Nasehat Untuk Suami Dan Istri Agar Langeng Sampai Mati.
NASEHAT UNTUK SUAMI DAN ISTRI
1. Nasehat Untuk Para Suami : Agar Tidak Tergesa-gesa Dalam Menjatuhkan Cerai
"Wahai sang suami .... Wahai orang yang telah Allah 'Azza wa Jalla muliakan dengan kepemimpinan atas wanita dan Allah jadikan talak (cerai) pada tangannya.
Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
*ٱلرِّجَالُ قَوَّمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ *
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka".
(An Nisa 4:34)
Tenanglah dan janganlah anda tergesa-gesa padanya, karena sesungguhnya Allah menjadikan cerai itu ditangan anda (wahai suami), karena andalah yang lebih bijaksana, sehingga anda mampu untuk menimbang antara maslahat-maslahat dan kerusakan-kerusakan;
adapun wanita maka emosionalnya lebih mendominasi sisi perasaannya diatas sisi pikirannya".
2. Nasehat Untuk Para Suami : Agar Menjaga Hubungan Ikatan Pernikahan
"Ingatlah wahai sang suami bahwasanya menikah adalah termasuk dari nikmat Allah 'Azza wa Jalla kepada anda.
Maka jagalah dan janganlah anda menyia-nyiakannya, karena sebab :
Ketergelinciran yang masih bisa diperbaiki,
Kekeliruan yang masih bisa dimaafkan,
Kelalaian yang masih bisa diabaikan.
Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
*وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ*
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir".
(Ar Ruum 30:21)
3. Nasehat Untuk Para Suami : Agar Mengetahui Bahwa Setan Menyukai Perceraian
"Ingatlah wahai Sang Suami bahwasanya setan adalah musuh bebuyutanmu dan dia suka bila kamu kehilangan nikmat (memiliki) pasangan, oleh karena itu dia suka perceraian dan terus mengupayakannya.
Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya dari Jābir radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan : Rasulullah ﷺ bersabda :
*إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ على الْمَاءِ، ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ منه مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً، يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فيقول: فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا، فيقول: ما صَنَعْتَ شيئا، قال ثُمَّ يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فيقول: ما تَرَكْتُهُ حتى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ، قال: فَيُدْنِيهِ منه، وَيَقُولُ: نِعْمَ أنت ".*
“Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air.
Kemudian dia mengutus para tentaranya.
Maka yang paling dekat kedudukannya di antara mereka dengan Iblis adalah yang paling besar fitnahnya.
Salah satu tentara iblis datang lalu berkata :
"Saya telah melakukan ini dan itu".
Maka iblis mengatakan :
"Kamu belum melakukan apa-apa".
Kemudian tentara iblis yang lain datang dan berkata :
"Tidaklah aku meninggalkan seseorang kecuali setelah aku pisahkan antara dia dengan istrinya".
Iblis pun mendekatkan anak buahnya tersebut dengan dirinya. Lalu iblis berkata :
"Kamulah yang terbaik”
(HR. Muslim dalam shahihnya no. 2813)
Sehingga setan itu menyukai darimu agar engkau menceraikan istrimu dan menjadikan perpisahan diantara kalian berdua, maka janganlah engkau berikan kesempatan kepada setan dari hal tersebut ".
4. Nasehat Untuk Para Suami : Agar Tidak Menjadikan Perceraian Sebagai Solusi Awal Dalam Menyelesaikan Masalah
"Wahai para Suami.. Perceraian itu tidaklah seorang suami menempuhnya kecuali setelah dia melakukan seluruh sarana-sarana perdamaian yang syar'i yang Allah 'Azza wa Jalla sebutkan dalam kitab-Nya dan Nabi ﷺ sebutkan dalam sunnahnya tentang menyikapi perselisihan-perselisihan istrinya.
Sehingga perceraian bukanlah solusi pertama dalam menyelesaikan masalah;
bahkan perceraian itu adalah solusi akhir dalam menyelesaikan masalah.
Sehingga barangsiapa yang menjadikannya (perceraian) sebagai solusi awal dalam menyelesaikan masalah, niscaya dia tidak mendapatkan taufiq dalam pilihannya".
5. Nasehat Untuk Para Suami : Agar Memberikan Nasehat Yang Baik Kepada Istri
"Wahai Sang Suami :
Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah berwasiat kepada anda terhadap sang istri untuk memperlakukannya dengan baik, maka terimalah wasiat Nabimu karena padanya terdapat kebahagiaan untukmu
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
*استوصوا بالنساء خيرا فإنهن عوان عندكم "*
"Ingatlah wasiatku terhadap para istri dengan kebaikan karena sesungguhnya mereka adalah 'awānun disisi kalian".
Yakni mereka adalah tawanan, sehingga istri itu mengikuti suaminya, suamilah yang :
Memerintahnya
Melarangnya
Dan memberikan nafkah kepadanya
Maka :
Berlemah lembutlah
Dan bersabarlah kepadanya ".
6. Nasehat Untuk Para Suami : Agar Mengetahui Bahwa Problematika Rumah Tangga Pasti Ada
"Ingatlah wahai Sang Suami :
Bahwasanya hampir-hampir tidaklah kosong satu rumahpun dari problematika dan perselisihan pada sisi-sisi pandang, sampaipun rumah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
Apakah engkau mengetahui bahwasanya Allah subhanahu wa ta'ala telah memberi peringatan kepada istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan cerai dalam Al-Qur'an ? Bersamaan itu besarnya kedudukan mereka, Allah ta'ala berfirman :
*عَسَىٰ رَبُّهُۥٓ إِن طَلَّقَكُنَّ أَن يُبْدِلَهُۥٓ أَزْوَٰجًا خَيْرًا مِّنكُنَّ*
"Jika Nabi menceraikan kalian, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri-isteri yang lebih baik daripada kalian".
(Qs. At-Tahrim : 5)
Apakah anda mengetahui bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memboikot istri-istrinya selama satu bulan penuh ? sehingga Rasulullah shalawaātullahi wa salāmuhu 'alaihi bermalam sendirian
Apakah engkau mengetahui bahwasanya istri-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah terjadi di antara mereka perselisihan ? seperti yang terjadi pada para wanita yang dimadu*".
7. Nasehat Untuk Para Suami : Agar Bersabar Dan Berinteraksi Dengan Baik Kepada Istri
"Wahai sang suami :
Rabbmu telah memerintahkan anda agar :
Bersabar dengan sang istri
Dan berinteraksi kepadanya dengan cara yang baik walaupun engkau membencinya
Allah _Rabbul 'Izzati Jalla wa 'Ala_ berfirman :
*وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا*
"Dan bergaullah dengan mereka secara yang ma'ruf. Kemudian bila engkau tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin engkau tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak".
(Qs. An-Nisa : 19)
Dan dalil yang menunjukkan kebenaran dari hal tersebut adalah sabda Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam :
*لا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ.*
"Janganlah seorang suami yang beriman membenci istrinya yang mukminah.
Jika ia tidak menyukai suatu perangai dari istrinya, bisa jadi ia akan meridhai perangai yang lainnya."
HR. Muslim, no. 1469》
8. Nasehat Untuk Para Istri : Agar Mengetahui Bahwasanya Ikatan Pernikahan Termasuk Kenikmatan Yang Harus Dijaga
"Saudariku para istri :
Ingatlah bahwasanya menikah adalah nikmat dari Allah kepadamu.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda dalam keadaan beliau mengajak bicara para wanita :
*لَعَلَّ إِحْدَاكُنَّ تَطُولُ أَيْمَتُهَا مِنْ أَبَوَيْهَا، ثُمَّ يَرْزُقُهَا اللَّهُ زَوْجًا، وَيَرْزُقُهَا مِنْهُ وَلَدًا*
"Barangkali ada di antara kalian yang lama masa lajangnya di tengah orangtuanya, kemudian Allah memberinya rezeki berupa suami, dan memberinya rezeki dari sang suaminya seorang anak." (As-Silsilah Ash-Shahihah : 823)
(Rasulullah dalam hadits diatas) menyebut suami sebagai rezeki, anak dan harta (dalam lafazh lain disebutkan harta) sebagai rezeki.
Dan yang namanya kenikmatan itu hendaknya dijaga dan tidak boleh disia-siakan."
9. Nasehat Untuk Para Istri : Agar Mengetahui Bahwasanya Ketaatan Kepada Suami Termasuk Sebab Masuk Kedalam Surga
"Saudariku para istri :
Ingatlah bahwasanya ketaatan kepada suami termasuk salah satu sebab untuk masuk ke dalam Surga.*
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :
*إذا صلت المرأة خمسها و صامت شهرها وحفظت فرجها وأطاعت زوجها قيل لها: ادخلي الجنة من أي أبواب شئت*
"Apabila seorang wanita :
Shalat lima waktu,
Puasa di bulan Ramadhan,
Menjaga kemaluannya,
Dan menaati suaminya,
Niscaya akan dikatakan kepadanya :
"Masuklah engkau ke dalam jannah dari pintu mana saja yang engkau kehendaki." (Shahih At-Targhib : 1932)
Apabila engkau telah mengetahui (wahai para istri) bahwasanya surga itu diliputi oleh berbagai perkara yang dibenci (jiwa), empat perkara ini membutuhkan kesabaran dan kesungguhan jiwa untuk meraih pahala yang agung yaitu jannah."
10. Nasehat Untuk Para Istri : Agar Mengetahui Bahwasanya Ketaatan Kepada Suami Termasuk Sebab Masuk Kedalam Surga
"Saudariku para istri :
Ingatlah bahwasanya ketaatan kepada suami termasuk salah satu sebab untuk masuk ke dalam Surga.*
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :
*إذا صلت المرأة خمسها و صامت شهرها وحفظت فرجها وأطاعت زوجها قيل لها: ادخلي الجنة من أي أبواب شئت*
"Apabila seorang wanita :
Shalat lima waktu,
Puasa di bulan Ramadhan,
Menjaga kemaluannya,
Dan menaati suaminya,
Niscaya akan dikatakan kepadanya :
"Masuklah engkau ke dalam jannah dari pintu mana saja yang engkau kehendaki." (Shahih At-Targhib : 1932)
Apabila engkau telah mengetahui (wahai para istri) bahwasanya surga itu diliputi oleh berbagai perkara yang dibenci (jiwa), empat perkara ini membutuhkan kesabaran dan kesungguhan jiwa untuk meraih pahala yang agung yaitu jannah."
11. Nasehat Untuk Para Istri : Agar Tidak Meminta Cerai Tanpa Ada Sebab Yang Syar'i
"Wahai para istri :
Meminta cerai tanpa ada sebab yang syar'i yang benar adalah termasuk sebab mendapatkan adzab pada hari kiamat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
*أيُّما امرأةٍ سأَلتْ زوجَها طلاقَها مِن غيرِ بأسٍ فحرامٌ عليها رائحةُ الجنَّة*
"Wanita siapa saja yang meminta suaminya untuk menceraikannya tanpa madharat atasnya, maka harumnya surga haram baginya". (Shahih Abi Dawud nomor : 2226)
Dan meminta khulu'* tanpa ada sebab adalah termasuk dari tanda-tanda kemunafikan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
*الْمُخْتَلِعَاتُ هُنَّ الْمُنَافِقَاتُ*
"Para wanita yang meminta khulu' mereka adalah wanita-wanita yang munafiq* ". (Shahih At-Tirmidzi nomor : 1186)
Al-Washāyâ Asy-Syar'iyyah Lil Hayātiz Zaujiyyah : 11
*Khulu' adalah memutuskan hubungan pernikahan dengan kesediaan istri mengembalikan maharnya.
*Karena mereka menyembunyikan bencinya terhadap sang suami dan menampakkan ketaatan secara zahirnya.
KOMENTAR