"Apa yang sudah engkau tulis selama ini?" Kisah Abu Ja'far Muhammad bin Jarir at Thabari dalam Menulis
Ribuan Lembar
Abu Ja'far Muhammad bin Jarir at Thabari nama lengkapnya.
Andai jumlah lembar kertas yang pernah ditulis dibagi dengan total hari sejak lahir sampai wafat, boleh jadi per hari ada 60 halaman atau bahkan lebih.
Pernah at Thabari menyampaikan keinginan untuk menulis sejarah Islam versi lengkap atau tafsir al Quran. Kepada murid-muridnya beliau meminta untuk disediakan 30.000 (tiga puluh ribu) lembar kertas.
"Sampai mati pun, tidak akan cukup waktu", komentar sebagian muridnya.
At Thabari dengan nada agak tinggi mengatakan," Allahu Akbar! Tekad kalian benar-benar sudah mati!"
At Thabari tetap meminta untuk disediakan 30.000 lembar kertas. (Tadzkiratul Huffadz 2/712)
Bagaimana tidak demikian?
Sejarah beliau dalam thalabul ilmi (menuntut ilmu agama) sangatlah gemilang dan cemerlang.
Usia 7 tahun sudah hafidz al Quran.8 tahun diangkat menjadi imam shalat. Mulai menulis hadits Rasulullah sejak berumur 9 tahun.
At Thabari benar-benar produktif menulis. Hal itu menggambarkan keluasan wawasan, dalamnya pengetahuan dan banyaknya ilmu yang dikuasai. Jika tidak, apa bahan untuk menulis?
Karya besar yang ditulis dengan tangan beliau sendiri di antaranya adalah Tarikh Rusul wal Muluk (Sejarah Rasul dan para Raja). Karya beliau ini lebih dikenal dengan Tarikh Thabari.
Karya sejarah beliau bahkan diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk bahasa Inggris. The History of Al Thabari namanya.
Ada juga Tafsir at Thabari yang menjadi rujukan utama para pakar tafsir setelah zamannya, termasuk Ibnu Katsir.
Dek, mestinya kita merasa malu jika melihat fakta ini.
Ini nyata, Dek. Baarakallahu fiik
Saya hanya ingin bertanya untuk kita semua," Apa yang sudah engkau tulis selama ini?"
Curhatan cengeng, cerita fiksi, novel bohongan, asal menulis atau .....
"Apa yang sudah engkau tulis selama ini?"
Untuk Islam, Dek! Untuk membuktikan cintamu kepada Rasulullah, Dek!
Untuk beribadah, Dek. Sebab, menulis pun beribadah.
Baarakallahu fiik
Di sela suara jangkrik di Lendah.
16 Feb 2021
KOMENTAR