Catatan Tausiyah Berkarya Untuk Agama dan Bangsa Ustadz Afifudin
Berkarya Untuk Agama dan Bangsa
Bincang Indah Bersama Asatidzah. Demikian nama program acara di Radio Indah Siar Cirebon di gelombang 91,8 FM. Salah satu acara yang saya gemari dari radio tersebut selain siaran kajian islam ilmiah ahlusunnah.
Seperti di hari Ahad (16/10) lalu yang menghadirkan al Ustadz Ayip Syafruddin hafizhahullah sebagai pembicara. Beliau pengasuh Ma'had Al Ausath, Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah. Judul bincang-bincang kala itu adalah "Semangat Berkarya Untuk Agama dan Bangsa".
Terus terang saya penasaran. Kira-kira karya seperti apa yang bisa dipersembahkan seorang ahlusunnah untuk agama dan bangsanya? Siapa tahu saya bisa andil berkarya untuk agama dan bangsa tercinta ini.
MasyaAllah. Dari penjelasan al Ustadz Ayip Syafruddin ternyata semua pribadi ahlusunnah bisa berkarya untuk agama dan bangsanya. Dari awal perbincangan beliau mengingatkan karya tidak mesti berbentuk material melainkan juga yang nonmaterial.
Tidak melulu harus berupa material semisal kitab atau tulisan. Bahkan senyuman, salam dan tegur sapa yang santun kepada orang lain adalah karya seorang ahlusunnah.
Al Ustadz Ayip Syafruddin kemudian mencontohkan berbuat baik kepada tetangga juga merupakan karya. Menengok tetangga yang sakit, menghiburnya atau memberikan bingkisan kepadanya.
Bingkisan bisa berupa makanan atau buah-buahan. Bisa juga berupa buletin atau majalah. "Misal buletin tentang cara wudhu seperti yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Itu kan peluang (berdakwah, Red.)," ujar Ustadz Ayip, begitu beliau biasa disapa.
"Bahkan Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam mengingatkan Abu Dzar jika memasak marak, daging yang berkuah, untuk memperbanyak kuahnya. Kemudian kuahnya dibagikan ke tetangganya," kata ustadz.
Seperti hadits yang diriwayatkan Bukhori rahimahullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; “Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak gulai, perbanyaklah kuahnya, perhatikan tetanggamu, dan bagilah untuk tetanggamu.”
Ustadz Ayip mengatakan para santri yang menuntut ilmu di pondok pesantren pun sedang berkarya untuk agama dan bangsanya. Keseriusan mereka belajar ilmu agama adalah karya. Diharapkan kelak mereka menjadi pribadi muslim yang baik. Mereka akan menjadi generasi yang memiliki akhlak yang mulia yang taat pada aturan agama dan negara.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain."
Al Ustadz Ayip Syafruddin mengingatkan yang penting karya dilakukan karena ikhlas hanya mengharap ridho Allah subhanahu wa ta'ala semata. Bukan untuk mengharapkan sanjungan atau pujian apalagi riya.
(Abu Zakariyya Thobroni, Senin 21 Rabiul Awwal 1444/17 Oktober 2022)
DOWNLOAD AUDIO REKAMANNYA DISINI
t.me/geraifathimah
KOMENTAR