Meniti Jalan Penuh Perjuangan "Di manakah dirimu? Padahal jalan kebenaran hanya satu", kata Ibnul Qayyim. Beliau menerangkan bahw...
Meniti Jalan Penuh Perjuangan
"Di manakah dirimu? Padahal jalan kebenaran hanya satu", kata Ibnul Qayyim.
Beliau menerangkan bahwa di jalan tersebut, " Adam telah lelah. Nuh menangis. Al Khalil (Nabi Ibrahim) dilemparkan ke dalam kobaran api. Ismail dibaringkan untuk disembelih. Yusuf dijualbelikan dengan harga murah dan dipenjara bertahun-tahun. Zakariya dibelah dengan gergaji. Yahya, orang mulia dan terhormat, disembelih. Ayyub menjalani waktu panjang dalam sakit. Dawud menangis berterusan. Isa berjalan dalam kesendirian. Muhammad menjalani kefakiran, dan berbagai macam gangguan"
"Lantas engkau ingin menikmati hidup dengan senang-senang dan main-main?" , tanya Ibnul Qayyim mengingatkan kita.
(Al Fawaid 2/42)
Apa artinya?
Setiap insan yang berkomitmen untuk meniti jalan kebenaran; jalan menuju kenikmatan abadi; jalan yang telah ditempuh para nabi; mau tidak mau mesti dengan perjuangan dan pengorbanan.
Tidak mungkin dengan senang-senang. Mustahil dengan main-main. Tidak boleh jadi dengan malas-malasan.
Perlu pengorbanan, Kawan!
t.me/anakmudadansalaf
Capek, lelah, letih, jenuh, kecewa, sakit hati, problematika; itu semua harus dihadapi dengan ilmu dan yakin.
Jalan kebenaran hanya satu, yaitu jalan para nabi.
KOMENTAR