Cerita Mengisi Kajian di Jambi Melihat Indahnya Sungai Batanghari
Senja 2 Hari Di Batanghari
Beberapa saat sebelum mendarat, kelok-kelok sungai Batanghari indah terlihat.
Sungai terpanjang di pulau Sumatera dan nomor 4 di Indonesia itu menjadi magnet untuk cerita peradaban manusia.
Sejarah panjang tercatat di sepanjang sungai Batanghari. Sebab, sungai dan tepiannya dipilih manusia untuk bertempat tinggal.
Di dalam Al Qur'an, sungai sering disebutkan. Hadis-hadis Nabi ﷺ pun banyak yang membahas tentang sungai.
Namun, kita tidak sedang berbicara tentang sungai.
Walau perjalanan 246 km dari kota Jambi menuju Muara Bungo, pulang pergi, kami menyusuri sungai Batanghari dan anak-anak sungainya serta pemandangan banjir. Iya, banjir ada di mana-mana.
Di Jambi, ada 3 titik kegiatan dakwah Salaf. Di dekat kota Jambi di daerah Mendalo, di Sungaibahar, dan yang paling jauh di Muara Bungo.
Kajian selama 3 hari di Pondok Muawiyah bin Abi Sufyan Muara Bungo dan Pondok Imam Syafi'i Mendalo, turut dihadiri peserta dari propinsi bersebelah.
Dari Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan. Dengan kabupaten dan wilayah berbeda-beda.
Ratusan kilometer ditempuh lewat darat. Berjam-jam, bahkan seharian atau semalaman dilalui. Terutama dari Pekanbaru yang jaraknya hampir 400 km.
Apa gerangan yang mendorong?
Tersebut dalam riwayat, ada malaikat-malaikat yang bertugas berkeliling ke seluruh penjuru bumi untuk mencari dan turut menghadiri majlis ilmu.
Malaikat-malaikat tersebut ikut duduk, sayap-sayapnya saling meliputi, ruang antara majlis itu dipenuhi malaikat hingga ke langit.
Selesai, mereka naik kembali ke langit. Lalu ada percakapan antara Allah Ta’ala dengan malaikat-malaikat itu. Di akhir, Allah berfirman, " Sungguh, Aku telah mengampuni mereka "
Namun, malaikat menyampaikan bahwa ada satu peserta yang banyak dosa ikut bergabung hanya karena sedang melintas saja.
Allah pun berfirman :
وَلَهُ غَفَرْتُ ، هُمْ الْقَوْمُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُ
" Dia pun aku ampuni. Sebab, mereka adalah kaum yang tidak akan merugi siapa yang mau duduk bergabung bersama mereka "
HR Bukhari 6408 Muslim 2689 dari sahabat Abu Hurairah.
Al Utsaimin (Syarah Riyadhus Salihin) menyatakan hadis ini sebagai dalil untuk, " Keutamaan berteman-duduk dengan orang-orang saleh. Seorang teman yang saleh, sangat mungkin menjadi sebab Allah merahmatinya walaupun ia tidak sesaleh temannya"
Di situ sering kita berpikir, di tempat lain majlis ilmu sejauh ratusan kilometer dicari, di dekatmu hanya puluhan meter, majlis ilmu engkau hindari.
Di tempat lain, seorang ustadz diharap-harap hadir, di sampingmu ada ustadz engkau abaikan. Hanya dengan alasan yang sulit diterima oleh mereka yang jauh di sana.
Di pondok Muawiyah bin Abi Sufyan Muara Bungo, di Pondok Imam Syafi'i Mendalo Jambi, barak-barak santri masih sangat sederhana. Papan-papan kayu sebagai dinding. Fasilitas memanfaatkan alam sekitar. Namun, semangat santri-santri di sana tetap tinggi.
Maka, senja hari pertama di Jambi sambil memandang Batanghari dari jendela pesawat, dan senja di hari ketiga saat pulang ke Jambi dari Muara Bungo sambil menyusuri Batanghari, menyadarkan bahwa kita harus banyak-banyak bersyukur.
D3 Soetta, 15 Januari 2024.
t.me/anakmudadansalaf
KOMENTAR