Rahasia di Balik Doa Ibunda Juraij

SHARE:

doa ibu juraij "Ya Allah jangan Engkau wafatkan Juraij sampai dia memandang wajah pezina"

RAHASIA  DI BALIK DOA IBUNDA JURAIJ

Rahasia di Balik Doa Ibunda Juraij

Kisah Juraij sudah tidak asing bagi kita. Namun ada satu hal yang menarik yaitu doa ibunda Juraij, 

اللهم لا تمته حتى ينظر في وجوه المومسات

"Ya Allah jangan Engkau wafatkan Juraij sampai dia memandang wajah para pezina"

Apa yang mendorong ia berdoa dengan doa ini atas Juraij? 

Cinta seorang ibu kepada anaknya begitu tulus, namun terkadang seorang ibu cemburu kepada perkara yang memalingkan anaknya darinya. 

Karenanya, seorang yang berakal tidak akan menjadikan ibunya cemburu kepada sesuatu pun. Bahkan ia akan mendahulukan ibunya di atas anak, istri, harta dan memposisikannya sebagai harta paling berharga dalam kehidupannya. 

Dalam hal ini Juraijlah yang salah, ketika tidak memenuhi panggilan sang ibu dan lebih mementingkan shalat sunnah, karena memenuhi panggilan ibu hukumnya wajib.

Betapa terluka perasaan ibunda Juraij ketika rasa rindu 'tuk bersua dengan anaknya memenuhi relung hati namun Juraij justru mengabaikannya. 

Di sisi lain Juraij mendapati ketentraman jiwa dan penyejuk mata dalam shalat. 

Karenanya ibunda Juraij berdoa dengan doa ini, karena memandang wajah pezina akan menghilangkan kelezatan ibadah. 

Agar Juraij mengetahui betapa hatinya terluka, sebagaimana dia sendiri terluka karena memandang wajah pezina. 

Mungkin akan timbul pertanyaan, kok tega seorang ibu mendoakan kejelekan atas anaknya? 

Jawabannya : Ibu juga punya hak yang harus ditunaikan oleh anaknya. Yaitu ditaati perintahnya selama bukan perintah untuk bermaksiat. Di saat hak ini tidak ditunaikan, maka ia mengadukannya kepada Allah.

Seandainya ibunda Juraij berdoa agar anaknya berzina pasti binasalah Juraij, namun ia hanya ingin menyadarkan anaknya makna : ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian ayahmu.

Setelah kita mengetahui rahasia di balik doa ibunda Juraij, maka setidaknya ada dua pelajaran penting sekaligus sebagai bahan renungan bersama;

Pertama : Tentang pengaruh mengumbar pandangan baik di jalan ataupun Handphone melalui situs-situs dan media-media yang ada.

Tidak diragukan lagi bahwa mengumbar pandangan akan menghilangkan manis dan khusyuknya ibadah, terkhusus shalat.

Setiap anggota tubuh ada bagian dari zina, dan zina mata adalah memandang kepada perkara haram. 

Di zaman dahulu kerusakan dan fitnah terbatas pada daerah tertentu, namun di zaman sekarang ada di seluruh penjuru, ada di hadapan kita, bisa diakses dengan mudah oleh semua kalangan. Betapa banyak generasi menjadi rusak disebabkan fitnah ini, kecuali siapa yang dirahmati Allah.

Mengumbar pandangan adalah panah beracun yang akan melukai hati dan menawannya. Ia mengira dengan mengumbar pandangan jiwanya akan tenang namun yang terjadi justru kegelisahan yang akan terus merundungnya. Lantas manis dan khusyuknya ibadah tak lagi dirasakan, Iyadzan billah.

Adapun kaum Salaf mereka sangat menjaga pandangan dari perkara haram;

Hasan bin Abi Sinan keluar menuju shalat 'Id, ketika pulang istrinya bertanya, "Berapa banyak wanita jelita yang telah engkau pandang?" Beliau menjawab, "Demi Allah, tidaklah aku melihat kecuali kepada ibu jariku sejak aku keluar sampai kembali".(at-Tabshirah 106) 

Robi' bin Khustaim senantiasa menundukkan pandangan, hingga suatu hari lewatlah beberapa wanita. Lantas beliaupun segera menundukkan pandangan dan kepala beliau, sampai para wanita mengira beliau adalah seorang buta. Sehingga mereka berlindung dari kebutaan. 

Bahkan yang lebih menakjubkan lagi adalah Ibnu Sirin, beliau berkata, "Aku melihat seorang wanita dalam mimpiku ketika aku tahu dia tidak halal bagiku aku pun memalingkan pandanganku darinya".

Dengan menjaga pandangan, seorang akan mendapati cahaya di dalam hatinya.

Syakhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan, 

"Di dalam surat An-Nur Allah Subhanahu wa Ta'ala menggandengkan perintah untuk menundukkan pandangan dengan ayat Nur (Allah adalah penerang langit dan bumi) untuk menunjukkan bahwasanya siapa yang menundukkan pandangannya maka Allah akan memberikan cahaya pada hatinya"

Renungan Kedua, Tentang Khusyuk di Dalam Shalat

Teruntuk jiwa yang menganggap shalat adalah beban, jiwa yang malas menjalankan ibadah, jiwa yang belum mengecap manisnya ketaatan. 

Semoga tulisan ringan ini menjadi renungan yang membawa perubahan pada kualitas ibadah kita, terutama shalat.

Kedudukan Khusyuk di Dalam Shalat

Bagi insan beriman shalat adalah ketentraman jiwa dan penyejuk mata. Dengannya mereka merasakan kelezatan, kedamaian dan ketentraman. 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, 

وجعلت قرة عيني في الصلاة

"Dijadikan penyejuk mataku di dalam shalat".(HR.An-Nasa'i dan Ahmad) 

Beliau juga bersabda, 

يا بلال، أرحنا بالصلاة

"Wahai Bilal, buatlah kami nyaman dengan shalat"  (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Hal ini tidak mungkin bisa terwujud kecuali apabila shalat dikerjakan dengan khusyuk. Sehingga khusyuk adalah inti dan ruh shalat. 

Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam rahimahullah menyatakan,

“Khusyuk adalah ruh dan inti shalat.

Banyak dan sedikitnya pahala shalat tergantung kepada sejauh mana orang yang shalat bisa memahami kekhusyukannya dalam shalat.” [Taisirul Allam Syarh Umdatul Ahkam 1/292]

Beberapa Upaya Untuk Meraih Kekhusyukan

1. Meninggalkan dosa dan kemaksiatan.

Telah maklum bahwa, dosa dan kemaksiatan berdampak menghilangkan kekhusyukan dan kelezatan ibadah. Semakin banyak dosa dibuat, hati akan semakin gelap. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, 

 إن العبد إذا أخطأ خطيئة نكتت في قلبه نكته سوداء فإذا هو نزع واستغفر وتاب سقل قلبه، وإن عاد زيد فيها حتى تعلو قلبه وهو الران الذي ذكر الله كلا بل ران على قلوبهم ما كانوا يكسبون

"Apabila seorang hamba berbuat dosa akan dititik di hatinya satu titik hitam, ketika dia meninggalkan dosa tersebut, beristighfar dan bertaubat, hatinya akan disucikan. Namun apabila dia kembali berbuat dosa akan ditambah titik hitam sampai menutupi hatinya. Itulah arron yang Allah Sebutkan,

كَلَّا  بَلْ  رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.

(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

2. Berdoa kepada Allah agar dikaruniai kekhusyukan

Diantara doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah;

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

 "Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu.” (HR. Abu Daud dan Ahmad) 

Demikian pula doa, 

 اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لا يَنْفَعُ؛ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ ؛ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, nafsu yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim)

3. Menghadirkan Muraqabah (merasa selalu diawasi oleh Allah) 

Allah Ta'ala berfirman, 

الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ * وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ

Yang melihat engkau ketika engkau berdiri (untuk salat) dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud. [Surat Asy-Syu'ara 218 - 219]

Hatim Al-Asham rahimahullah berkata,

"Apabila waktu shalat telah dekat aku segera berwudhu dengan sempurna, kemudian pergi ke masjid. Aku  menunaikan shalat dan menjadikan: ka'bah di hadapan mataku, shirath di bawah kakiku, surga di samping kananku, neraka di samping kiriku, malakul maut di belakangku. Aku menyangka itu adalah shalat terakhirku. Aku menjalankannya dengan penuh harap dan cemas, bertakbir dengan keteguhan, membaca dengan tartil, rukuk dengan tawadhu, sujud dengan khusyuk, serta mengirinya dengan keiklasan, lantas aku tidak tahu apakah shalatku diterima atau tidak". (al-Khusyu' fish-Shalah 94-95)

Dikatakan kepada 'Amir bin Abdullah, "Apakah engkau memikirkan sesuatu di dalam shalat?"

"Iya, keadaan ketika aku berdiri di hadapan Allah dan tempat kembaliku ke surga atau neraka", jawabnya. 

Lebih lanjut beliau ditanya, " Apakah engkau memikirkan urusan dunia?"

"Gigi-gigiku patah lebih aku sukai daripada memikirkan urusan dunia di dalam shalat" (al-Khusyu' fish-Shalah 96)

BACA JUGA : FAIDAH KISAH JURAIJ DAN IBUNYA

Wallahu a'lam. 

Rabu, 18 Sya'ban 1445

✍️ #Catatan_Ringan_Abu_Rabi_Shalih

https://t.me/RaudhatulAnwar1

KOMENTAR

BLOGGER
Nama

Adab-Akhlak,234,Akhirat,22,Akhwat,108,Anak Muda dan Salaf,238,Anti Teroris,2,Aqidah,279,Arab Saudi,12,Asma wa Shifat,2,Audio,44,Audio Singkat,8,Bantahan,103,Bid'ah,59,Biografi,86,Cerita,64,Cinta,10,Dakwah,47,Doa Dzikir,67,Ebook,15,Fadhilah,71,Faedah Ringkas,17,Fatwa Ringkas,4,Fiqih,344,Ghaib,17,Hadits,169,Haji-Umroh,16,Hari Jumat,31,Hari Raya,5,Ibadah,43,Info,80,Inspiratif,39,IT,10,Janaiz,7,Kata Mutiara,128,Keluarga,237,Khawarij,21,Khutbah,4,Kisah,289,Kitab,6,Kontemporer,155,Manhaj,177,Muamalah,46,Nabi,20,Nasehat,633,Poster,7,Puasa,53,Qurban,18,Ramadhan,51,Rekaman,2,Remaja,155,Renungan,95,Ringkasan,100,Sahabat,69,Sehat,25,Sejarah,53,Serial,3,Shalat,157,Syiah,25,Syirik,15,Tafsir,49,Tanya Jawab,594,Tauhid,54,Tazkiyatun Nafs,108,Teman,20,Thaharah,21,Thalabul Ilmi,149,Tweet Ulama,6,Ulama,88,Ustadz Menjawab,9,Video,20,Zakat,12,
ltr
item
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy: Rahasia di Balik Doa Ibunda Juraij
Rahasia di Balik Doa Ibunda Juraij
doa ibu juraij "Ya Allah jangan Engkau wafatkan Juraij sampai dia memandang wajah pezina"
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT4qbrVu1QoZKNQ7gBGHmUkk-pobHbeJjPhHhTEwu3ZWi-U5BgmVfD92JpSftQGyC0HlrePz_3CuF1jqakbSvKr2LXCTX36eO8AsGh25F1piFaHfoy7MUfnIQHQ0O2YxzB-TQzqnXW_Uugf_rEU3c9E79u_iysCb5qMNpw0iLiZqZ41I2dpatN_PA5QNAr/s16000/rahasia%20doa%20ibu%20juraij.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT4qbrVu1QoZKNQ7gBGHmUkk-pobHbeJjPhHhTEwu3ZWi-U5BgmVfD92JpSftQGyC0HlrePz_3CuF1jqakbSvKr2LXCTX36eO8AsGh25F1piFaHfoy7MUfnIQHQ0O2YxzB-TQzqnXW_Uugf_rEU3c9E79u_iysCb5qMNpw0iLiZqZ41I2dpatN_PA5QNAr/s72-c/rahasia%20doa%20ibu%20juraij.png
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
https://www.atsar.id/2024/03/rahasia-di-balik-doa-ibunda-juraij.html
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/2024/03/rahasia-di-balik-doa-ibunda-juraij.html
true
5378972177409243253
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA POST Selengkapnya Balas Batal Balas Hapus Oleh Beranda HALAMAN POSTS Lihat Semua BACA LAGI YUK LABEL ARSIP SEARCH ALL POSTS Al afwu, artikel tidak ditemukan Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang ago $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 pekan yang lalu Pengikut Ikut THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy