Menyikapi Ahlussunnah yang Tidak Mau Mengakui Kesalahannya Padahal Sudah Dinasihati.
MENYIKAPI AHLUSSUNNAH YANG TAHU KESALAHANNYA NAMUN TIDAK MAU MENGAKUINYA
🎙️Al Ustadz Muhammad bin Umar as-Sewed hafizhahullah
Pertanyaan:
Bagaimana kita menyikapi seorang ahlussunnah yang sudah tau dirinya salah, akan tetapi dia tidak mau mengakui kesalahannya?.
Padahal sudah banyak pihak yang menasehatinya.
Jawab:
Suruh dengar kajian lagi!
Suruh dengar kajian dari mulai awal sampai sekarang ini. Karena semua berkait dengan itu.
Kalau engkau mau berukhuwah maka masing-masing harus mengakui kesalahannya dan saling memaafkan.
Mustahil akan bisa bersatu hati ini kalau kemudian dia tidak mau meminta maaf.
Kemudian, ayo bersaudara!?
Orang yang di dzoliminya bingung.
Ini orang kemarin mendzolimi saya, tiba-tiba dipaksa suruh bersatu.
Kamu minta maaf dulu, akui kesalahanmu dan kedzolimanmu.
Barokallahu fiikum.
Sehingga perangkat ukhuwah adalah hendaklah kita masing-masing mengakui kesalahannya dan kemudian masing-masing minta maaf kepada saudaranya.
Turunkan, apa namanya?
Volumenya.
Jangan ngamuk-ngamuk terus.
Turunkan.
Iya ya akhy.
Saya salah.
Saya minta maaf pada kamu, begitu.
Bukan,
Ayo minta maaf!
Kalian ini, tidak ada maaf!
Kalian salah!
Kalian begini!
Kalian begitu!
Ayo, Kita berukhuwah!
Aneh!.
Kita melihat ada kejanggalan.
Bahkan kalau sampai,
Mukul.
Tendang.
Ayo bersatu.
Tendang.
Ayo bersatu.
Pukul.
Ayo..
Bersatu.
Itu kan aneh?.
Ko maunya bersatu.
Tapi tingkahnya minta dijauhi.
Jauhi saya.. seakan-akan.
Karena kata-katanya.
🔥Menyindir.
🔥Memojokkan.
🔥Menyalahkan.
🔥Bahkan tidak pernah mengakui kesalahan dirinya.
Barokallahu fiikum.
Yang itu adalah susah.
Sehingga disebutkan dari pertanyaan ini, apakah? Padahal sudah jelas. Berarti orang ini ada masalah pada dirinya.
Wallahu Ta'ala a'lam bish-shawab.
https://t.me/Salafy_Sorowako/2245
KOMENTAR