Alqami Si Rafidhah. 

Satu tahun sebelumnya, antara ahlus sunnah dengan orang-orang rafidhah terjadi perang besar. Perang yang menyebabkan daerah Karkh dan Mihillah milik orang-orang Rafidhah berhasil diambil alih. Sampai-sampai rumah kerabat-kerabat sang menteri pun berhasil diambil alih. Hal itu tentu saja membuatnya begitu murka. 

Inilah salah satu yang menyebabkannya mengkhianati Islam dan kaum muslimin dari belakang. Pengkhianatan yang berujung hal yang begitu keji, sesuatu yang belum pernah tertuliskan sebagai sejarah semenjak Kota Baghdad dibangun. Bahkan hingga hari ini. 

Oleh karenanya lah, orang yang pertama membelot kepada pasukan Tartar adalah dirinya. 

Bersama keluarga, pengikut, pembantu, dan pelayan-pelayannya, ia bertolak. Menemui Raja Hulagu Khan, semoga Allah melaknatnya. Setelah berunding, mereka semua kembali. 

Sekembalinya dari hadapan Hulagu Khan, ia menyarankan kepada Khalifah agar menemui Sang Kaisar Mongol, berlaku tunduk di hadapannya. Ini semua agar terjadi kesepakatan damai. Yang nantinya separuh pajak Irak akan diberikan untuknya, dan separuhnya lagi untuk Sang Khalifah. 

Keluarlah Khalifah bersama 700 anggota rombongan. Semuanya terdiri dari para hakim, ahli fikih, ahli ibadah, pimpinan pemerintahan, dan para tokoh. 

Saat mereka telah mendekati tempat Hulagu Khan. Semua anggota rombongan dicegat dan dilarang untuk menyertai Khalifah kecuali 17 orang. Bersama mereka yang berjumlah tak genap 20 itulah, Khalifah melanjutkan perjalanannya. 

Sisa rombongan yang tertinggal turun dari kendaraan mereka. Saat itulah, mereka dijarah dan dibantai tanpa tersisa. 

Di saat yang sama, Sang Khalifah telah sampai di hadapan Hulagu Khan... 

Disebutkan bahwa di hadapan Hulagu Khan, Khalifah begitu bergetar saat menjawab beberapa pertanyaan yang dilayangkan oleh musuhnya. Beliau bergetar hebat, merinding melihat apa kekuatan dan keperkasaan lawannya. 

Akan tetapi Hulagu Khan masih mempersilahkan Khalifah untuk pulang. Dalam perjalanan pulangnya, Khalifah ditemani Nashiruddin Ath-Thusi dan Ibnu Al-Alqami. Dalam keadaan Khalifah tetap berada dalam kepungan dan pengawasan. 

Di saat yang sama, banyak emas, perhiasan, permata, dan barang-barang bergarga yang diambil dari istana kerajaan khalifah. Di satu sisi, rombongan orang-orang Rafidhah dan munafikin ini telah menyarankan kepada Hulagu Khan agar tak menerima permohonan damai.

Menteri Ibnu Al-Alqami berkata dengan liciknya: “Bila terjalin ikatan damai yang menguntungkan kedua belah pihak ( pihak Khalifah dan Tartar ), maka kemungkinan ini hanya akan berjalan selama satu atau dua tahun. Kemudian setelah itu semuanya akan kembali seperti semula.” Mereka juga menghasungnya untuk membunuh Sang Khalifah. 

Dan benar saja, di saat Khalifah kembali menghadap Hulagu Khan untuk kali berikutnya, ia memberikan perintah untuk membunuhnya. 

Para ahli sejarah menyebutkan bahwa yang memberikan masukan agar Hulagu Khan membunuh Khalifah adalah dua orang, Al-Wazir Ibnu Al-Alqami dan Nashiruddin Ath-Thusi. Kilas balik, Nashiruddin memang sudah mengenal lama Hulagu. Sebelumnya ia pernah menjadi pembantu Raja Mongol tersebut saat menaklukkan Benteng Alamut, merebutnya dari tangan para Isma’iliyyah…

Saat Hulagu sudah berniat ingin membunuh Khalifah, Menteri Ibnu Al-Alqami juga tampil sebagai orang yang sekali lagi memberikan hasutan untuk membunuh beliau. Mereka pun membunuhnya, mereka menendang dada Khalifah dengan tanpa rasa belas kasih.  Tempatnya juga benar-benar telah disiapkan. Khalifah berada di dalam kain dari wol tebal, beliau dibunuh di atasnya. Konon mereka takut bila darahnya jatuh ke tanah. Kelak, mereka adalah orang yang akan memikul dosa mereka sendiri, dosa Khalifah, dan orang-orang yang bersamanya, dari kalangan para ulama, para hakim, tokoh-tokoh Negara, para bawahan, dan ulil halli wal ‘aqdi.

Setelah membunuh pimpinan tertinggi kaum muslimin, mereka semua meluncur ke tanah Baghdad.  Mereka berangus semua yang bisa mereka temukan. Pria dewasa, wanita, anak-anak, orang-orang tua dan jompo, juga para pemuda. 

Banyak  manusia yang akhirnya memilih untuk bersembunyi di dalam sumur, dan tempat-tempat kotor yang tak terjangkau, bahkan tempat pembuangan kotoran sekalipun. Demikian mereka bersembunyi berhari-hari, tanpa sekalipun menampakkan diri. 

Sebagian yang lain berkumpul lantai atas rumah mereka dan mengunci pintunya. Akan tetapi tentara Mongol secara paksa mendobrak pintu rumah mereka, dan membunuh mereka semua di tempat tersebut. Dari saluran air, darah-darah kaum muslimin mengalir. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Kekacauan itu terjadi di semua tempat, masjid-masjid, sekolah-sekolah, dan di peternakan sekalipun. 

Tak ada satupun yang selamat kecuali Ahli Dzimmah dari Yahudi dan Nasrani, juga orang-orang yang mau berlindung kepada mereka dan ke kediamannya Menteri Ibnu Al-Alqami Si Rafidhah. Beberapa saudagar juga selamat, mereka menukar hidup mereka dengan menyerahkan harta yang luar biasa banyaknya. 

***   

Baghdad berbalik. Yang sebelumnya menjadi kota penuh kedamaian kini hancur lebur bagai tak berpenghuni. Tak ada memang yang menghuninya kecuali sedikit, pun mereka diselimuti ketakutan, kelaparan, dan kehinaan.

Pelajaran penting: Jauh sebelum kejadian ini, Ibnu Al-Alqami sangat bersungguh-sungguh untuk mengurangi jumlah tentara Khalifah dan menghapus nama-nama mereka dari diwan. Di akhir masa Al-Mustanshir, jumlah pasukan mendekati 100.000 pasukan. Terus ia mengurangi jumlah mereka hingga tak lagi tersisa melainkan 10.000.

Setelahnya ia mengirimkan surat kepada Tartar dan menghasut mereka untuk merebut Baghdad. Memuluskan jalan mereka menuju penaklukan tersebut. Menjelaskan seluk beluk pasukan, betapa lemahnya pasukan saat ini. Semua itu didasari atas keinginannya untuk benar-benar menghancurkan sunnah, lalu menampakkan bidah Syiah di Baghdad. Ia ingin agar Khalifah dari kalangan Fathimiyyin yang memimpin. Wallahu ghalibun ala amrih. Ternyata tujuan utamanya tak terwujud.

Allah putar balikkan makarnya ke belakang. Mengenai dirinya sendiri. Memberinya kerendahan setelah sebelumnya ia merasakan kemuliaan. Menjadikannya sebagai pembantu rendah Tartar setelah sebelumnya ia adalah seorang menteri untuk Khalifah. Ia memikul dosa orang-orang yang terbunuh di Baghdad.

Maka hukum adalah milik Allah, Dzat Yang Maha Tinggi lagi Besar, Rabb bumi dan langit.

Dari kitab: Al Bidayah wan Nihayah
Alih Bahasa: Muhammad Abdurrahman Faqih Hatuala

https://t.me/LisanulQolam

KOMENTAR

BLOGGER
Nama

Adab-Akhlak,234,Akhirat,22,Akhwat,108,Anak Muda dan Salaf,238,Anti Teroris,2,Aqidah,280,Arab Saudi,12,Asma wa Shifat,2,Audio,44,Audio Singkat,8,Bantahan,104,Bid'ah,59,Biografi,86,Cerita,64,Cinta,10,Dakwah,47,Doa Dzikir,67,Ebook,15,Fadhilah,71,Faedah Ringkas,17,Fatwa Ringkas,4,Fiqih,344,Ghaib,17,Hadits,169,Haji-Umroh,16,Hari Jumat,31,Hari Raya,6,Ibadah,43,Info,80,Inspiratif,39,IT,10,Janaiz,7,Kata Mutiara,129,Keluarga,237,Khawarij,21,Khutbah,4,Kisah,294,Kitab,6,Kontemporer,155,Manhaj,180,Muamalah,46,Nabi,20,Nasehat,633,Poster,7,Puasa,53,Qurban,18,Ramadhan,51,Rekaman,2,Remaja,155,Renungan,95,Ringkasan,100,Sahabat,69,Sehat,25,Sejarah,54,Serial,3,Shalat,157,Syiah,27,Syirik,15,Tafsir,49,Tanya Jawab,595,Tauhid,54,Tazkiyatun Nafs,108,Teman,20,Thaharah,21,Thalabul Ilmi,150,Tweet Ulama,6,Ulama,89,Ustadz Menjawab,9,Video,20,Zakat,12,
ltr
item
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy: Kisah Keruntuhan Baghdad
Kisah Keruntuhan Baghdad
Runtuhmu Baghdad (Sebuah Pelajaran Tentang Peran Syiah Dalam Pedihnya Sejarah)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj65JeqLJ6H30jp55o-KO1PKsp7YgyrU8bVMP3-gH-j9_pNWurH2NZjkScP53sL78coYAAZGzHF4zBlED9KrYoKkTyAEuax_rbqmGAa3cdGYc6CVF-vMbHyx3n8w1nL64oQst5GTsVBR1n_jqkHzbNa2PPYL90rKMelZOXK6NDO-hllqsWgVwbWY5PSEcgN/s16000/baghdad.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj65JeqLJ6H30jp55o-KO1PKsp7YgyrU8bVMP3-gH-j9_pNWurH2NZjkScP53sL78coYAAZGzHF4zBlED9KrYoKkTyAEuax_rbqmGAa3cdGYc6CVF-vMbHyx3n8w1nL64oQst5GTsVBR1n_jqkHzbNa2PPYL90rKMelZOXK6NDO-hllqsWgVwbWY5PSEcgN/s72-c/baghdad.jpg
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
https://www.atsar.id/2025/01/kisah-keruntuhan-baghdad.html
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/2025/01/kisah-keruntuhan-baghdad.html
true
5378972177409243253
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA POST Selengkapnya Balas Batal Balas Hapus Oleh Beranda HALAMAN POSTS Lihat Semua BACA LAGI YUK LABEL ARSIP SEARCH ALL POSTS Al afwu, artikel tidak ditemukan Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang ago $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 pekan yang lalu Pengikut Ikut THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy