Belajar Tidak Lupa, Dari Sejarah Masjid Quba Dua orang tua, 53 tahun dan 2 tahun lebih muda. Yang tua duduk bersandar diam di batang pohon...
Belajar Tidak Lupa, Dari Sejarah Masjid Quba
Dua orang tua, 53 tahun dan 2 tahun lebih muda. Yang tua duduk bersandar diam di batang pohon kurma, yang satu berdiri menyambut kedatangan orang-orang.
Bagi yang belum mengenal, ramai-ramai mengucapkan selamat kepada yang berdiri. Sampai panas matahari nampak mulai mengganggu yang duduk, segera yang berdiri memayungi menggunakan kain selendang.
Barulah orang-orang tersadar, bahwa Rasulullah ﷺ adalah yang duduk bersandar, sementara yang berdiri adalah Abu Bakar Ash Shiddiq.
Kejadian itu di hari pertama tiba nya Rasulullah ﷺ di Madinah dari Mekkah untuk berhijrah.
Nabi Muhammad ﷺ memutuskan untuk tinggal di rumah Kultsum bin Al Hidmi di kampung Amr bin Auf selama beberapa belas hari.
Rumah Sa'ad bin Khaitsamah yang masih bujang, tak jauh dari rumah Kultsum, dipilih sebagai tempat menerima tamu.
Di sana, Rasulullah ﷺ bersama sahabat-sahabatnya mendirikan sebuah masjid sederhana. Masjid itu kemudian dikenal dengan Masjid Quba.
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun dalam Islam. Nabi Muhammad ﷺ turut bergotongroyong secara langsung dengan mengangkat batu dan tanah.
Banyak hadis yang menerangkan keutamaan Masjid Quba, antara lain sabda Nabi Muhammad ﷺ :
مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءٍ فَصَلَّى فِيهِ صَلاَةً كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ
“Siapa yang berwudhu dari rumahnya, lalu ia mendatangi masjid Quba, lantas ia melaksanakan shalat di dalamnya, maka pahalanya seperti pahala umrah.” (HR. Ibnu Majah no. 1412)
Setelah beberapa belas hari di kampung Quba, Nabi Muhammad ﷺ melanjutkan perjalanan hingga beliau memilih kampung Bani Najjar untuk menetap.
Di sanalah Nabi Muhammad ﷺ kemudian mendirikan Masjid Nabawi.
* * * * *
Sejarah kota Madinah sangat panjang. Sejak sebelum Islam datang.
Sejarah kota Madinah tentu tidak lepas dari perang antara 2 kabilah besar yang sebenarnya berasal dari satu garis keturunan, yaitu kabilah Aus dan kabilah Khazraj.
Seratus tahun lebih peperangan itu berlangsung. Sampai datangnya Islam, kedua kabilah tersebut berdamai dan bersaudara kembali.
Nabi Muhammad ﷺ sangat memperhatikan hal ini!
As Sunburawi dalam Mukhtasar Kitab Masjid Quba, menyebutkan beberapa poin, antara lain :
Jika di kabilah Khazraj ada sumur Bairaha' yang sering beliau datangi untuk minum, maka beliau pun sering ke sumur Ariis, samping Masjid Quba, untuk minum dan merendam kaki, di kabilah Aus.
Jika di Bani Najjar, anggota kabilah Khazraj, beliau memilih tinggal. Maka, ketika pertama tiba, beliau memilih dan sempatkan beberapa belas hari untuk tinggal di Bani Amr bin Auf di Quba, anggota kabilah Aus.
Walaupun rumah Nabi Muhammad ﷺ terletak di kabilah Khazraj, beliau tetap sering berkunjung dan bertamu di perkampungan kabilah Aus di daerah Quba.
Bila di kampung Khazraj ada Masjid Nabawi yang pahala salatnya 1.000 kali lipat, maka di kampung Aus ada Masjid Quba yang pahalanya senilai pahala umroh.
Pelajaran hidup yang luar biasa! Bagaimana menjaga keseimbangan dan kestabilan kehidupan sosial.
* * * * *
Sahabat Abdullah bin Umar bercerita :
كانَ النبيُّ ﷺ يَأْتي مَسْجِدَ قُباء كُلَّ سَبْتٍ ماشِيًا وراكِبًا
" Dahulu, Nabi Muhammad ﷺ mendatangi Masjid Quba setiap hari Sabtu, kadang berjalan kaki kadang naik kendaraan "
Beliau tidak sebatas salat. Beliau ke Quba sekaligus mengunjungi perkampungan kabilah Aus. Beliau bertamu ke rumah sahabat.
Bahkan, tidak hanya hari Sabtu, di lain hari pun beliau berkunjung ke kabilah Aus.
Beliau tidak mudah lupa kebaikan kabilah Aus!
Maka, pagi 2 hari kemarin, kami rombongan umroh ber-14, bersengaja untuk menuju Masjid Quba dengan berjalan kaki.
Alhamdulillah, jalur pejalan kaki dibuat dengan nyaman dan aman, menghubungkan Masjid Nabawi ke Masjid Quba.
Sesampainya di Masjid Quba, jam tangan pintar milik seorang jamaah memunculkan keterangan di layar : 3,76 km, 5757 langkah kaki, dengan durasi waktu 1 jam 6 menit 19 detik.
Quba Gate,16 Rajab 1444 H/07 Feb 2023
t.me/anakmudadansalaf
KOMENTAR