MENCINTAI PARA SAHABAT DAN AHLUL BAIT NABI ﷺ Oleh : Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf Tidak diragukan lagi bahwa para sahabat radhiyallahu'anhu...
MENCINTAI PARA SAHABAT DAN AHLUL BAIT NABI ﷺ
Tidak diragukan lagi bahwa para sahabat radhiyallahu'anhum adalah orang terbaik setelah Nabi ﷺ dan generasi mereka adalah generasi terbaik sepanjang sejarah kehidupan manusia, hal ini selaras dengan ucapannya beliau, Sebaik-baik manusia adalah pada masaku (Yakni para sahabat, pent).
Adalah merupakan qidah Ahlussunnah Wal Jama'ah MENCINTAI PARA SAHABAT DAN AHLUL BAIT NABI ﷺ tanpa harus bersikap ekstrem dalam mencintainya, tetapi tidak juga bersikap merendahkan atau bahkan mencemoohkannya.
Pendek kata, Aqidah AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH dalam hal para sahabat Nabi dan Ahlul Bait Nabi pertengahan antara Ifrath dan Tafrith, serta ghuluw dan jafaa', antara rafidhah semoga Allah menjelekkan mereka, khawarij dan Nawasib. Kaum rafidhah mengatakan Tidak ada loyalitas terhadap ahlul bait, kecuali berlepas diri dari para sahabat, barang siapa yang tidak berlepas diri dari para sahabat, maka ia tidak mencintai Ahlul Bait.
Lain lagi dengan khawarij mereka mengkafirkan Ali dan Mu'awiyyah radhiyallahu'anhuma beserta para sahabat lainnya yang bersamanya, mereka menghalalkan darah dan harta hartanya. Adapun Nawasib/Nasibi, mereka adalah orang orang yang menancapkan api permusuhan terhadap Ahlul Bait, mencela dan berlepas diri darinya.
Ahlussunnah Wal Jama'ah adalah orang orang yang ALLAH ﷻ telah berikan hidayah padanya untuk mengetahui keutamaan keutamaan para sahabat sehingga mereka mencintainya (Para sahabat) karena kesetiaanya terhadap Rasulullah ﷺ, kepeloporannya dalam hal itu, perjuangannya membela islam, dan berjihad bersama Rasulullah ﷺ serta mereka menjaga diri dari membicarakan kesalahan kesalahannya para sahabat karena Rasulullah ﷺ telah bersabda, jika disebutkan para sahabatku maka tahanlah (Yakni dari membicarakannya, pent) (HR.Abu Nu'aim Dan Thabrani dari Ibnu Mas'ud).
Ahlussunnah Wal Jama'ah meyakini bahwa Abu Bakr Ash-Shidiq kemudian Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu lalu Utsman bin Affan radhiyallahu'anhu diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhu ia berkata, Kami berbincang bincang dan Rasulullah ﷺ ada di hadapan kami, bahwa sebaik baik orang setelah Rasulullah adalah Abu Bakr, Umar, dan Utsman. Nabi ﷺ pun mendengar hal itu dan beliau tidak mengingkarinya. (HR. Bukhari).
Juga telah datang riwayat secara mutawatir bahwa Ali radhiyallahu'anhu pernah berkata saat Khutbah, Umat yang paling Afdhal setelah Nabi Adalah Abu Bakr lalu Umar.... Setelah mereka yang terbaik adalah lima orang Ahli Syura yakni Ali bin Abi Thalib, Zubair, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad, dan Tholhah. Kemudian setelah mereka adalah Ahli Badr dari Muhajirin dan Ahli Badr dari Anshar dari para sahabat Rasulullah ﷺ dan seterusnya.
Semoga ALLAH ﷻ meridhai semuanya.
Para pembaca, Ahlussunnah wal Jama'ah adalah orang-orang yang mencintai muslim dan muslimah dari keturunan Abdul Muthalib, begitu pula mencintai seluruh istri-istri Rasulullah ﷺ, memuji semuanya, dan menempatkannya sesuai dengan kedudukannya yang paling tepat dengan adil dan inshaf, tidak dengan hawa nafsu dan kedengkian, mereka mengetahui keutamaan orang-orang yang Allah kumpulkan padanya kemuliaan iman dan kemuliaan nasab, siapa saja yang tergolong Ahlul Bait dari para sahabat Nabi ﷺ, maka mereka mencintainya karena keimannya, ketakwaanya dan kesetiannya serta kekeluargaannya dari beliau ﷺ.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, mereka Ahlussunnah wal Jama'ah mencintai Ahlil bait Rasulullah ﷺ dan berloyalitas padanya, mereka menjaga betul wasiat Rasulullah ﷺ saat berkata, Aku ingatkan kalian pada Ahlul Baitku, dan saat berucap, Demi jiwaku ada digenggaman Nya, kalian tidak beriman hingga kalian mencintai Allah dan keluargaku, Mereka (Ahlus sunnah) mencintai istri istri Rasulullah ﷺ Ummahatul Mu'minin, serta mengimani bahwa mereka adalah istri-istri beliau diakhirat.
Keutamaan Ahlul Bait dalam Al Qur'an dan As Sunnah.
Allah berfirman:
يٰأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّأَزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيْلًا. ٢٨
وَإِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَالدَّارَ الْاٰخِرَةَ فَإِنَّ اللّٰهَ أَعَدَّ لِلْمُحسِنٰتِ مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيْمًا. ٢٩
يٰنِسَاءَ النَّبِيِّ مَنْ يَّأْتِ مِنْكُنَّ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ يُّضٰعَفْ لَهَا الْعَذَابُ ضِعْفَيْنِ وَكَانَ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا. ٣٠
وَمَنْ يَّقْنُتْ مِنْكُنَّ لِلّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَتَعْمَلْ صَالِحًا نُّؤْتِهَا أَجْرَهَا مَرَّتَيْنِۙ وَأَعْتَدْنَا لَهَا رِزْقًا كَرِيْمًا. ٣١
يٰنِسَاءَ النَّبِيِّ لَستُنَّ كَأَحَدٍ مِّنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ وَّقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًا . ٣٢
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُوْلٰى وَأَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَأَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ إِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ البَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا .٣٣
Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. (28).
Dan jika kamu sekalian menghendaki (Keridhaan) Allah dan Rasul Nya serta (Kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar. (29).
Hai istri-istri Nabi, siapa siapa diantaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan dilipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah. (30).
Dan barang siapa diantara kamu sekalian (istri-istri Nabi) tetap taat kepada Allah dan RasulNya dan mengerjakan amal yang shalih, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan kami sediakan baginya rizki yang mulia. (31).
Hai Istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkan perkataan yang baik. (32).
Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih bersihnya. (33).
(Al-Ahzab: 28-33).
Maka firman Allah ta'ala yang berbunyi, Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu hai ahlul bait dan membersihkanmu sebersih bersihnya, ini merupakan keutamaan keluarga Rasulullah ﷺ.
Mereka adalah orang-orang yang diharamkan atasnya shadaqah (Menerimanya), yang terkhusus dari mereka adalah istri istrinya dan keturunannya.
Dalam shahih muslim no 2276, dari Watsilah bin Al-Asqa radhiyallahu'anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, sesungguhnya Allah ta'ala telah memilih Kinanah dari keturunannya Ismail dan memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan memilih aku dari Bani Hasyim.
Dari Aisyah radhiyallahu'anha berkata, Al-Hasan bin Ali datang lalu Nabi ﷺ menyuruhnya masuk bersamanya, lalu datang Fatimah dan Ali menyuruhnya masuk, kemudian beliau membaca (Ayat), Sesungguhnya Allah ta'ala bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu hai Ahlul Bait dan membersihkanmu sebersih bersihnya. (HR.Muslim no 2424).
Telah diketahui secara umum bahwa para Khulafa ar-Rasyidin yang empat adalah mertua dan menantu Rasulullah ﷺ, Abu bakr dan Umar radhiyallahu'anhuma memiliki kemuliaan yang lebih dimana Rasulullah ﷺ menikahi putri-putrinya : Aisyah dan Hafshah radhiyallahu'anhuma, sedangkan Utsman dan Ali radhiyallahu'anhuma juga mempunyai kemuliaan yang lebih dimana mereka menikahi putri putri Rasulullah ﷺ. Utsman radhiyallahu'anhu menikah dengan Ruqayah dan setelah ia (Ruqayah) Meninggal dunia kemudian menikah dengan saudaranya yakni Ummu Kultsum, sehingga Utsman digelari Dzunnuraini.
Adapun Ali radhiyallahu'anhu menikah dengan Fatimah radhiyallahu'anha, Abu Bakr radhiyallahu'anhu berkata kepada Ali radhiyallahu'anhu, Demi yang jiwaku ada di genggamannya, aku lebih menyukai untuk menyambung (Silaturahmi) dengan keluarga Rasulullah ﷺ dari pada keluargaku Sendiri (HR.Bukhari no 3712).
Dalam riwayat lain no 3713, beliau berkata, jagalah Rasulullah ﷺ dan Ahli Baitnya bahkan pernah pada suatu hari setelah beliau menunaikan shalat ashar, ia melihat Hasan bermain dengan anak-anak seusianya lalu beliaupun memanggulnya di atas pundaknya. (HR.Bukhari no 3542).
Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu ketika ditimpa kemarau ia mendatangi Abbas bin Abdul Muthalib bertawasul meminta do'a darinya (HR. Bukhari no 1010 dan 3710).
Bertawasulnya beliau kepada Abbas radhiyallahu'anhu aadalah karena hubungan keluarganya dari Rasulullah ﷺ, sehingga beliaupun berkata dalam tawasulnya. Sesungguhnya Kami bertawasul kepada Mu dengan paman Nabi kami. Dalam kesempatan lain ia pernah berkata kepada Abbas radhiyallahu'anhu, Demi Allah keislamanmu pada hari engkau masuk islam lebih aku cintai/sukai daripada islam nya khaththab jika dia masuk islam, karena keislamanmu lebih disukai Rasulullah ﷺ dari pada keislaman Khaththab.(Tafsir Al-Qur'an Adzim: 4/116).
Aisyah radhiyallahu'anha berkata, aku tidak pernah melihat seorangpun yang paling mirip perangainya dengan Rasulullah ﷺ, baik saat berdirinya maupun saat duduknya selain dari Fatimah binti Rasulullah ﷺ, (HR. Abu Dawud no 5217, Tirmidzi no 3872).
Para pembaca, sangatlah banyak riwayat riwayat dan atsar para sahabat, para tabi'in, serta tabi'it tabi'in dan ahlul ilmi yang menunjukkan akan kecintaan, penghormatan dan pengagungan mereka terhadap ahlul bait Rasulullah ﷺ.
Dengan demikian kaum muslimin AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH semua bersepakat untuk mencintai dan mengagungkan para sahabat dan ahlul bait Rasulullah ﷺ, berlepas diri dari sikap EKSTREM nya dan kezholimannya kaum RAFIDHAH, BATHINIYYAH, ISMALIYYAH, DAN ITSNA ATSARIYAH DARI KALANGAN SYI'AH SERTA KHAWARIJ terhadap para sahabat dan AHLUL BAITNYA.
Wal 'Ilmu 'Indallah.
Selesai.
Sumber: Buletin Al-Wala' Wal-Bara' Bandung Edisi ke 47, 7 November 2003/12 Ramadhan 1424H.
🌐 https://t.me/FadhlulIslam
KOMENTAR