Tentang masa depan anak-anak kita, memberinya bekal harta atau taqwa?
[ MASA DEPAN SEJAHTERA UNTUK ANANDA ]
Suatu ketika masuklah Abdurrahman bin Qasim rahimahullah menemui Abu Ja'far Al Manshur setelah di baiat sebagai khalifah, maka Al Manshur berkata kepadanya :
Berilah aku nasehat wahai Abdurrahman,
aku beri nasehat dengan apa yang bisa anda lihat atau dengan yang bisa anda dengar? Kata Abdurrahman
Al Manshur berkata : bahkan dengan apa yang bisa aku lihat.
Berkata Abdurrahman : Wahai Amirul Mukminin !
sesungguhnya Umar bin Abdul Aziz di karuniai 12 anak, meninggalkan 18 dinar, di kafani dengan biaya 5 dinar, di belikan untuknya kuburan seharga 4 dinar dan sisa hartanya di bagikan kepada anak anaknya {sisa 9 dinar untuk 11 anak anaknya !!}
Sedangkan Hisyam bin Abdul Malik di karuniai 11 anak, sementara tiap anak mendapat bagian satu juta dari warisannya*
Demi Allah... Wahai Amirul Mukminin :
Suatu hari aku pernah melihat salah satu dari putra putri Umar bin Abdul Aziz menyedekahkan 100 kuda untuk keperluan jihad fi sabilillah sementara anak anak Hisyam malah profesinya minta minta di pasar pasar.
Dan sungguh Umar bin Abdul Aziz telah di tanya sementara beliau di atas ranjang menjelang wafatnya :
Apa yang engkau tinggalkan untuk anak anakmu wahai Umar ?
Beliau menjawab : " Aku tinggalkan untuk mereka Taqwa kepada Allah "
Jika mereka adalah anak anak shalih maka kelak Allah lah yang akan manjaga orang orang shalih
Jika saja mereka tidak seperti itu ( tidak shalih ) maka sekali kali aku tidak akan pernah meninggalkan sesuatu yang bisa membantu ( memudahkan -pent ) mereka untuk bermaksiat kepada Allah Ta'alaa
Maka perhatikan, betapa banyak manusia mengupayakan, memberi dorongan dan bersusah payah agar masa depan anak anaknya memiliki jaminan, mereka sangka dengan adanya harta di tangan mereka setelah kematiannya mereka bisa terjamin,
Sementara mereka terlena dengan sebuah jaminan kesejahteraan yang agung yang Allah Ta'alaa sebutkan dalam kitab-Nya :
" Dan hendaklah merasa cemas
( takut -pent ) kepada Allah orang orang yang bila meninggalkan di belakang mereka anak anak yang lemah serta khawatir atas kesejahteraan mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan berucap dengan perkataan yang benar
". [Q.S An-Nisa’ : 9]
Referensi :
Siratu Umar ibnu Abdil Aziz Libnil Jauzi (33)
Alih Bahasa : Rahmat bin Rasyid
Baturaja, Ahad 5 juni 2022.
دخل "عبدالرحمن بن قاسم" رحمه الله ، على "المنصور" رحمه الله ، يوم بُويعَ بالخلافة، فقال له المنصور: عِظني ياعبدالرحمن
فقال : أعظُك بما رأيت أم بما سمعت؟
قال : بل بما رأيت.
قال : يا أمير المؤمنين ! إن عمر بن عبد العزيز أنجب أحد عشر ولدا ً وترك ثمانية عشر دينارا ً، كُفّنَ بخمسة دنانير ، واشتُريَ له قبر بأربعة دنانير وَوزّع الباقي على أبنائه {أي بقي تسعة دنانير لأحدعشر ولد‼}
وهشام بن عبد الملك أنجب أحد عشر ولدا ً ، وكان نصيب كلّ ولد ٍ من التركة الف الف دينار*
{اي مليون دينار لكل واحد}
والله... يا أمير المؤمنين :
لقد رأيت في يوم ٍ واحد ٍ أحد أبناء عمر بن عبد العزيز يتصدق بمائة فرس للجهاد في سبيل الله
وأحد أبناء هشام يتسول في الأسواق
وقد سأل الناس عمر بن عبدالعزيز وهو على فراش الموت :
ماذا تركت لأبنائك يا عمر؟
قال : "تركت لهم تقوى الله"
فإن كانوا صالحين فالله تعالى يتولى الصالحين ،
وإن كانوا غير ذلك فلن أترك لهم
ما يعينهم على معصية الله تعالى
فتأمل، كثير من الناس يسعى ويكد ويتعب ليؤمن مستقبل أولاده ظنا منه أن وجود المال في أيديهم بعد موته أمان لهم،
وغفل عن الأمان العظيم الذي ذكره الله تعالى في كتابه:
(وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا) سورةالنساء( 9 ).
#المصدر : 📚 سيرة عمربن عبد العزيز لإبن الجوزي(33)
______________________
https://web.facebook.com/photo?fbid=7565101456895873&set=a.101053406634086
KOMENTAR