Inilah keutamaan berjalan kaki menuju masjid berdasarkan hadits Rasulullah.
KEUTAMAAN BERJALAN KAKI MENUJU MASJID-MASJID
Orang yang berjalan kaki menuju masjid-masjid untuk melaksanakan sholat berjama'ah termasuk ketaatan yang paling besar,sungguh telah tetap hal tersebut keutamaan-keutamaan yang besar yang banyak, diantaranya :
1. Kuatnya kecintaan terhadap masjid-masjid menjadikan dia berada dibawah naungan Allah Ta'ala di hari kiamat.
Berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiallahu'anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda,
سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله: إمام عادل، وشاب نشأ في عبادة الله تعالى، ورجل قلبه معلق في المساجد، ورجلان تحابا في الله: اجتمعا عليه، وتفرقا عليه، ورجل دعته امرأة ذات منصب وجمال فقال: إني أخاف الله، ورجل تصدق بصدقة فأخفاها، حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه، ورجل ذكر الله خاليا ففاضت عيناه)[متفق عليه].
"Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari kiamat, pada saat tiada naungan kecuali naungan-Nya: (1) pemimpin yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, 'Sesungguhnya aku takut kepada Allah. "Dan (6) seseorang yang bersedekah dengan satu sedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya." ( Mutafaqqun alaihi ).
Dan didalam riwayat muslim ,
" ورجل معلق بالمساجد إذا خرج منه حتى يعود إليه "
"Dan seseorang yang hatinya tergantung dengan masjid apabila dia keluar darinya sampai dia kembali."
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata didalam menjelaskan sabda beliau Shallallahu alaihi wa sallam, "dan seseorang yang hatinya tergantung dengan masjid-masjid."
Maknanya adalah kuatnya kecintaan kepadanya dan senantiasa melakukan sholat berjama'ah didalamnya, bukan maknanya terus menerus duduk didalam masjid.
Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata, "Tergantung dengan masjid-masjid." Demikianlah yang ada dishahihain yang nampak bahwasanya termasuk dari bergantung, seakan-akan menyerupakanya dengan sesuatu yang bergantung dengan masjid seperti lampu contohnya, adalah isyarat lamanya melekat pada hati meskipun jasadnya berada diluar masjid, dan yang menunjukkan atas hal tersebut adalah riwayat Ahmad : (( معلق بالمسجد )) artinya tergantung pada masjid.
2. Orang yang berjalan kaki menuju masjid-masjid akan diangkat derajatnya dan akan dihapus kesalahan-kesalahannya dan akan dicatat kebaikan-kebaikannya.
Berdasarkan hadits Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu bahwa dia berkata,
"وَمَا مِنْ رَجُلٍ يَتَطَهَّرُ فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَعْمِدُ إِلَى مَسْجِدٍ مِنْ هَذِهِ الْمَسَاجِدِ إِلَّا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِكُلِّ خَطْوَةٍ يَخْطُوهَا حَسَنَةً وَيَرْفَعُهُ بِهَا دَرَجَةً وَيَحُطُّ عَنْهُ بِهَا سَيِّئَةً,"
"Tidaklah seseorang bersuci dengan baik, kemudian ia menuju salah satu masjid yang ada, melainkan Allah menulis kebaikan baginya dari setiap langkah kakinya, dan dengannya Allah mengangkat derajatnya, dan menghapus kesalahan karenanya,".
Dan berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu'anhu
و ذلك أن أحدكم إذا توضأ فأحسن الوضوء ثم خرج إلى المسجد لا يخرجه إلا الصلاة لم يخط خطوة إلا رفع له بها درجة و حط عنه بها خطيئة
"Dan demikian itu apabila salah seorang dari kalian berwudhu dan mengerjakannya dengan baik kemudian dia keluar menuju masjid tidaklah keluarnya melainkan untuk sholat, tidaklah ia melangkahkan satu langkah melainkan diangkat dengannya derajatnya dan dihapuskan kesalahan-kesalahannya."
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
من تطهر في بيته، ثم مشى إلى بيت من بيوت الله، ليقضي فريضة من فرائض الله، كانت خطوتاه: إحداهما تحط خطيئة، والأخرى ترفع درجة
"Barangsiapa yang bersuci di rumahnya,kemudian dia berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan kewajiban yang Allah wajibkan, maka satu langkah kakinya akan menghapuskan kesalahan dan langkah yang lainnya akan meninggikan derajat."
Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata, " Ad dawudiy berkata" jika dia memiliki dosa-dosa dihapus darinya dan jika tidak diangkat baginya derajatnya," Aku katakan, " Ini menyiratkan bahwah hasil satu langkah tersebut adalah entah dihapus (dosanya ) dan entah diangkat ( derajatnya ), dan yang lainnya berkata, " bahkan hasil dari satu langkah ada tiga hal, berdasarkan sabda beliau Shallallahu 'alaihi wasallam yang lainnya,
كتب الله له بكل خطوة حسنة، ويرفعه بها درجة، ويحطّ عنه بها سيئة
"Allah menulis baginya setiap langkah dengan kebaikan dan akan mengangkat dengan setiap langkah derajatnya dan akan menghapus darinya dengan setiap langkah kejelekannya."
Dan aku pernah mendengar dari Syaikh kami Al-Imam Abdul Aziz Ibnu baz rahimahullah berkata," Setiap satu langkah akan diangkat dengannya derajatnya dan akan dihapus darinya kesalahannya dan dicatat baginya kebaikannya, dan ini adalah tambahan yang terakhir Al Hasanah di dalam riwayat muslim dari Ibnu Mas'ud, dan Jika riwayat salah satu dari keduanya benar, akan diangkat derajatnya, dan yang lain akan dihapus dosanya, maka riwayat ini adalah yang pertama, lalu Allah memberikan nikmat dengan tambahan, maka Allah menjadikan tiga keutamaan pada setiap langkahnya: Pengangkatan derajat dan penghapusan kesalahan dan pencatatan kebaikan.
3.Akan dicatat baginya ( pahala ) orang yang berjalan menuju rumahnya sebagaimana dicatat baginya (pahala) orang yang berjalan untuk sholat dimasjid.
لحديث أبي بن كعب رضي الله عنه قال: كان رجل من الأنصار لا أعلم أحدا أبعد من المسجد منه، وكان لا تخطئه صلاة. فقيل له أو قلت له : لو اشتريت حمارا تركبه في الظلماء وفي الرمضاء. قال: ما يسرني أن منزلي إلى جنب المسجد، إني أريد أن يكتب لي ممشاي إلى المسجد ورجوعي إذا رجعت إلى أهلي. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: قد جمع الله لك ذلك كله. و في لفظ ، " إن لك ما احتسبت ." رواه مسلم.
Berdasarkan hadits Ubay bin Ka'ab radhiyallahu'anhu berkata,_"Dahulu ada seseorang yang aku tidak mengetahui ada orang yang paling jauh dari masjid daripada dia, tidak pernah tertinggal sholat,dia diberi saran atau aku sarankan padanya, " Bagaimana seandainya engkau membeli keledai yang engkau tunggangi saat malam dan saat panas terik ? Dia berkata,"Aku tidak senang rumahku dekat masjid, aku menginginkan agar dicatat bagiku keutamaanku berjalan menuju masjid dan kembaliku apabila aku kembali kepada keluargaku, Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, " Sungguh Allah telah mengumpulkan bagimu (pahala berjalan kaki menuju masjid ) yang demikian itu semuanya". Dan pada riwayat yang lain " Sesungguhnya bagimu apa yang engkau harapkan ."_ HR Muslim
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata,"Didalam hadits tersebut terdapat faedah penetapan pahala pada langkah ketika kembali ( dari masjid ) sebagaimana ditetapkan ketika pergi ( kemasjid )."
عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّيهَا ثُمَّ يَنَامُ (متفق عليه )
Dari Abu Musa radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalannya, dan yang lebih jauh lagi, dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya bersama imam, lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya kemudian tidur." (Mutafaqqun 'alaihi )
عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه قال: (خلت البقاع حول المسجد، فأراد بنو سلمة أن ينتقلوا إلى قرب المسجد، فبلغ ذلك رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال لهم: إنه بلغني أنكم تريدون أن تنتقلوا قرب المسجد، قالوا: نعم يا رسول الله! قد أردنا ذلك، فقال: يا بني سلمة، دياركم، تكتب آثاركم، دياركم، تكتب آثاركم) رواه مسلم
Dari Jabir bin Abdullah berkata; "Di sekitar masjid ada beberapa bidang tanah yang masih kosong, maka Bani Salimah berinisiatif untuk pindah dekat masjid. Ketika berita ini sampai ke telinga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda; "Rupanya telah sampai berita kepadaku bahwa kalian ingin pindah dekat masjid." Mereka menjawab; "Benar wahai Rasulullah, kami memang ingin seperti itu." Beliau lalu bersabda: "Wahai Bani Salimah, pertahankanlah rumah kalian, sebab langkah kalian akan dicatat, pertahankanlah rumah kalian, sebab langkah kalian akan dicatat." HR Muslim
4. Orang yang berjalan kaki menuju masjid akan dihapuskan kesalahan-kesalahannya.
لحديث أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ. ( رواه مسلم )
Berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian untuk aku tunjukkan atas sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat?" Mereka menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Menyempurnakan wudhu pada sesuatu yang tidak disukai, banyak berjalan ke masjid, dan menunggu shalat berikutnya setelah shalat. Maka itulah ribath." HR Muslim
محو الخطايا
Mahwu al Khothaya ( penghapusan kesalahan-kesalahan) Adalah pengunaan kata untuk pengampunan bisa jadi penghapusan dari kitab penjagaan , dan menjadi dalil atas pengampunan.
ورفع الدرجات
Dan Rof'u ad Darojat ( pengangkatan derajat ) yaitu tempat yang tertinggi disurga.
و إسباغ الوضوء
Dan Isbaghu al Wudhu yaitu menyempurnakannya.
و المكاره
Dan Al Makarih ( Tidak disukai ) dalam keadaan sangat dingin dan dalam keadaan sakit badan, dan yang semisalnya.
كثرة الخطا
Katsrotu al Khutho ( memperbanyak langkah ) yaitu dalam keadaan jauh dari rumah dan memperbanyak pengulangan ( pergi dan pulang ).
5. Orang yang berjalan kaki menuju masjid-masjid setelah menyempurnakan wudhu akan diampuni dosa-dosanya.
لحديث عثمان بن عفان - رضي الله عنه - قال: سمعت رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: ((من توضأ للصلاة فأسبغ الوضوء ثم مشى إلى الصلاة المكتوبة فصلاها مع الناس، أو مع الجماعة، أو في المسجد غفر الله له ذنوبه)) رواه مسلم
Berdasarkan hadits Utsman bin Affan dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berwudhu untuk shalat, lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian berjalan menuju shalatnya yang fardhu, lalu dia melaksanakannya bersama manusia, atau bersama jama'ah, atau di masjid, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya." HR Muslim
Insyaallah bersambung...
📖 Sumber Kitab
المساجد في ضوء الكتاب و السنة
KOMENTAR