Kembali Meniti Kebenaran Tuk Raih Kemuliaan

SHARE:

Sifat-sifat thaifah al manshurah, orang yg mendapatkan pertolongan.

KEMBALI MENITI KEBENARAN TUK RAIH KEMULIAAN

Oleh : Ustadz Abul Fida' hafizhahullah

Kembali Meniti Kebenaran Tuk Raih Kemuliaan

Termasuk dari kasih sayang Allah kepada hamba-Nya adalah dengan mengutus Nabi Muhammad shallahu ‘alahi wasallam untuk menunjukkan manusia kepada jalan kebenaran, dan di antara bentuk penjagaan Allah terhadap kemurnian agama sepeninggal Rasululloh shallahu ‘alahi wasallam adalah dengan adanya sekelompok manusia yang senantiasa meneruskan dakwah untuk menyeru manusia kepada Al – Qur’an dan sunnah yang sesuai dengan pemahaman yang benar. 

Pada  zaman yang semakin jauh dari masa Nabi Muhammad shallahu ‘alahi wasallam dan semakin tersebarnya keburukan ini, maka tentunya kelompok yang tetap berpegang teguh dengan kebenaran terasa semakin sedikit dan asing. 

Akan tetapi keadaan seperti ini tidaklah membuat mereka gentar dari dakwah, bahkan mereka semakin bersemangat karena keyakinan bahwa yang demikian merupakan kelompok yang akan selamat dan mendapat pertolongan Allah atau yang dikenal dengan sebutan “Thoifah manshuroh”. 

Sifat – sifat Thoifah Manshuroh :

1. Senantiasa menampakkan kebenaran

Rasulullah shallahu ‘alahi wasallam bersabda : 

لاَ تَزَال طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلى الحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلهُمْ حَتَّى يَأْتِي أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلكَ

“ Senantiasa ada suatu kelompok ( thoifah) dari umatku yang mereka selalu menampakkan kebenaran, tidaklah membahayakan mereka orang -  orang yang menyelisihinya dan merendahkannya, sampai datang hari kiamat mereka pun tetap  menampakkan al – haq.”

( Mutafaqun ‘Alahi dari sahabat Muawiyyah dan Mughiroh ) 

2. Selalu mengikuti Rasululloh dan para sahabatnya

Dalam kesempatan yang lain beliau shallahu ‘alahi wasallam menyebutkan sifat mereka :

“ . . . Mereka adalah  orang yang mengikutiku  dan para sahabatku .”

( HR.Thobroni dalam As- Shoghir , 1/256  dari sahabat Anas bin Malik )

Siapakah Thoifah Manshuroh ? Mereka adalah Ahli Hadits   

Tentunya banyak yang bertanya siapakah yang disebut thoifah manshuroh? Secara bahasa thoifah bermakna : kelompok dan manshuroh adalah : yang mendapat pertolongan. 

Maka, ketahuilah bahwa ia bukan sebuah organisasi yang bernama “Thoifah Manshuroh” atau mereka juga bukan sekelompok orang yang mengaku tergabung dalam “Thoifah Manshuroh”, Tetapi ia adalah siapa saja yang senantiasa manampakkan kebenaran dan selalu mengikuti sunnah Rasululloh shallahu ‘alahi wasallam dengan pemahaman yang benar. Lantas bagaimanakah memahami sunnah dengan benar? 

Tentu saja dengan merujuk pada pemahaman 3 generasi setelah Rasululloh shallahu ‘alahi wa sallam yaitu sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Karena Rasululloh shallahu ‘alahi wasallam bersabda : 

خَيْرُ النَّاسِ قرني ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“ Sebaik – baik masa adalah pada zamanku  kemudian setelahnya ( tabi’in) kemudian setelahnya ( tabi’ tabi’in ) 

( HR. Bukhori no. 3651 dan Muslim no.2533)

Adapun tentang perintah mengikuti Khulafaur Rasyidin, Rasululloh shallahu ‘alahi wasallam menyebutkan secara khusus dalam sabdanya :

عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وسُنَّةِ الْخُلفَاء الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيين مِنْ بَعْدِي، تَمَسَّكوا بها، وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

 “ Hendaknya kalian memegang sunnahku dan sunnah khulafa rasyidin yang diberikan  petunjuk setelahku , peganglah dengan erat (sunnah ), dan gigitlah dengan gigi gerahammu.”

( HR.Ahmad , 4/127 dan Abu Dawud  no.4607)

Dengan memahami siapakah “Thoifah Manshuroh”, kita menjadi tahu bahwa mereka juga disebut sebagai “ Ahli Hadits” karena berpegang teguhnya mereka dalam sunnah yang dapat diketahui dari hadits-hadits Nabi Shallallohu ‘alaihi wa sallam. 

Dan penamaan thoifah manshuroh diartikan juga dengan ahli hadits  sebagaimana dituturkan oleh Abdullah bin Mubarok, Ali bin al – Madiniy, Al- Bukhori, Ahmad bin Hambal, Yazid bin Harun dan yang lainnya ( Syaraf Ashabul Hadits Lil Khotib al-Baghdadiy ).

Maka, setelah kita mengetahui jalan menuju keselamatan dan pertolongan Allah, harusnya kita tanpa ragu bergabung dalam kelompok yang senantiasa menjalankan sunnah Nabi dengan pemahaman yang benar. Menjadikan diri kita bagian dari mereka sehingga menjauhkan kita dari segala perpecahan dan fitnah.

Syaikhul Islam Ibnu Taiymiyyah menguraikan dengan jelas : 

“ Dan ketika tidaklah ada generasi  yang lebih sempurna melainkan generasi sahabat, dan juga tidak ada generasi yang lebih sempurna setelahnya  melainkan  para tabi’in, maka setiap orang atau kelompok yang mengikuti  hadits dan sunnah serta jejak para salaf, mereka adalah kelompok yang paling utama untuk bergabung padanya serta dapat dijadikan petunjuk dalam berpegang erat dengan tali Allah, mereka paling jauh dari perpecahan dan perselisihan serta fitnah. 

Dan setiap orang yang menjauh dari mereka ( thoifah manshuroh ) maka  jauhlah dia  dari rahmah dan akan terjerumus ke dalam  api fitnah. 

(Minhajus Sunnah, 6/368)

✍️Wasiat para ulama untuk  merujuk ( kembali ) kepada ahli hadits

Dakwah yang diseru oleh ahli hadits bukanlah produk baru akan tetapi hakikat dakwahnya adalah seruan dari Allah ta’ala  melalui lisan rasul –Nya dan terus berantai sampai pada masa kita ini.  

Di lain pihak, ahli hadits memiliki peran yang sangat besar dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul dikalangan kaum muslimin, karena tidaklah mereka memberikan jalan keluar dari suatu masalah, melainkan merujuk kepada ajaran Nabi Muhammad’alahi  shallahu ‘alahi wasallam . 

Hal ini dikarenakan siapa pun ahli hadits serta pada masa yang berbeda sekalipun,  tidaklah memiliki imam ( pemimpin ) kecuali satu yaitu Rasulullah shallahu ‘alahi wasallam. berkata Ibnu Katsir dalam mentafsirkan firman Allah ta’ala:

يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ

“ (ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya.” ( Al – Israa’ : 71 )

“ Ayat ini merupakan keutamaan bagi ahli hadits, karena mereka tidaklah memiliki pemimpin melainkan Rasulullah shallhu ‘alahi wasallam"

( Tafsir Ibnu Katsir , 3/54)

Para ulama’ juga menyebutkan keutamaan ahli hadits sehingga sudah sepantasnya kita merujuk kepada mereka tatkala terjadi perselisihan :

Berkata Harun Ar- Rasyid :

 “. . . Aku mencari_ _kebenaran, dan aku dapatkan pada ahli hadits.” ( Syaraf Ashabil Hadits )

Al – Imam Syafi’i mengatakan : “ Hendaknya kalian dengan ashabil hadits ( ahli hadits ), karena mereka lebih banyak benarnya dari yang lain .”

 (Adabu Syar’iyyah,1/438)

Bukanlah kita mengkultuskan mereka sebagai sosok yang ma’shum ( terlindung dari dosa ) tidak, akan tetapi kita menjalankan perintah Rasululullah shallahu ‘alahi wasallam dan petuah para ulama. 

Berkata Al Imam ad – Dzahaabiy rahimahullah :   

"Tidaklah kita menganggap ma’shum pada ulama jarh wa ta’dil ( ahli hadits ) , tetapi kebenaran banyak pada mereka, sering memperingatkan dari kesalahan, dan sangat teliti dalam keadilan, serta paling jauh dari  kesalahan, apabila mereka sepakat dalam memuji serta mengkritik seseorang maka peganglah ucapan mereka dan gigitlah dengan gigi geraham kalian dan  jangan engkau melampauinya niscaya engkau akan menyesal, dan barang siapa yang menyimpang / menyendiri dari pendapat mereka maka tidaklah dianggap dan biarkan dirimu bersama mereka.” ( As – Siyar, 11/82)

Maka termasuk salah satu bentuk merujuk kepada ahli hadits adalah dengan berlapang dada dalam mengakui kesalahan dan mendengarkan nasihat serta bimbingan mereka untuk kembali pada kebenaran.

Adalah  sifat manusia yang penuh dengan kekurangan serta kesalahan, tergesa – gesa dalam menentukan suatu sikap adalah salah satu cirinya, semuanya bisa diminimalkan dengan banyak berlapang dada dalam menerima indahnya kebenaran, bersegera dalam meminta bimbingan serta nasihat kepada ulama tatkala ia melihat ketergelinciran pada dirinya tak lain merupakan sifat  yang tulus dari petualang al - haq. 

Berkata Al Imam Al – Ajuriy  menerangkan  sifat seorang alim ( berilmu ) adalah merujuk kepada al – haq : “ 

Apabila seorang alim  berfatwa kemudian ia mengetahui bahwa ucapannya salah tidaklah merasa enggan untuk merujuk ucapannya, walaupun ia mengucapkan suatu ucapan kemudian dibantah oleh orang lain dari orang yang lebih alim darinya atau sederajat atau bahkan dibawahnya, dan ia mengetahui bahwa al – haq bersama mereka maka ia ( si alim ) tadi  akan bersegera rujuk dari ucapannya dan mengucapkan puji syukur serta membalas kebaikan kepada mereka.” 

( Akhlaqul ‘Ulama hlm. 37)

Tiada kehinaan dan kerendahan bagi seseorang yang berlapang dada dalam menerima nasihat setelah tentunya dia beritikad yang baik untuk merubah kepada kebaikan tuk meraih kemuliaan. 

Begitu indah ucapan salah seorang ulama kita yang terkenal dengan nama Al – Baqoo’iy beliau mengatakan : 

“ Dan demi Allah yang maha tinggi kedudukan-Nya serta sangat agung kemuliaan-Nya, seandainya aku memiliki kelapangan untuk menunaikan hajatku niscaya aku akan mencurahkan seluruh hartaku bagi yang mengingatkan kesalahanku, maka setiap yang menegurku tentang kesalahanku aku akan memberikannya dinar, dan sungguh telah banyak orang yang memperingatkanku akan kesalahanku kemudian aku pun memperbaikinya, dan aku mendoakan kebaikan kepada mereka dan tak lupa aku pun menyanjung mereka dan aku katakan kepada mereka ; ucapan ( nasihat ) kalian menyemangati seseorang untuk kembali mengoreksi diri dan besungguh – sungguh  untuk membantu dan menolong demikian”

( Maqosidh An – Nazhor Lil Isyraf ‘Ala Maqosidh As – Suur, 1/ 104 – 105 ) 

Ya Allah, tunjukilah kami  kebenaran yang sesungguhnya, lalu berilah kami karunia untuk mengikuti dan mencintainya. 

Dan tunjukilah kami kebatilan yang sesungguhnya, lalu karuniakanlah kami untuk menjauhi dan membencinya. 

Allohu a’lam bis showab.

==========================
✍️ WhatsApp Salafy Tegal
✅ http://t.me/salafytegal

KOMENTAR

BLOGGER
Nama

Adab-Akhlak,234,Akhirat,22,Akhwat,108,Anak Muda dan Salaf,238,Anti Teroris,2,Aqidah,279,Arab Saudi,12,Asma wa Shifat,2,Audio,44,Audio Singkat,8,Bantahan,103,Bid'ah,59,Biografi,86,Cerita,64,Cinta,10,Dakwah,47,Doa Dzikir,67,Ebook,15,Fadhilah,71,Faedah Ringkas,17,Fatwa Ringkas,4,Fiqih,344,Ghaib,17,Hadits,169,Haji-Umroh,16,Hari Jumat,31,Hari Raya,5,Ibadah,43,Info,80,Inspiratif,39,IT,10,Janaiz,7,Kata Mutiara,128,Keluarga,237,Khawarij,21,Khutbah,4,Kisah,289,Kitab,6,Kontemporer,155,Manhaj,177,Muamalah,46,Nabi,20,Nasehat,633,Poster,7,Puasa,53,Qurban,18,Ramadhan,51,Rekaman,2,Remaja,155,Renungan,95,Ringkasan,100,Sahabat,69,Sehat,25,Sejarah,53,Serial,3,Shalat,157,Syiah,25,Syirik,15,Tafsir,49,Tanya Jawab,594,Tauhid,54,Tazkiyatun Nafs,108,Teman,20,Thaharah,21,Thalabul Ilmi,149,Tweet Ulama,6,Ulama,88,Ustadz Menjawab,9,Video,20,Zakat,12,
ltr
item
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy: Kembali Meniti Kebenaran Tuk Raih Kemuliaan
Kembali Meniti Kebenaran Tuk Raih Kemuliaan
Sifat-sifat thaifah al manshurah, orang yg mendapatkan pertolongan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgqJgZCdQQiXePO9UQ944YBCNsS4K6DYlYE4iCwfOPhSrgK-rco4ShiPw1Xhf8PLsidmuEhVzxOfh6AufFOhqLuBjM8E3TsfzZXG3rx2G7UpBikqodLtb9cLKNIeaunoUCqe9YVb2oeWh0oidKmmElRTJYH0pyksqxlXsjGtno0J4fYA1tn-8BMDz5iDTF/s16000/meniti%20kebenaran.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgqJgZCdQQiXePO9UQ944YBCNsS4K6DYlYE4iCwfOPhSrgK-rco4ShiPw1Xhf8PLsidmuEhVzxOfh6AufFOhqLuBjM8E3TsfzZXG3rx2G7UpBikqodLtb9cLKNIeaunoUCqe9YVb2oeWh0oidKmmElRTJYH0pyksqxlXsjGtno0J4fYA1tn-8BMDz5iDTF/s72-c/meniti%20kebenaran.png
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
https://www.atsar.id/2024/02/kembali-meniti-kebenaran-tuk-raih-kemuliaan.html
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/2024/02/kembali-meniti-kebenaran-tuk-raih-kemuliaan.html
true
5378972177409243253
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA POST Selengkapnya Balas Batal Balas Hapus Oleh Beranda HALAMAN POSTS Lihat Semua BACA LAGI YUK LABEL ARSIP SEARCH ALL POSTS Al afwu, artikel tidak ditemukan Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang ago $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 pekan yang lalu Pengikut Ikut THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy