Suatu malam, ada seorang perempuan datang kepada Ahmad bin Mahdi. Wanita yang malang
Siapa Menutup, Allah Kan Tutupi
Ahmad bin Mahdi bin Rustum adalah seorang ahli ibadah nan zuhud. 40 tahun lamanya, beliau membuktikan rasa zuhud yang mengakar, selama itu, beliau tak pernah merasa nyaman dengan pembaringannya.
Kezuhudannya, bukan didasari ketidakmampuan, justeru beliau adalah seorang yang berharta. Terbukti, 300.000 dirham beliau habiskan, hanya untuk menuntut ilmu.
Abu Nu'aim dalam kitab Hilyatul Auliya' menyebutkan sebuah kisah tentang Ahmad bin Mahdi. Dengan sanadnya, Abu Nu'aim menukilkan bahwa:
Suatu malam, ada seorang perempuan datang kepada Ahmad bin Mahdi. Wanita yang malang. "Saya mendapatkan ujian. Benar-benar berat. Saya dipaksa berzina, dan kini, saya hamil karenanya." Tutur perempuan itu.
"Saya," kata si perempuan, "hendak bersembunyi di balik nama anda. Saya akan mengatakan bahwa anda adalah suami saya. Lalu janin ini adalah anak anda. Tolong, tutupi aib saya, semoga Allah menutupi aib anda."
Ahmad bin Mahdi hanya terdiam mendengarnya.
Saat si perempuan akhirnya melahirkan, penduduk kota Mahalla bersama imam masjid mereka datang kepadanya. Memberikan selamat atas kelahiran 'sang putra'. Ahmad bin Mahdi pun menampakkan kebahagiaan. Lalu dengan dua dinar, beliau membeli makanan dan manisan untuk tamu-tamu yang hadir, memberikan jamuan untuk mereka semua.
Belum cukup, Ahmad bin Mahdi setiap bulan juga mengirimkan uang sejumlah dua dinar untuk nafkah si bayi. Beliau kirimkan uang itu melalui sang imam masjid. Kata Ahmad bin Mahdi saat memberikan uang tersebut: "Tolong sampaikan salam saya kepadanya. Ada satu dan lain hal yang membuat kami berdua harus berpisah."
Terus demikian sampai... Dua tahun kemudian si bayi meninggal dunia.
Masyarakat Mahalla kembali datang, kali ini mereka berbela-sungkawa. Beliau saat itu menampakkan kesedihan dan kepedihan atas kepergiannya.
Tak lama berselang, si perempuan kembali menemui Ahmad bin Mahdi. Ia membawa sepundi dinar yang selama ini dikirimkan kepadanya. "Semoga Allah menutupi segala aib anda, semoga Allah membalas anda dengan kebaikan. Ini, semua uang yang pernah anda kirimkan kepada saya." Katanya menyerahkan kembali dinar-dinar yang terkumpul.
"Wahai ibu," jawab Ahmad bin Mahdi, "sesungguhnya saya mengirimkan uang-uang itu untuk menyambung hubungan dengan bayimu. Kini ia telah wafat, engkaulah yang mewarisinya. Ambillah semua uang itu. Pergunakan sesuai kebutuhanmu."
Wanita itu menuruti permintaan Ahmad bin Mahdi dan akhirnya pergi.
***
Subhanallah, adakah ketulusan, keihlasan, dan kebaikan hati semacam ini pernah tergambar?! Pada tahun 317 H, beliau wafat. Semoga Allah merahmatinya.
Al-Bidayah Wan-Nihayah: 12/87
Selasa, 15 Syawwal 1445 H / 23 April 2024 M
https://t.me/LisanulQolam/512
KOMENTAR