Kemudian Beliau Tertawa Baiknya memang sering-sering membaca kisah kesabaran Nabi Muhammad ﷺ. Ibarat tanaman, kisah-kisah itu adalah airnya...
Kemudian Beliau Tertawa
Baiknya memang sering-sering membaca kisah kesabaran Nabi Muhammad ﷺ.
Ibarat tanaman, kisah-kisah itu adalah airnya. Sementara kita, bagai tanaman yang akan kering lalu mati tanpa air.
Kesabaran dapat berkurang kualitasnya. Bisa tergerus lalu habis. Bisa menyusut dan surut. Maka, agar sabar tidak menurun, harus disuntik dengan kisah-kisah Nabi Muhammad ﷺ yang menakjubkan.
Kisah tentang itu sangat banyak!
Anas bin Malik ( Bukhari 3149 Muslim 1057 ) pernah menemani Nabi Muhammad ﷺ berjalan-jalan.
Saat itu, pakaian dari negeri Najran yang dikenakan. Bagian tepi kainnya kasar. Pakaian itu menutupi bagian atas tubuh Nabi Muhammad ﷺ.
Dari arah belakang, seorang Arab badui menyusul. Seolah sengaja mengejar. Tanpa kata-kata, tiada kalimat pembuka, badui itu menarik keras pakaian Nabi Muhammad ﷺ.
Kata Anas, " Saya perhatikan, bagian leher Nabi Muhammad sudah memerah lecet, terkena bagian tepi kain yang kasar. Saking kerasnya badui itu menarik "
Tidak berhenti di situ. Seakan belum merasa cukup, badui itu berbicara tanpa kesopanan.
Bukannya memanggil dengan : wahai Rasulullah, atau wahai Nabiyullah, atau panggilan hormat lainnya, badui itu langsung menyebut nama , " He, Muhammad!'
Apa yang dimaukan si badui?
" He, Muhammad! Suruh orangmu untuk memberikan kepadaku harta milik Allah yang ada padamu! ", bentaknya.
Kira-kira, jika hal itu terjadi pada kita, apa yang akan kita lakukan?
Oh, bukankah malah sudah pernah terjadi, bahkan beberapa kali?
Bayangkan! Ada orang tidak dikenal, melukai dan menyakiti, sikapnya kasar, bahasanya tanpa etika, lalu ia meminta harta secara paksa.
Oh, tak perlu sampai separah itu. Ada yang berbicara kasar, marah langsung tak terkendali. Ada dendam yang sulit padam, karena pernah disakiti. Ingin membalas berlebih bila ada yang memaki.
Mari belajar sabar dari Nabi Muhammad ﷺ dari kisah di atas.
Anas bin Malik melanjutkan kisahnya. Setelah si badui menarik keras pakaian Nabi, melukai, dan berkata kasar, Nabi Muhammad ﷺ justru :
فَالْتَفَتَ إلَيْهِ فَضَحِكَ
" Nabi Muhammad menoleh ke belakang. Kemudian Beliau tertawa "
Setelah mengetahui orang itu datang dari pemukiman badui, orang Arab gunung yang memang kulturnya apa adanya, budayanya yang bersikap blak-blakan, dan adat mereka yang suka berterusterang, Nabi Muhammad ﷺ justru tertawa.
Bahkan, Nabi Muhammad ﷺ memerintahkan agar orang badui itu diberi apa yang ia mau.
Tertawa di sini bukan untuk menghina. Tidak bertujuan merendahkan. Beliau tertawa karena senang, geli, dan terhibur.
Sebenarnya, banyak orang di sekitar kita yang berperilaku dan berperangai badui. Pandanglah mereka sebagaimana Nabi Muhammad memandang. Bersikaplah dengan sabar.
Ibunda Aisyah ( Tirmidzi 2016) bercerita tentang sifat Nabi Muhammad ﷺ :
ولا يَجْزِي بالسيئةِ السيئةَ، ولكن يَعْفُو ويَصْفَحُ
" Tidak pernah membalas keburukan, dengan keburukan. Akan tetapi beliau memaafkan dan mengampuni "
Semoga saja sifat sabar kita semakin meningkat. Lebih baik dan lebih berkualitas.
TRK, 10 Jumadal Akhir 1444 H/02 Jan 2023
http://t.me/anakmudadansalaf
KOMENTAR