Renungan dan nasehat tatkala sahabat tidak lagi hadir di majelis ilmu (gak taklim).
Kehilanganmu
Buatmu sahabat : A, M, N, L, T, dan lainnya.
Tidak perlu beralasan atau cari-cari pembenaran. Memang saya yang salah. Kenapa tidak meluangkan waktu untuk mencarimu. Kenapa tidak ada alokasi kesempatan guna menemuimu.
Sahabatku, jujur aku kehilanganmu. Jangan engkau anggap aku melupakanmu. Tidak, engkau sering teringat. Jangan engkau kira aku melewatkanmu. Tidak, engkau masih ada dalam pikiranku.
Rindu rasanya duduk bermajlis ilmu denganmu. Seperti dulu. Diselingi senda gurau. Disisipi tawa canda. Walau sesekali kita saling diam.
Kangen terasa. Sebab, engkau tak lagi di dekat. Tidak ada teman berdiskusi sepertimu. Kehilangan kawan bicara sehatimu. Ada yang hilang dari hidupku dengan ketidakhadiranmu.
Sahabat...
Selepas sebuah pertempuran, Nabi Muhammad ﷺ bertanya, " Apakah kalian merasa kehilangan seseorang? ".
" Iya. Si fulan, si fulan, dan si fulan ", jawab para sahabat.
Nabi Muhammad ﷺ mengulangi pertanyaan yang sama. Para sahabat menyebutkan beberapa nama yang lain.
Sampai saat Nabi Muhammad ﷺ bertanya ulang dan para sahabat menyatakan tidak ada lagi orang yang dicari, di saat itulah Nabi ﷺ bersabda :
لَكِنِّي أَفْقِدُ جُلَيْبِيبًا
" Namun, aku merasa kehilangan Julaibib "
Siapakah Julaibib? Semua literatur menyebut Julaibib sebagai seorang sahabat dengan rupa yang buruk. Wajah yang tidak menarik. Kurang diperhatikan oleh kebanyakan orang.
Namun, Nabi Muhammad ﷺ memperhatikan Julaibib.
Setelah dicari-cari, ternyata Julaibib telah gugur di medan tempur. Radhiyallahu 'anhu. (HR Muslim 2472 )
Merasa kehilangan seseorang adalah sifat mulia. Hal itu pertanda kita menghargai dan menyayangi. Apapun keadaannya, seperti apa kondisinya, selagi ia ada hubungan, carilah dia. Jika tidak ada, merasalah kehilangan!
Nabi Sulaiman yang menginspeksi pasukan, saat memeriksa barisan burung, beliau merasa ada yang tidak lengkap. Ada yang tidak hadir.
Allah berfirman tentang Nabi Sulaiman :
وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لَا أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ
"Dan Sulaiman memeriksa burung-burung lalu berkata, "Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir?" (QS. An-Naml Ayat 20)
Ibnul Arabi ( Ahkamul Qur'an 3/366 ) menyebutkan kesimpulan para ulama tentang Nabi Sulaiman selaku raja yang bijak. Hud-hud adalah burung kecil, namun tidak lepas dari perhatian beliau.
Maka,Sahabat...
Ijinkan aku meminta maaf padamu. Sungguh aku kehilanganmu...
Aku salah karena jarang, bahkan tak pernah menghubungimu.
Aku keliru sebab aku kurang memperhatikan dirimu.
Aku bukan sahabat yang baik karena tak mencarimu.
Maafkanlah aku...
Doaku : Semoga Allah Ta'ala memudahkan agar persahabatan kita benar-benar karena berharap ridha-Nya. Bila kita tak sempat lagi bersua, jika tak ada waktu bertemu di dunia, mudah-mudahan di surga, kita bersama.
Baarakallahu fiik, Sahabat.
Lendah, 24 Sya'ban 1443 H/26 Maret 2022
t.me/anakmudadansalaf
KOMENTAR