Cara Bersikap Kepada Pemerintah Menurut Al Quran dan Sunnah
DOAMU UNTUK NEGERI
Literatur saya dalam catatan ini adalah karya seorang ulama Arab Saudi yang dimasukkan dalam daftar ulama wahhabi zaman ini.
Syaikh Abdus Salam bin Barjas alu Abdul Karim menyusun karya tulis berjudul "Muamalatul Hukkam fii Dhaui al Kitab was Sunnah".
Cetakan pertama tahun 2011 oleh penerbit ad Darul Atsariyah di Mesir ini terjemah bebas untuk judulnya adalah : "Cara Bersikap Kepada Pemerintah Menurut Al Quran dan Sunnah"
Syaikh Abdus Salam mengingatkan kita mengenai kewajiban yang mesti ditunaikan oleh seorang warga negara yang baik, yaitu selalu dan tak henti mendoakan kebaikan untuk pemerintah.
Khususnya sejumlah ulama menulis karya tentang wajibnya mendoakan kebaikan untuk pemerintah yang berkuasa.
Ibnul Hubaisyi al Hanbali punya kitab yang terjemah judulnya "Tuntunan Islam tentang Wajibnya Mendoakan Kebaikan Untuk Pemerintah".
Banyak kitab-kitab akidah yang menempatkan hal ini sebagai satu karakteristik seorang ahlus sunnah. Sebaliknya mencela dan mendoakan kejelekan untuk pemerintah dijadikan pertanda kebid'ahan seseorang.
Sebut saja al Barbahari, al Khallal, as Shabuni, al Ismaili, Abu Nu'aim, Ibnu Abdil Barr dan lain-lain. Mereka menyebut dalam karya tulisnya bahwa, "Kita diperintahkan mendoakan kebaikan untuk pemerintah. Kita tidak diperintah mendoakan kejelekan untuk mereka. Walaupun pemerintahnya zalim dan sewenang-wenang."
Seorang Salafi pasti mengikuti jejak Salaf!
Al Fudhail bin Iyadh -seorang ulama Salaf- mengatakan,
"Andai aku punya satu doa yang mustajab, akan aku gunakan mendoakan kebaikan untuk pemerintah"
Dek, barangkali engkau bertanya, bukankah mendoakan kebaikan untuk pemerintah itu hanya berlaku jika mereka adil dan bijaksana?
Ibnul Munir al Maliki menyebut seorang ulama Salaf yang mendoakan kebaikan untuk pemerintah yang zalim saat itu. Ada yang bertanya, "Kenapa Anda mendoakan kebaikan?"
Beliau menjawab,
"Tentu,demi Allah! Saya akan mendoakan kebaikan untuk pemerintah walaupun zalim. Keburukan yang Allah jauhkan melalui kehadiran pemerintah lebih besar dibanding saat pemerintah itu tidak ada"
Memang benar, Dek! Itulah salaf! Begitu pula salafy berpemahaman.
Memang banyak kekurangan pemerintah. Namun kebaikan mereka jauh lebih banyak.
Kehadiran pemerintah dalam tata kehidupan adalah karunia buat kita. Lihatlah dengan kacamata kejujuran!
Perhatiankanlah apa jadinya jika pemerintah tidak hadir?
Mengurusi keamanan, administrasi, ekonomi, kesehatan, hubungan luar negeri dll. Bukankah kita merasakan kehadiran pemerintah?
Al Baihaqi mengingatkan kita,
"Jangan sampai engkau mendoakan kejelekan sampai melaknat pemerintah. Justru hal itu menjadi sebab mereka bertambah buruk!"
Dek, pelajarilah sejarah dengan baik!
Pemerintah yang zalim sudah ada sejak zaman dahulu. Bahkan semasa sahabat Nabi masih ada yang hidup, telah muncul pejabat yang zalim. Al Hajjaj bin Yusuf misalnya.
Al Hajjaj berlaku zalim. Bukan hanya rakyat biasa yang dibunuhnya, bahkan sejumlah ulama dibunuh.
Namun, bagaimana para sahabat Nabi bersikap? Sahabat Nabi yang tersisa menasehatkan untuk terus bersabar. Sebab sabar itu tidak ada batasnya.
Masa khilafah-khilafah, baik Umayyah, Abbasiyah maupun setelahnya. Sulit menemukan penguasa yang adil dan bijaksana. Rata-rata mabuk dengan kekuasaan.
Namun bagaimana para ulama salaf bersikap?
Lihatlah Ibnul Musayyab, al Hasan al Basri, Ibnu Sirin, Ibrahim at Taimi! Ulama-ulama di masa tabi'in. Mereka bersabar dengan kezaliman pemerintah.
Lihatlah al Auzai, Malik, Zuhri, Laits dan Atha'! Mereka sezaman dengan pendiri dinasti Abbasiyah.
Padahal dinasti Abbasiyah dibangun diatas pertumpahan darah dan pembantaian habis-habisan terhadap dinasti Umayyah.
As Saffah -pendiri dinasti Abbasiyah- dalam satu hari pernah mengeksekusi mati sekitar 80 orang dari keluarga Umayyah. Di atas tumpukan mayat, as Saffah perintahkan menggelar karpet dan menyelenggarakan makan minum di atasnya.
Berikutnya masa Imam Ahmad bin Hanbal, al Bukhari, as Syafi'i, Ahmad bin Nuh dan Ishaq bin Rahawaih!
Mereka adalah figur-figur teladan yang selalu bersabar terhadap pemerintah.
Tidak melawan, apalagi dengan kekerasan. Tidak mencela, apalagi di podium jalanan. Tidak menghina, lebih-lebih lagi dengan cara demonstrasi atau unjuk rasa. Untuk memberontak atau revolusi sama sekali tidak terpikir oleh mereka.
Kenapa?
Demikianlah Nabi Muhammad membimbing.
Sahabat Khudzaifah (Shahih Muslim 3/1476) pernah bertanya kepada Nabi Muhammad,
"Apa sikap saya, wahai Rasulullah?".
Waktu itu Nabi Muhammad bercerita tentang akan munculnya pemerintah yang tidak mengikuti jalan Nabi Muhammad, tidak meneladani Sunnah beliau, dan memiliki hati jahat sejahat setan.
Apa jawaban Nabi?
Beliau menegaskan ;
تسمع و تطيع للأمير ، و إن ضرب ظهرك ، و أخذ مالك ، فاسمع و أطع !
Artinya : "Engkau tetap harus mendengar dan taat kepada penguasa. Walaupun punggungmu dicambuk. Meskipun hartamu dirampas. Tetaplah mendengar dan taat!"
Hadits di atas bukanlah satu-satunya hadits yang menerangkan hal ini. Ulama sampai menyatakan hadits semacam di atas telah mencapai derajat mutawatir. Artinya diriwayatkan oleh banyak sahabat dan diteruskan oleh murid-murid sahabat. Dalam jumlah yang banyak.
Begitulah, Dek!
Di kesempatan yang lain, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم menjawab,
"Pemerintah itu punya tanggung jawab, kalian sebagai warga pun ada tanggung jawab"
Artinya :
"Tunaikan saja tanggung jawabmu sebagai warga. Sementara pemerintah, jika tidak melaksanakan tanggung jawab, toh mereka mau tidak mau akan mempertanggungjawabkan di hadapan Allah pada hari kiamat.
Sesederhana itu berpikir! Simpel.
Dek, karena banyak anak muda yang menjadi korban propaganda. Banyak anak muda dijadikan mangsa. Anak-anak muda, bahkan yang masih berseragam putih abu-abu, diperalat untuk melawan kekuasaan. Diarahkan turun ke jalan. Dikondisikan untuk kekerasan dan anarki.
Padahal, Dek!
Islam tidak mengajarkan yang demikian.
Ulama-ulama Salaf yang sering dicap sebagai wahhabi, justru mengajarkan kita untuk selalu bersabar. Mengajak kita terus mendoakan kebaikan untuk pemerintah. Untuk negeri ini.
Ya Allah...berikanlah hidayah dan petunjuk untuk pemerintah kami. Jauhkan mereka dari keburukan. Bimbinglah mereka ke jalan yang Engkau ridhai ya Allah.
https://t.me/anakmudadansalaf
KOMENTAR