Hukum melakukan perjalanan untuk ziarah kubur, boleh atau tidak?
HUKUM MELAKUKAN PERJALANAN KHUSUS UNTUK ZIYARAH KUBUR
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Apakah boleh bersiap-siap bekal untuk menziarahi tempat mana saja dari kuburan orang yang sudah meninggal?
Jawaban :
Tidak boleh hal itu, yakni tidak boleh seorang insan untuk mengkhususkan perjalanan untuk ziarah kubur, kubur siapa saja dari penghuni kubur ini.
Yang demikian itu karena menziarahi kubur termasuk ibadah sebagaimana telah lalu. Apabila itu termasuk ibadah, maka sesungguhnya tidak boleh seorang mengkhususkan perjalanan ke tempat yang dikhususkan untuk ibadah, selain tiga masjid, yang Rasulullah ï·º bersabda tentang nya :
«Ù„ا تشد الرØال إلا إلى ثلاثة مساجد: المسجد الØرام، ومسجدي هذا، والمسجد الأقصى»
“Tidak boleh dipersiapkan perjalanan kecuali kepada tiga masjid : Masjidil Haram, masjidku ini dan Masjidil Aqsa.”
Dan selain tempat-tempat ini maka tidak boleh seorang insan untuk mengkhususkan perjalanan kesana dengan niat ibadah kepada Allah, mendekatkan diri kepada-Nya. Dan ziarah kubur sebagaimana yang telah berlalu adalah termasuk ibadah, maka tidak boleh seorang insan untuk mengkhususkan perjalanan untuk ziarah kubur.
Karena itu adalah ibadah yang khusus dengan tempat ini, dan ini terlarang selain tiga Masjid saja.
📑 Fatawa Nur ala Ad-Darbi kaset ke 34
https://binothaimeen.net/content/7007
http://telegram.me/ahlussunnahposo
NABI ï·º TIDAK PERNAH MEMERINTAHKAN PERJALANAN (SAFAR) UNTUK ZIYARAH KUBUR
Syaikh Rabi’ bin Haadi Al-Madkhali hafizhahullah
Ziarah kubur sesungguhnya hanyalah untuk mengingat akhirat dan mendoakan penghuni kubur, maka kubur apapun yang ada di sisimu atau kuburan yang engkau ziyarahi (dengan cara demikian), maka tercapailah maksud.
Oleh karena itu Nabi ï·º tidak pernah menganjurkan umatnya untuk mengadakan safar menuju kubur-kubur, kalau seandainya perkara ini disyari’atkan, niscaya beliau sudah mengadakan perjalanan menuju kubur ayahnya, yaitu Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan kubur-kubur saudara-saudara beliau para nabi.
Akan tetapi Rasulullah ï·º bersabda, sebagaimana dalam hadis ‘Aisyah dan Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhum :
لعنةُ اللهِ على اليهودِ والنصارى اتخذوا قبورَ أنبيائِهم مساجدَ
“Semoga laknat Allah menimpa orang-orang Yahudi dan Nasara, mereka menjadikan kubur-kubur Nabi mereka sebagai masjid-masjid.”
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata :
ÙŠُØØ°ِّرُ ما صنعوا
“Beliau memperingatkan dari apa yang mereka perbuat.”
[HR. Bukhari ]
Aisyah radhiyallahu ‘anha yang meriwayatkan hadits ini, demikian juga Ibnu Abbas memperingatkan apa yang diperbuat oleh orang-orang Yahudi. Mengapa?
Karena mereka orang-orang Yahudi menjadikan kubur-kubur Nabi mereka sebagai masjid-masjid.
📑 Syarh Aqidah As-Salaf Ashaabil hadits 22
⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
http://telegram.me/ahlussunnahposo
KOMENTAR