IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH
Buletin Al-Faidah Edisi 44
Vol. 3 | Tahun-6 | 1441 H
Penulis : Al-Ustadz Abu Arkan حفظه اللّٰه
Pembaca Al-Faidah رحمكم الله,
Ketahuilah bahwasanya iman kepada malaikat Allah merupakan salah satu landasan agama Islam.
Allah سبحانه و تعالى berfirman:
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ
“Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 285)
Rasulullah ﷺ ketika ditanya oleh malaikat Jibril عليه السلام tentang iman, beliau menjawab:
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“(Iman yaitu) engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan beriman dengan takdir yang baik dan buruk.” [Muttafaqun `alaih]
Barangsiapa yang ingkar dengan keberadaan malaikat, maka dia telah kafir, keluar dari Islam.
Allah سبحانه و تعالى berfirman:
وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
“Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa`: 136)
Batasan Minimal Iman kepada Malaikat
Syaikh Shalih bin `Abdul `Aziz Alu Syaikh حفظه اللّٰه mengatakan: “Batas minimal (iman kepada malaikat) adalah keimanan bahwasanya Allah menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Mereka adalah hamba-hamba Allah yang senantiasa taat kepada-Nya. Mereka merupakan makhluk yang diatur sehingga tidak berhak diibadahi sama sekali. Di antara mereka ada malaikat yang ditugasi untuk menyampaikan wahyu kepada para Nabi.” [Syarh Arba'in Syaikh Shalih Alu Syaikh]
Bertambah Iman Seiring dengan Bertambahnya Ilmu
Setelah itu, setiap kali bertambah ilmu seseorang tentang rincian hal tersebut (malaikat), wajib baginya mengimaninya. Dengan begitu, maka imannya akan bertambah. Allah سبحانه و تعالى berfirman:
وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَٰذِهِ إِيمَانًا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: 'Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?' Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.” (QS. At-Taubah: 124)
Hakikat Malaikat
Dalil-dalil dari Al-Qur`an, As-Sunnah, dan Ijma` (kesepakatan) kaum muslimin (tentang malaikat) menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
1. Malaikat merupakan salah satu makhluk di antara makhluk-makhluk ciptaan Allah سبحانه و تعالى.
2. Allah سبحانه و تعالى menciptakan mereka untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana Allah سبحانه و تعالى menciptakan jin dan manusia juga untuk beribadah kepada-Nya semata.
3. Mereka adalah makhluk yang hidup, berakal, dan dapat berbicara.
4. Malaikat hidup di alam yang berbeda dengan alam jin dan manusia. Mereka hidup di alam yang mulia lagi suci, yang Allah سبحانه و تعالى memilih tempat tersebut di dunia karena kedekatannya, dan untuk melaksanakan perintah-Nya, baik perintah yang bersifat kauniyyah, maupun syar`iyyah.
Allah سبحانه و تعالى berfirman:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا ۗ سُبْحَانَهُ ۚ بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَىٰ وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ وَمَنْ يَقُلْ مِنْهُمْ إِنِّي إِلَٰهٌ مِنْ دُونِهِ فَذَٰلِكَ نَجْزِيهِ جَهَنَّمَ ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
“Dan mereka berkata: 'Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak', Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: 'Sesungguhnya Aku adalah Tuhan selain daripada Allah', maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zhalim.” (QS. Al-Anbiya`: 26-29) [Lihat Mu`taqad Firaqil Muslimiin wal Yahud wan Nashara wal Falasifah wal Watsaniyyiin fil Malaikatil Muqarrabiin hal. 15]
Asal Penciptaan Malaikat
Allah سبحانه و تعالى menciptakan malaikat dari cahaya. Hal tersebut sebagaimana terdapat dalam hadits dari Ummul Mukminin `Aisyah رضي الله عنها, dia mengatakan bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ
“Malaikat diciptakan dari cahaya.” [HR. Muslim]
Jumlah Malaikat
Jumlah mereka sangat banyak. Hanya Allah سبحانه و تعالى saja yang tahu berapa banyak jumlah mereka. Allah سبحانه و تعالى berfirman (yang artinya):
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ
“Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri.” (QS. Al-Muddatstsir: 31)
Ketika Rasulullah ﷺ melakukan Isra` Mi`raj, berkata Jibril عليه السلام kepada beliau (yang artinya):
“Ini adalah Baitul Ma`mur. Setiap hari shalat di dalamnya 70 ribu malaikat. Jika mereka telah keluar, maka mereka tidak kembali lagi.” [Muttafaqun `alaihi]
Sifat Fisik Malaikat
Berikut ini kami sampaikan sebagian sifat fisik malaikat:
1. Kuatnya Fisik Mereka.
Allah سبحانه و تعالى berfirman tentang keadaan neraka:
عَلَيْهَا مَلَٰئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. Tahrim: 6)
Panasnya api neraka yang membuat besi dan batu meleleh, tidak membahayakan mereka.
Demikian juga dengan Malakul jibal (Malaikat gunung), dimana dia menawarkan kepada Rasulullah ﷺ untuk menabrakkan dua gunung kepada sebuah kaum yang mendurhakai beliau. Kemudian beliau menolak tawaran tersebut. [Hadits yang menceritakan kisah ini terdapat dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim]
2. Mempunyai Sayap.
Allah سبحانه و تعالى berfirman:
الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fathiir: 1)
3. Tidak Membutuhkan Makan dan Minum.
Allah سبحانه و تعالى berfirman:
وَلَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُنَآ إِبْرَٰهِيمَ بِٱلْبُشْرَىٰ قَالُوا۟ سَلَٰمًا ۖ قَالَ سَلَٰمٌ ۖ فَمَا لَبِثَ أَن جَآءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ فَلَمَّا رَأَىٰ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۚ قَالُوا لَا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ
“Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: 'Selamat.' Ibrahim menjawab: 'Selamatlah,' maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: 'Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.' ” (QS. Hud: 69-70)
As-Suyuthi رحمه الله berkata: “Ar-Razi dalam tafsirnya mengatakan bahwa para ulama sepakat bahwasanya malaikat tidak makan, tidak minum, dan juga tidak menikah.”
Ke-ma'shum-an Malaikat
Allah سبحانه و تعالى telah manjadikan malaikat sebagai makhluk yang ma`shum, dimana mereka tidak akan pernah bermaksiat kepada-Nya. Allah سبحانه و تعالى berfirman:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا ۗ سُبْحَانَهُ ۚ
“Dan mereka berkata: 'Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak', Maha Suci Allah.” [Lihat terjemah QS. Al-Anbiya`: 26-29 sebelumnya]
Buah Iman kepada Malaikat
Di antara buah dari beriman kepada malaikat adalah:
1. Mengetahui keagungan Allah سبحانه و تعالى yang telah menciptakan makhluk-makhluk yang mulia, yaitu malaikat.
2. Kecintaan kepada malaikat karena ibadah-ibadah yang mereka lakukan.
[Lihat Syarh Tsalatsatul Ushul Syaikh `Utsaimin رحمه الله]
Demikianlah sedikit bahasan tentang malaikat, semoga dengan mengilmui itu semua, menjadi sebab bertambahnya keimanan kita kepada Allah Dzat yang telah menciptakannya.
Selesai Walhamdulillah.
Sumber : https://t.me/buletinalfaidah
KOMENTAR