Pentingnya kejujuran kepada Allah, tidak mengharapkan pujian manusia.
TIDAKLAH BERARTI PUJIAN SEORANG ALIM SEKALIPUN JIKA PERBUATANNYA MENYELISIHI PUJIAN TERSEBUT
Al Ustadz Qomar Su'aidi, Lc hafizhahullah
Dan....
الصدق
kejujuran itulah yang akan menyebabkan kita selamat, menyebabkan kita selamat dalam perjalanan kehidupan kita di dunia dan sampai di akhirat kelak.
Kita dengan nikmat yang Allah berikan, berupa Islam wa Sunnah. Kalau begitu harus kita jalani dengan penuh kejujuran.
Kita dengan amal kita. Amal kita menjadi bukti kebenaran, pengakuan iman kita.
Bukanlah yang dinilai itu ucapan-ucapan tapi kosong daripada pembuktian amal.
Apapun kebaikan ucapan, ada seorang mungkin berucap:
👉🏽ucapan-ucapan indah,
👉🏽ucapan-ucapan yang baik,
👉🏽ucapan-ucapan yang terlihat begitu ilmiah.
Tapi kalau secara praktek dan perbuatan tidak terbukti maka tidak ada artinya semua dari ucapan-ucapan tersebut.
Dulu, siapa?
Al Hasan al Basri rahimahullah mengatakan dalam ucapannya yang masyhur:
لَيْسَ الْإِيمَانُ بِالتَّحَلِّي وَلَا بِالتَّمَنِّي؛ وَلَكِنْ مَا وَقَرَ فِي الْقَلْبِ وَصَدَّقَتْهُ الْأَعْمَالُ.
Bukan iman ini sekedar تنني (angan-angan), والتحلي atau hias-hiasan, omongan yang seolah-olah dengan omongan itu dia begitu baik namun,
ما وقر في القلب
Iman itu sesuatu yang menancap dalam qolbu kita.
وصدقه العمل
Dan dibuktikan dengan amal.. dibuktikan dengan amal.
Nah, jadi kalau begitu kita masing-masing fokus terhadap diri kita bagaimana amal kita.
Buktikan.. kepada siapa kita buktikan? Kepada Allah Azza wa Jalla.
Buktikan kepada Allah Azza wa Jalla.
Bahwa kita dalam berIslam, dalam berpegang dengan Sunnah kita sungguh-sungguh. Tidak perlu pembuktian kepada orang-orang!
Karena kalau pembuktian demi orang (karena orang), khawatir nanti.. khawatir keistiqomahan kita karena orang juga nanti.
Karenanya الصدق
الصدق مع الله
Kejujuran bersama Allah Azza wa Jalla, di hadapan Allah, kepada Allah Azza wa Jalla.
Seseorang bisa saja ditazkiyah (dipuji) oleh orang lain.
Fulan masyaAllah,
Fulan bagus,
Fulan mustakim.
Bahkan bisa saja hal itu diucapkan oleh seorang alim kepada seseorang.. bisa saja. Bukan sekedar oleh temannya, bukan sekedar oleh tetangganya, tapi bahkan mungkin seorang alim.
Tapi, ketika amalan seseorang tidak menjadi bukti di hadapan Allah Azza wa Jalla, maka apa artinya? Tazkiyah (pujian) dari orang lain.
Karena itu, seperti ulama kita mengingatkan hafizhahumullah bahwa:
الإنسان يزكّيه عمله
Orang itu justru yang mentazkiyah itu adalah amalnya sendiri.
Yang membuktikan baik dan tidak hanya itu bukan pujian orang tapi amalnya sendiri.
Coba, bagaimana amalnya?
Setumpuk penghargaan orang kalau amalnya tidak baik, ya bagaimanapun ngga baik.
Tapi ketika amalnya baik, walaupun tidak ada orang yang memujinya, menyanjungnya, mentazkiyahnya, maka dia baik.
بار عند الله عزّ وجلّ، صادق عند الله عزّ وجلّ
Tercatat sebagai orang yang الصدق.
الصادق عند الله
Di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Nah, karena itu kita masing-masing berusaha untuk menyibukkan diri kita dengan
الأعمال
Amalan-amalan kita.
Apa yang kita tahu, kita lakukan, kita amalkan, kita
لله عزّ وجلّ
Dalam melakukan itu semuanya.
https://t.me/Salafy_Sorowako/2205
📲 Join & Share Channel:https://t.me/salafy_sorowako
🖥 Website:https://salafysorowoko.net
KOMENTAR