Ammar bin Yasir : Berjuang Hingga Akhir Jika singgah atau ada keperluan di kota Tarakan, tak perlu bingung lagi untuk mencari di manakah ka...
Ammar bin Yasir : Berjuang Hingga Akhir
Jika singgah atau ada keperluan di kota Tarakan, tak perlu bingung lagi untuk mencari di manakah kawan-kawan Ahlussunnah berada.
Sejak beberapa waktu lalu, setelah penetapan arah kiblat oleh KUA setempat, masjid Ammar bin Yasir sudah dimanfaatkan untuk banyak kegiatan.
Proses pembangunannya terbilang lancar, bahkan relatif cepat. Kurang dari satu tahun.
Respon positif dan dukungan banyak pihak, terutama Dirpolairud Polda Kaltara, sebagai sebab akselerasi itu. Walhamdulillah wahdah.
Ammar bin Yasir, nama seorang sahabat, dipilih untuk masjid itu. Beliau diharapkan menjadi inspirasi dan motivasi dalam berjuang. Banyak keutamaan yang Ammar miliki.
Ammar bin Yasir dipuji Nabi Muhammad:
مُلِئَ عَمَّارٌ إِيمَانًا إِلَى مُشَاشِهِ
" Ammar dipenuhi keimanan hingga menyatu sampai mendarah-daging " HR An Nasai no.5007
Menurut Al Munawi ( Faidhul Qadiir 4/6 ), iman Ammar telah menyatu dalam daging, darah, dan tulangnya. Iman beliau sudah bercampur di seluruh tubuh hingga tak bisa dipisahkan.
Oleh sebab itu, Ammar yang disiksa kaum musyrik di awal-awal Islam, menjalaninya dengan sabar.
Beliau dipukuli sampai-sampai tidak mengerti apa yang diucapkannya. Dipakaikan baju besi lalu dijemur di teriknya matahari. Pasti sangat menyakitkan!
Nabi Muhammad pernah menyaksikan sendiri saat Ammar dan keluarganya disiksa. Saat itu beliau tidak bisa berbuat apa-apa.
Beliau menghibur dengan janji :
أَبْشِرُوا آلَ عَمَّارٍ، وَآلَ يَاسِرٍ، فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةُ
" Bergembiralah, keluarga Ammar dan keluarga Yasir. Sungguh! Surga telah dijanjikan untuk kalian " HR Al Hakim no.5666
Yasir, ayah Ammar, meninggal dunia karena disiksa. Sumayyah, ibunya sebagai wanita muslimah pertama yang gugur di jalan Allah, dibunuh dengan menusukkan tombak dari arah kemaluannya.
Keteguhan Ammar bin Yasir menjadi teladan untuk siapapun yang hendak mengikuti jejak Nabi Muhammad ﷺ. Bahwa, tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Bahwa, perjuangan pasti melalui proses totalitas.
Dalam perang Yamamah, saat memadamkan gerakan pemberontakan, Ammar bin Yasir naik ke atas batu yang lumayan tinggi.
" Wahai, kaum muslimin! Apakah kalian akan lari menjauh dari surga? Saya Ammar bin Yasir. Ayo kemari bersama saya! ", teriak Ammar dengan suara keras.
Padahal, waktu itu, salah satu daun telinga Ammar hampir putus dan bergoyang-goyang.
Subhanallah!
Begitulah tekad, begitulah keseriusan. Jangankan luka kecil, jangan pula lecet di kulit, dalam kondisi telinga hampir putus, Ammar tetap semangat.
Apakah dengan alasan lelah? Apatah karena capek? Apalah arti payah bila yang dicari al Jannah! Surga.
Ammar bin Yasir adalah profil pejuang hingga akhir.
Semoga Masjid Ammar bin Yasir, yang terletak di Jalan Bhayangkara Gang Bhakti Pasir Putih Tarakan, menjadi tempat ibadah yang diberkahi. Menjadi tempat yang mengingatkan perjuangan hingga akhir adalah satu tekad.
Tarakan, 12 Jumadal Akhir 1444 H/04 Januari 2023
t.me/anakmudadansalaf
KOMENTAR