Sumur Punya Cerita Imam Asy Syaukani Rahimahullah dalam kitab Al Badruth Thali' mengisahkan sebuah kisah unik. Ada seorang yang hidup di...
Sumur Punya Cerita
Imam Asy Syaukani Rahimahullah dalam kitab Al Badruth Thali' mengisahkan sebuah kisah unik.
Ada seorang yang hidup di negeri Yaman daerah Al Humrah. Dari segi geografis berdekatan dengan laut merah. Tepatnya bagian barat Negara Yaman.
Orang ini berprofesi petani, dan sangat dikenal kebaikan dan ketakwaannya.
Beliau juga gemar besedekah kepada kaum fakir miskin, terkhusus kepada musafir yang sedang kekurangan biaya.
Beliau juga membangun sebuah masjid. Pada setiap malamnya beliau menghidupkan obor untuk penerangan, dan menyediakan makan malam bagi siapapun yang membutuhkan.
Setelah itu beliau mulai shalat tahajjud.
Begitulah kebiasaan beliau tiap malam.
Setelah beberapa waktu kemudian. Negeri Yaman ditimpa paceklik dan kekeringan.
Sumur-sumur mengalami kekeringan, bahkan air sungai pun tidak lagi mengalir. Sedangkan lahan pertanian sangat membutuhkan air agar tetap tumbuh berkembang.
Sumur beliau juga termasuk dari sekian sumur yang kering kerontang. Nah, agar air kembali muncul maka mulailah beliau bersama anak-anaknya menggali untuk memperdalam sumur tersebut.
Tak dinyana, ketika tengah proses penggalian, tiba-tiba dinding-dinding dari sumur itu roboh hingga menutup permukaan sumur. Padahal beliau, sang ayah masih berada didasar sumur menggali.
Tidak ada celah sedikitpun yang tersisa. Belum ada alat berat. Peralatan serba terbatas.
Segala upaya demi keselamatan sang ayah dikerahkan. Semua cara dilakukan.
Setelah sekian kali berusaha,
anak-anak beliaupun pasrah. Dan mereka merelakan sang ayah beristirahat didalam sumur.
Jadilah sumur sebagai kuburan sang ayah. Mereka pulang menangis. Kemudian menshalati dan membagi warisan sang ayah.
Mereka tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya bagi ayah mereka di dasar sumur.
Ternyata ketika dinding sumur tadi roboh yang menyebabkan tertutupnya sumur. Penggalian beliau tersebut telah mencapai sebuah gua didasar sumur.
Nah, ketika dinding itu roboh ada sebatang kayu besar yang ikut jatuh dan kemudian menahan robohan dinding untuk menimpa beliau.
Dengannya beliau selamat di kegelapan gua dasar sumur.
Mulai disini datanglah karamah Allah. Keajaiban turun. Kemudahan tiba.
Tak disangka, ditengah pekatnya gelap, tiba-tiba muncul sebuah lentera yang menerangi tepat bagian atas mulut gua.
Tidak hanya sampai disini..
Beliau juga mendapat makanan persis seperti makanan yang beliau sajikan kepada orang-orang di setiap malamnya. Makanan itu datang di siang dan malam hari.
Begitu setiap harinya..
Siang berganti malam. Waktu demi waktu terus beliau manfaatkan untuk berdzikir, berdoa, bermunajat kepada Allah, dan melakukan ibadah shalat.
Mozaik masa terus berjalan. Tak terasa beliau telah hidup didasar sumur selama enam tahun. Hingga datang lah pristiwa berikut.
Anak-anak beliau berinisiatif untuk menggali sumur itu kembali. Supaya bisa dibangun dan dimanfaatkan lagi.
Mulailah mereka menggali dan menggali. Bongkahan batu mereka angkat, ada yang besar, berat. Ada krikil tajam ringan. Begitu seterusnya. Galian semakin dalam. Hingga mereka menemukan sebatang kayu besar.
Setelah diangkat ternyata ada sebuah gua dibagian sampingnya.
Sontak kaget luar biasa. Takjub bercampur heran berbalut bahagia tiada kira, kala mereka menemukan sang ayah masih hidup.
Mereka pun membanjiri sang ayah dengan pertanyaan. Sang ayah menjawab dan menjelaskan bahwa,
"Sedekah yang ayah bagikan kepada setiap fakir miskin itulah yang menjadi penerang lagi memudahkan segala urusan ayah".
Allahu Akbar..
Sungguh benar Rasul shallallahu alaihi wasallam ketika bersabda,
صنائعُ المعروفِ تقي مصارعَ السوءِ و الآفاتِ و الهلكاتِ
"Pelaku kebaikan akan terhalangi dari seluruh kejelekan, segala keburukan dan berbagai macam petaka". (HR. Thabrani dari Ummu Salamah. Dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami' 3795).
Keajaiban sedekah sungguh memukau. Sedekah itu tidak mesti harta. Sedekah itu banyak. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
"Sungguh setiap tasbih itu adalah sedekah, dan setiap takbir itu adalah sedekah, dan setiap tahmid itu adalah sedekah, dan setiap tahlil itu adalah sedekah, memerintahkan kepada hal yang makruf itu adalah sedekah, mencegah dari hal yang mungkar itu adalah sedekah, dan dalam kemaluan kalian itu juga terdapat sedekah. Mereka berkata: Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Apakah salah seorang dari kami jika menyalurkan syahwatnya (dengan benar) dia akan mendapatkan pahala?
Beliau bersabda: Bagaimana pendapat kalian jika disalurkan pada yang haram, bukankah dia berdosa? Maka demikian pula kalau disalurkan pada yang halal tentu dia memperoleh pahala.” (HR. Muslim dari Abu Dzar)
Semoga Selamat Dunia Akhirat.
https://t.me/Teladanumat
KOMENTAR