Siapakah Penduduk Al A'raf yang Dijelaskan di Dalam Alquran?
SIAPA ITU ASHABUL A'RAAF..?
Para pembaca yang dirahmati Allah, di dalam Al-Qur'an terdapat salah satu kisah yang Allah abadikan mengenai golongan yang amal kebaikan dan kejelekannya seimbang, tepatnya dalam QS. Al-A'raaf. Tahukah kalian siapa mereka itu?
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan di atas A'raaf itu, ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan (penduduk surga & neraka) dengan tanda-tanda mereka. Mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum", yang mereka belum memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya)."
"Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berdoa, "Ya Rabb kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu."
"Dan orang-orang yang di atas A'raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalinya dengan tanda-tandanya seraya mengatakan, "Harta yang kalian kumpulkan dan apa yang selalu kalian sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepada kalian."
"(Orang-orang di atas A'raaf bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang yang kalian telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?". (Kepada orang-orang mukmin itu dikatakan): "Masuklah kalian ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadap kalian dan tidak (pula) kalian bersedih hati."
QS. Al-A'raaf ayat 46 sampai 49.
Ahli tafsir berbeda pendapat dalam menentukan siapa Ashabul A'raf?
Sahabat Abdullah bin Mas'ud, Ka'ab Al-Ahbar, dan Ibnu 'Abbas (pada salah satu pendapatnya) radhiyallahu'anhum berpendapat bahwa mereka adalah golongan yang miskin dari penduduk surga.
Ibnu Wahb rahimahullah, menukil dari sahabat Ibnu 'Abbas radhiyallahu'anhuma berkata, "Ashabul A'raf mereka adalah golongan yang Allah sebutkan dalam Al-Qur'an, mereka adalah pelaku dosa besar dari umat islam."
Sahabat Ibnu Mas'ud, Hudzaifah bin Al-Yaman, dan Ibnu 'Abbas radhiyallahu'anhum berpendapat bahwa Ashabul A'raaf adalah golongan yang pahala dan dosanya sama dan seimbang. Lantas mereka ditempatkan di tempat tinggi sampai Allah memutuskan, hingga Allah masukkan mereka ke dalam surga karena rahmat-Nya. Pendapat inilah yang paling benar.
Mereka Dijuluki dengan Ashabul A'raaf karena mereka mengetahui secara langsung penduduk surga dan neraka, mengenali sifat-sifat mereka, bahkan mereka melihat mereka dengan mata mereka sendiri.
Ketika melihat penduduk surga, mereka menyeru, "Salaamun 'alaikum" (semoga keselamatan tercurah kepada kalian).
Ketika pandangan mereka dipalingkan kepada penduduk neraka maka mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu".
Imam Mujahid rahimahullah berkata,
"Al-A'raaf adalah penghalang antara surga dan neraka, yang merupakan sebuah tembok yang memiliki pintu."
Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah berkata,
"Al-A'raaf adalah bentuk jamak dari kata "urf". Dalam bahasa Arab setiap tempat yang tinggi dari tanah disebut "urf". Disebut "urf" pada jengger ayam karena ketinggiannya."
Allah Ta'ala berfirman,
فَضُرِبَ بَيْنَهُم بِسُورٍ لَّهُۥ بَابٌۢ بَاطِنُهُۥ فِيهِ ٱلرَّحْمَةُ وَظَٰهِرُهُۥ مِن قِبَلِهِ ٱلْعَذَابُ
"Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di bagian dalamnya ada rahmat dan di bagian luarnya dari situ ada siksa."
QS. Al-Hadid ayat 13.
Faedah yang dapat diambil:
1. Dari uraian singkat di atas menunjukkan bahwa tempat kembali Ashabul A'raf adalah surga.
2. Bahwa seluruh manusia masuk surga murni karena sebab rahmat Allah, bukan karena amal saleh.
3. Antara surga dan neraka ada pembatasan & penghalang yang disebut dengan A'raaf.
Wallahua'lam..
Referensi:
1. Taisirul Karimir Rahman, karya Asy-Syaikh As-Sa'di.
2. Tafsir Ibnu Katsir, karya Imam Ibnu Katsir.
Cirebon, Selasa 5 Dzulqa'dah 1445 H/14 Mei 2024.
Komplek Ponpes Dhiya'us Sunnah.
http://t.me/kisahdanmurottalpilihan
KOMENTAR