Palestina Saksi Keangkuhan Bani Israil

SHARE:

Kisah Kesombongan Bani Israil di Baitul Maqdis Palestina

 PALESTINA SAKSI KEANGKUHAN BANI ISRAIL

Al-Ustadz Abu Ismail Muhammad Rijal, Lc حفظه الله تعالى

Palestina Saksi Keangkuhan Bani Israil

Lembaran sejarah tak pernah sepi dari kesombongan Bani lsrail. Sejarah mereka demikian kelam. Pembunuhan, pembantaian, kezaliman, dan berbagai penodaan Bani lsrail terhadap norma kehidupan terus mengalir melintasi sejarah kehidupan anak manusia. 

Bukan hanya cerita-cerita masa lalu. Hari ini pun mata dunia menyaksikan kekejian mereka, terlebih kepada kaum muslimin. Bahkan saat anda membaca tulisan ini, tangan-tangan Bani lsrail masih berlumuran dengan darah segar kaum muslimin. Baitul Maqdis masih dalam teror Yahudi. Muslimin palestina masih terus dihujani timah-timah panas serdadu syaithan. Hasbunallahu wa ni’mal wakil.

Saat ini kita dalam keamanan, namun seringkali kita lupa nikmat tersebut, lupa nasib saudara kita yang terus dihantui rasa takut, derai air mata kesedihan pun terus meliputi hari-hari mereka, bersama darah-darah pengorbanan mereka yang tersimbah di Bumi Allah.

Wahai jiwa...., manakah doamu di tengah malam untuk saudara-saudaramu? Wahai jiwa..., manakah uluran tanganmu?

Memang mengherankan perkara Bani lsrail. Banyak anugerah nikmat kepada mereka. Allah banyak mengutus Nabi dan Rasul dari kalangan Bani lsrail, demikian pula kekuasaan dunia. Nabi Musa pernah mengingatkan nikmat-nikmat itu: 

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ مُلُوكًا وَآتَاكُمْ مَا لَمْ يُؤْتِ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ

"Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya, 'Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antara kalian, dan menjadikan kalian orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepada kalian apa yang belum pernah Dia berikan kepada seorang pun di antara umat-umat yang lain." [Q.S. AI-Maidah: 20].

Mereka bukan kaum yang pandai bersyukur. Nikmat-nikmat itu justru dibalas dengan kedurhakaan dan kesombongan.

Saudaraku, jangan kau tanya tentang kesombongan mereka kepada manusia! Jangan kau heran mereka membusungkan dada di hadapan dunia! Di hadapan Allah, Rabbul 'alamin saja, mereka menyombongkan diri. Ayat-ayat Allah mereka rubah, mereka pelintirkan. Syariat Allah mereka sembunyikan. Perintah-perintah Allah mereka olok-olok. Nabi-nabi Allah mereka bunuhi. Padahal kenikmatan demikian banyak Allah limpahkan.

Sebelum diutusnya nabi terakhir -  Muhammad bin Abdillah ﷺ- mereka menyangka nabi itu dari Bani lsrail, keturunan Ya’qub bin lshaq bin Ibrahim عليه السلام. Namun, ketika kebenaran terang di hadapan mereka, bahwa Nabi terakhir adalah dari bangsa Arab, keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim عليه السلام, hasad meliputi relung qalbu mereka. Kesombongan menyeruak dalam benak dan tingkah Iaku mereka. Mereka kufuri Khatamul Anbiya wal Mursalin, Muhammad ﷺ penutup para nabi dan rasul. 

Pembaca Qudwah yang saya cintai fillah, dalam surat Al Baqarah dan Al A'raf ada sepenggal peristiwa. Peristiwa yang juga bukti kesombongan Bani lsrail. Allah kisahkan agar dijadikan ibrah. Pada majelis ini, mari kita baca kisah tersebut dengan seksama. Semoga Allah merahmati dan memberkahi kita. Amin, Ya Mujibas Saailin.

Allah سبحانه وتعالى berfirman:

وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَٰذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ  وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ (٥٨) فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِّنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ (٥٩) 

”Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman, 'Masuklah kalian (yakni Bani Israil-pen) ke negeri ini (Baitul maqdis), dan makanlah dari hasil buminya yang banyak lagi enak, di mana yang kalian sukai. Dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud (kepada Allah), dan katakanlah, 'Bebaskanlah kami dari dosa', niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahan kalian.

Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik’. Lalu orang-orang yang lalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang lalim itu siksa dari langit, karena mereka berbuat fasik." 

[Q.S. Al-Baqarah: 58-59].

Kisah ini juga Allah سبحانه وتعالى firmankan dalam surat Al-A’raf: 

وَإِذْ قِيلَ لَهُمُ اسْكُنُوا هَٰذِهِ الْقَرْيَةَ وَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ وَقُولُوا حِطَّةٌ وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا نَغْفِرْ لَكُمْ خَطِيئَاتِكُمْ  سَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ (١٦١) فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَظْلِمُونَ (١٦٢)

"Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani lsrail), ’Diamlah di negeri ini saja (Baitulmaqdis) dan makanlah dari (hasil bumi) nya di mana saja kalian kehendaki.' Dan katakanlah, ’Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahan kalian.‘ Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.

Maka orang-orang yang lalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kelaliman mereka." 

[Q.S. AI-A'raf: 161-162].

Untuk lebih memahami kisah dalam ayat-ayat di atas, sejenak kita menengok kembali ke beIakang, merunut sejarah Bani lsrail sebelum terjadinya peristiwa dalam ayat ini. 

BANI ISRAIL DI ZAMAN MUSA DAN HARUN

Bani Israil adalah kaum yang sangat tertindas di bawah cengkeraman Fir'aun. Mereka tertekan dalam kurun waktu yang cukup lama. Kepedihan hidup mereka banyak dikisahkan dalam ayat AI-Quran. Allah سبحانه وتعالى berfirman: 

إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِي الْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ  إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ

”Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka,  menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan." 

[Q.S. Al-Qashshash: 4].

Tidak lama kemudian, diutuslah Musa, sebuah anugerah besar mereka rasakan. Allah selamatkan Bani Israil dari cengkeraman Fir’aun. Kisah Musa dan Fir'aun banyak Allah sebutkan dalam Al-Quran. Sejak kelahiran Musa, hingga Allah utus beliau menjadi salah satu ulul azmi dari rasul-rasuI-Nya. 

Laut merah terbelah, jalan terbentang di tengah ombak yang menjulang seperti gunung besar di antara sekian nikmat yang Allah berikan kepada Bani Israil. 

فَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْبَحْرَ  فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ

“Lalu Kami wahyukan kepada Musa, "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu." Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar." 

[Q.S. Asy-Syu’ara: 63].

Mereka selamat..., merdeka dari kezaliman Fir'aun. Adapun Fir’aun dan bala tentaranya, Allah tenggelamkan dengan sangat hina di Iaut merah. Nikmat ini Allah ingatkan dalam firman-Nya:

وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ  وَفِي ذَٰلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ (٤٩) وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ (.٥)

”Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kalian dari (Fira'un) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepada kalian siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anak kalian yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anak kalian yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhan kalian. Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untuk kalian, lalu Kami selamatkan kalian dan Kami tenggelamkan (Fira’un) dan pengikut-penglkutnya sedang kalian sendiri menyaksikan.” 

[Q.S. AI-Baqarah: 49-50].

PERINTAH MEMASUKI BAITUL MAQDIS

Setelah keselamatan itu, Allah perintahkan Bani Israil untuk memasuki Baitul Maqdis, sebagai sebab untuk meraih kemenangan yang Allah janjikan. Nabi Musa berseru:

يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَىٰ أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ

"Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagi kalian, dan janganlah kalian lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kalian menjadi orang-orang yang merugi." 

[Q.S. Al-Maidah: 21].

Dalam ayat ini, dengan tegas Allah menjanjikan kemenangan. Ya, Allah janjikan kemenangan jika mereka mau memasuki Baitul Maqdis, berjihad. Dan sungguh janji Allah tidak akan luput. Tetapi, janji itu tidak mereka sambut. Mereka enggan menunaikan perintah jihad. Bahkan dengan seenaknya mereka suruh Nabi Musa untuk berjihad sendiri. Dan Iebih lancang lagi mereka perintah Allah juga untuk berperang!

Allahu Akbar..., di mana akal Bani lsrail? Betapa keji kalimat yang keluar dari mulut  mereka! Bayangkan, Allah memerintahkan mereka berjihad, namun justru perintah itu mereka kembalikan kepada Allah. Perhatikan ucapan mereka sebagaimana Allah سبحانه وتعالى kisahkan: 

قَالُوا يَا مُوسَىٰ إِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا أَبَدًا مَا دَامُوا فِيهَا  فَاذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ

"Mereka berkata, "Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu, dan berperanglah kamu berdua (yakni Engkau dan Allah - pen), sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja."

[Q.S. Al Maidah: 24].

Kasar dan sombong! Itulah mereka. Dengan sebab dosa inilah, Allah hukum mereka selama 40 tahun, terlantar di muka bumi.

قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ  أَرْبَعِينَ سَنَةً  يَتِيهُونَ فِي الْأَرْضِ  فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ

"Allah berfirman, '(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu." [Q.S. Al Maidah: 26]

PERINTAH BERJIHAD UNTUK MEMBUKA BAITUL MAQDIS TERULANG SEPENINGGAL MUSA

Dimasa Nabi Yusya‘ bin Nun, datang perintah kembali untuk berjihad membuka Baitul Maqdis. Perang berlangsung, di akhir hari Jum'at Allah limpahkan kemenangan atas Bani Israil. Bahkan dalam peperangan itu, Allah tahan Matahari untuk tenggelam di waktunya. Hingga kemenangan diraih Nabi Yusya' bersama Bani Israil.¹

Kemudian Allah perintahkan mereka memasuki Baitul Maqdis dengan tawadhu' kepada Allah, masuk dalam keadaan sujud kepada Allah, dan memohon ampun atas kedurhakaan mereka meninggalkan jihad di zaman Musa.

وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَٰذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ  وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ

"Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman, "Masuklah kalian ke negeri ini (Baitulmaqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak, di mana yang kalian sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud (kepada Allah), dan katakanlah, 'Bebaskanlah kami dari dosa‘, niscaya Kami ampuni kesalahan- kesalahan kalian. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik." 

[Q.S. Al Baqarah: 58]

Masuklah mereka ke Baitul Maqdis. Namun, rupanya di antara mereka ada kaum yang zalim, yang justru merubah firman Allah. Itulah yang Allah kisahkan dalam firman-Nya:

فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

"Lalu orang-orang yang lalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang lalim itu siksa dari langit, karena mereka berbuat fasik." 

[Q.S. Al-Baqarah: 59].


Dari firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 59 yang artinya, ”Lalu orang-orang yang Ialim mengganti perintah", dan firman-Nya dalam surat AI A'raf ayat 162 yang artinya, ”Maka orang-orang yang Ialim di antara mereka”, difahami bahwa tidak semua Bani Israil mengingkari perintah Allah itu. Masih ada di antara mereka yang shalih dan menetapi perintah-Nya:

وَمِنْ قَوْمِ مُوسَىٰ أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُونَ

"Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan.”

[Q.S. Al-A'raf: 159].

Adapun kaum yang zalim, mereka ubah perintah Allah. Sebagaimana Rasulullah ﷺ kisahkan dalam sabda beliau dari shahabat Abu Hurairah رضي الله عنه:

قِيلَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ يُغْفَرْ لَكُمْ خَطَايَا كُمْ فَبَدَّلُوا فَدَخَلُوا الْبَابَ يَزْحَفُونَ عَلَى أَسْتَاھِهِمْ وَقَالُواحَبَّةٌ فِي شَعَرَةٍ

"Datang perintah Allah kepada Bani Israil, ’Masuklah kalian (ke dalam Baitul Maqdis) melalui pintu gerbangnya, sambil bersujud (kepada Allah), dan katakanlah, ’Bebaskanlah kami dari dosa’, pasti Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahan kalian,' (Al Baqarah: 58). Namun mereka memasukinya dengan merangkak menghadapkan pantat-pantat mereka seraya berkata, ’Habbah Fi Sya’rah’." [Muttafaqun ‘Alaihi].

Mereka diperintahkan untuk bersujud, tetapi mereka malah memberikan pantat mereka. Mereka diperintah untuk memohon ampun kepada Allah (dengan lafazh ’hiththah' sebagaimana dalam ayat), tetapi mereka merubah lafazh tersebut dengan 'Habbah Fi Sya'rah' atau dalam sebagian riwayat 'Hinthah' yang maknanya adalah biji gandum.

Tidak lama kemudian turunlah Azab Allah dari langit menimpa kaum yang zalim. Azab yang pedih. 

Mengenai jenis azab, banyak pendapat di kalangan ulama. Sebagian ahli tafsir berkata bahwa azab tersebut adalah kemurkaan dari Allah. lni adalah pendapat Abul Aliyah Ar-Riyahi رحمه الله. Sebagian Iain mengatakan bahwa azab tersebut adalah penyakit Tha'un atau dingin yang sangat. Demikian kata Asy-Sya'bi 'Amir bin Syarahil, berdalil dengan sabda Rasulullah ﷺ dalam riwayat Imam Muslim dari shahabat Usamah bin Zaid رضي الله عنهما:

إِنَّ ھَذَا الْوَجَعَ رِجْزٌ أَوْ عَذَابْ أَوْيَقِيَّةُ عَذَابٍ عذِّ بَ بِهِ أُنَاسٌ مِنْ قَبْلِكُمْ

"Sesungguhnya penyakit ini -yakni Tha'un- adalah hukuman atau sisa dari azab yang Allah siksa dengan azab tersebut manusia sebelum kalian.“

Apapun pendapat ahli Tafsir, tidak diragukan bahwa azab tersebut sangat pedih, setimpal dengan kekejian dan besarnya dosa yang mereka lakukan. Adapun jenis azab tersebut secara pasti hanya Allah yang mengetahui. Allahua'lam bishshawab.

RENUNGAN BEBERAPA FAEDAH KISAH 

1. Kerusakan di muka bumi termasuk berbagai macam penyakit, di antara sebabnya adalah dosa-dosa manusia. Seperti azab yang menimpa Bani lsrail ketika mereka merubah syariat Allah. Sebagaimana pula ditunjukkan dalam sabda Rasulullah ﷺ dalam riwayat Muslim tentang penyakit tha'un yang sebagian ulama mengaitkannya dengan kisah Bani lsrail. Allah سبحانه وتعالى berfirman: 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” [Q.S. Ar-Ruum: 41].

2. Di antara sifat buruk Bani lsrail, mereka adalah kaum yang berani dan suka merubah kalam Allah dan syariat-Nya. 

3. Besarnya dosa orang yang berani merubah kalam Allah, dan akibat buruk atas perbuatan tersebut berupa azab yang pedih. 

4. Kisah ini menunjukkan wajibnya merendahkan diri kepada Allah. Terlebih di saat memperoleh keberhasilan atau kemenangan dalam jihad fi sabilillah. Seringkali seorang ujub terhadap usaha yang dilakukan di saat keberhasilan dan kemenangan menyapa. Dalam kisah di atas, Allah perintahkan Bani Israil untuk memasuki Baitul Maqdis di saat datang kemenangan, dengan sujud kepada Allah dan memohon ampunan. Inilah hakikat ketundukan dan ketawadhuan kepada Allah.

Hal serupa juga Allah perintahkan kepada Nabi-Nya Muhammad ﷺ, Allah berfirman dalam Surat An-Nashr (yang maknanya), ”Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu Iihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat." 

[Q.S. An-Nashr: 1-3].

Inilah Rasulullah ﷺ, saat kota makkah beliau kuasai, beliau memasukinya dalam keadaan merendahkan diri di hadapan Allah. Tidak seperti layaknya hamba dunia yang memasuki negeri yang dikuasainya dengan kesombongan, memasuki negeri yang ditakIukkan dengan kepala menengadah dan dada yang terbusung. Rasul masuk dengan menundukkan kepala, merendahkan diri di hadapan Allah sampai hampir-hampir dagu beliau menyentuh pelana, seraya berdzikir, membaca kalam ilahi.

5. Dalam ayat-ayat di atas disebutkan beberapa sifat buruk Bani Israil selain merubah kalam Allah dan syariat-Nya. Yaitu, sombong kepada Allah, tidak beradab kepada nabi-nabi Allah, dan enggan untuk berjihad dan mengamalkan ilmu.

6. Apakah ghanimah (harta rampasan perang) halal bagi Bani Israil❓Sebagaimana dimaklumi, Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwa ghanimah hanya dihalalkan untuk ummat Rasulullah ﷺ. Adapun apa yang disebutkan dalam kisah di atas, yang dihalalkan untuk Bani Israil saat menguasai Baitul Maqdis adalah sebagian dari ghanimah berupa makanan. Adapun emas, perak, senjata, dan semisalnya Allah haramkan atas umat terdahulu. Allah Subhanallahu Wa Ta'ala utus api besar untuk membakar ghanimah tersebut setelah dikumpulkan.

Sumber || Majalah Qudwah Edisi 07 || t.me/majalah_qudwah

KOMENTAR

BLOGGER
Nama

Adab-Akhlak,234,Akhirat,22,Akhwat,108,Anak Muda dan Salaf,238,Anti Teroris,2,Aqidah,279,Arab Saudi,12,Asma wa Shifat,2,Audio,44,Audio Singkat,8,Bantahan,103,Bid'ah,59,Biografi,86,Cerita,64,Cinta,10,Dakwah,47,Doa Dzikir,67,Ebook,15,Fadhilah,71,Faedah Ringkas,17,Fatwa Ringkas,4,Fiqih,344,Ghaib,17,Hadits,169,Haji-Umroh,16,Hari Jumat,31,Hari Raya,5,Ibadah,43,Info,80,Inspiratif,39,IT,10,Janaiz,7,Kata Mutiara,128,Keluarga,237,Khawarij,21,Khutbah,4,Kisah,289,Kitab,6,Kontemporer,155,Manhaj,177,Muamalah,46,Nabi,20,Nasehat,633,Poster,7,Puasa,53,Qurban,18,Ramadhan,51,Rekaman,2,Remaja,155,Renungan,95,Ringkasan,100,Sahabat,69,Sehat,25,Sejarah,53,Serial,3,Shalat,157,Syiah,25,Syirik,15,Tafsir,49,Tanya Jawab,594,Tauhid,54,Tazkiyatun Nafs,108,Teman,20,Thaharah,21,Thalabul Ilmi,149,Tweet Ulama,6,Ulama,88,Ustadz Menjawab,9,Video,20,Zakat,12,
ltr
item
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy: Palestina Saksi Keangkuhan Bani Israil
Palestina Saksi Keangkuhan Bani Israil
Kisah Kesombongan Bani Israil di Baitul Maqdis Palestina
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5vPKPARyEk9ogP5GiQaSmG4hr6ZEHm_kqw6rDOlMQhtiJlpwCsrveWKCC6x6S3IzDT9bPQwZ4dWWk37W8pPQXGtQArh1UVTglHNcS5Wv1ykpn1eiISF4yCs0e4F9Sh5Av2GZTQiUt08lRQ30VtE5tZ8fTDEGqRe18abguN7RZCmuZMZ8ot82LiIpj4JWd/s16000/palestina%20saksi%20keangkuhan%20bani%20israil.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5vPKPARyEk9ogP5GiQaSmG4hr6ZEHm_kqw6rDOlMQhtiJlpwCsrveWKCC6x6S3IzDT9bPQwZ4dWWk37W8pPQXGtQArh1UVTglHNcS5Wv1ykpn1eiISF4yCs0e4F9Sh5Av2GZTQiUt08lRQ30VtE5tZ8fTDEGqRe18abguN7RZCmuZMZ8ot82LiIpj4JWd/s72-c/palestina%20saksi%20keangkuhan%20bani%20israil.png
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
https://www.atsar.id/2023/10/palestina-saksi-keangkuhan-bani-israil.html?m=0
https://www.atsar.id/?m=0
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/2023/10/palestina-saksi-keangkuhan-bani-israil.html
true
5378972177409243253
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA POST Selengkapnya Balas Batal Balas Hapus Oleh Beranda HALAMAN POSTS Lihat Semua BACA LAGI YUK LABEL ARSIP SEARCH ALL POSTS Al afwu, artikel tidak ditemukan Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang ago $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 pekan yang lalu Pengikut Ikut THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy