Kawan, jangan anggap dirimulah yang terbaik! Kita bagai setitik debu jika dibandingkan orang-orang saleh di zaman Salaf. Bisa dibagaikan set...
Kawan, jangan anggap dirimulah yang terbaik!
Kita bagai setitik debu jika dibandingkan orang-orang saleh di zaman Salaf.
Bisa dibagaikan setitik debu pun, entah pantas ataukah tidak. Sebab, kita bukanlah apa-apa.
Belajarlah kepada Adz Dzahabi! Ulama besar yang wafat tahun 748 H. Lebih dari 100 karya tulis yang diwariskan untuk kita.
Perpustakaan tanpa karya Adz Dzahabi, bukanlah perpustakaan namanya.
Sejak kecil Adz Dzahabi senang belajar. Usia 18 tahun menjadi titik tolak dan awal mula keputusannya untuk mendalami bidang ilmu Al Quran dan disiplin ilmu hadits.
Bukankah usiamu kini kurang lebih 18 tahun, Kawan?
Tidak ada istilah terlambat. Jangan takut dengan kata telat. Mulailah dari sekarang. Masih ada kesempatan.
Jangan marah dibilang pemalas! Buktikan itu salah dengan rajin. Tersinggung bila disebut bodoh? Buktikan dengan semangat thalabul ilmi. Sakit hati dicap sampah, tunjukkan dirimu bisa bermanfaat. Kecewa karena tidak dipercaya, perlihatkan bahwa dirimu tidak mensia-siakan kepercayaan. Dinilai tidak bisa memimpin, tak mengapa asalkan mulai saat ini engkau belajar menjadi pemimpin.
Kembali ke Adz Dzahabi...
Adz Dzahabi menambahkan beberapa nama perawi dhaif (lemah) untuk sebuah kitab berjudul Diwan Dhu'afaa ( Daftar Nama Perawi Dhaif ).
Di antara nama yang beliau tambahkan adalah Muhammad bin Ahmad bin Utsman Al Faariqi.
Penilaian Adz Dzahabi mengenai orang ini?
"Kualitas hafalannya buruk. Tidak kuat daya ingatnya. Bukan orang yang benar-benar bertakwa. Semoga Allah mengampuninya", tegas Adz Dzahabi.
Kawan, tahukah engkau siapakah orang itu? Siapakah yang dibilang kualitas hafalannya buruk? Bukan orang yang benar-benar bertakwa?
Orang itu; Muhammad bin Ahmad bin Utsman Al Faariqi adalah Adz Dzahabi sendiri. Bukan orang lain!
Ketawadhuan luar biasa. Kerendahan hati yang patut diteladani.
Bukannya marah jika dinilai buruk, justru menilai diri sendiri demikian. Tidaknya tersinggung ketika tidak dihargai orang, malah mengakuinya sendiri.
Kawan, baarakallahu fiik.
Ayolah bersama kita tutup lembaran masa lalu yang gelap itu. Ayo bersama kita buka dunia baru; dunia perubahan ke yang lebih baik. Semoga Allah kabulkan.
( Edit : Motivasi Santri.Yogyakarta, 10/10/2019)
t.me/anakmudadansalaf
KOMENTAR