Beginilah awal mula terjadi kesyirikan di Jazirah Arab.
Kisah Awal Mula Terjadinya Kesyirikan di Jazirah Arab
Dialah Amer bin Luhay seorang yang dikenal dengan kebaikan, kedermawanan dan perhatian dalam urusan agama, karena hal tersebut orang-orang pun sangat mencintainya, mereka patuh kepadanya, hingga mereka mengangkatnya menjadi raja, dan diapun menjadi raja Mekkah, kekuasaan Baitullah pun ada di tangannya. Mereka menyangka bahwa dia termasuk dari ulama besar dan wali yang mulia.
Kemudian dia pernah melakukan perjalanan ke Syam, disana dia melihat orang-orang menyembah berhala. Dia menganggap hal itu sebagai sesuatu yang baik dan benar, karena Syam adalah tempatnya para Rasul dan Kitab suci, keistimewaan ini dimiliki oleh penduduk Syam yang tidak dimiliki oleh penduduk Hijaz dan yang lainnya.
Tatkala dia kembali ke Mekkah, dia datang dengan membawa Hubal dan ditempatkan didalam Ka'bah, lalu dia mengajak penduduk Mekkah untuk menyekutukan Allah, mereka pun menyambut ajakannya.
Penduduk Hijaz mengikuti penduduk Mekkah dalam beragama, karena penduduk Mekkah adalah penguasa Baitullah dan penghuni tanah suci, penduduk Hijaz pun mengikuti mereka disebabkan mereka menyangka apa yang dilakukan penduduk Mekkah adalah sebuah kebenaran, dan hal yang demikian terus berlangsung sampai Allah mengutus Muhammad ﷺ dengan agama Ibrahim dan membatalkan apa yang di ada-adakan oleh Amer bin Luhay
Dimasa itu orang-orang jahiliyah berpemahaman demikian, pada mereka masih ada sisa-sisa agama Nabi Ibrahim, yang mana mereka tidak meninggalkan seluruhnya dari agama Nabi Ibrahim, dan juga mereka menyangka bahwasannya apa yang mereka yakini dan yang di ada-adakan oleh Amer bin Luhay adalah bid'ah hasanah yang tidak merubah agama Nabi Ibrahim.
Sebagai contoh ada Talbiyah yang di ucapkan oleh bani Nizar sebagai berikut :
"Aku sambut seruan-Mu tiada sekutu bagi-Mu, kecuali sekutu yang layak bagi-Mu, Engkau menguasainya sedangkan dia tidak berkuasa."
Maka Allah turunkan firman-Nya:
ضَرَبَ لَكُم مَّثَلًۭا مِّنْ أَنفُسِكُمْ ۖ هَل لَّكُم مِّن مَّا مَلَكَتْ أَيْمَـٰنُكُم مِّن شُرَكَآءَ فِى مَا رَزَقْنَـٰكُمْ فَأَنتُمْ فِيهِ سَوَآءٌۭ تَخَافُونَهُمْ كَخِيفَتِكُمْ أَنفُسَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلْـَٔايَـٰتِ لِقَوْمٍۢ يَعْقِلُونَ
"Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu; maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri? Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang berakal." (Surat Ar-Rum : 28)
Salah satu berhala mereka yang tertua adalah Manat, yang ditempatkan di pesisir pantai Qudaid, semua orang Arab mengagungkannya, namun suku Aus dan Khazraj (yang nantinya menjadi pememeluk Islam) yang paling menghormatinya melebihi yang lain.
Mereka juga memiliki Latta di Thoif, dikatakan, dulunya Latta ini adalah orang shalih yang dia biasa membuat roti sawiq bagi jama'ah haji, tatkala dia meninggal, orang-orang ber'itikaf di kuburannya.
Mereka juga memiliki 'Uzza yang berada di lembah Nakhlah, daerah antara Mekkah dan Thoif.
Maka ketiga berhala inilah berhala terbesar mereka, kemudian ritual kesyirikan semakin menjadi-jadi, dan semakin banyak berhala-berhala tersebar di tanah Hijaz.
Mereka juga memiliki rumah-rumah yang mereka agungkan sebagaima mereka mengagungkan Ka'bah.
Sumber : Mukhtasar siratir rasul, Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab, hal 17-18, cet manaratul islam.
www.salafyboyolali.com | t.me/salafyboyolali
KOMENTAR