Bersua dan Berpisah Karena Allah - semoga- Kisah perjalanan dakwah dan bertemu dengan saudara semanhaj.
Bersua dan Berpisah Karena Allah - semoga-
Perlahan namun pasti, kapal feri penghubung pulau Selayar dan pulau Sulawesi bergerak meninggalkan pelabuhan Pamatata.
Angin laut yang sejuk menambah suasana semakin haru di atas hamparan laut biru.Cuaca cerah. Sebagian langit terhiasi awan tipis.
Setelah satu pekan di Selayar, tiba waktunya kembali.
Banyak orang bercerita tentang keindahannya. Kampung-kampung tua di atas tebing laut dengan perpaduan antara hamparan laut dan hutan-hutan. Sampai dasar laut yang ada dunia dan kehidupannya sendiri.
Saya cukup beruntung -walau sesaat- menikmati keindahan-keindahan itu.
Namun, jika dibandingkan momen-momen penuh persaudaraan, semua keindahan itu seakan tertutup. Laut dan gunung memang berkesan,tapi tidak bisa mengalahkan kesan persaudaraan.
Ada ruang di hati yang terasa menghampa saat dihantarkan menuju dermaga. Saudara-saudara seiman dan se-manhaj tetap bersedia menemani sampai waktu terakhir.
Wahb bin Munabbih menyebut 3 kesenangan di dunia, di antaranya : berkumpul bersama saudara seiman.
Bahkan Muhammad bin Wasi' mengatakan : Di dunia ini, tidak ada lagi hal menyenangkan yang tersisa kecuali shalat berjamaah dan berkumpul bersama saudara seiman"
Nasehat di atas bukan asal nasehat. Tidak disampaikan tanpa alasan. Nasehat berharga yang sering dianggap biasa dan sering dilupa.
Bersaudara karena dasar iman dan manhaj yang sama merupakan anugerah indah. Bersaudara yang bukan diikat oleh tendensi dunia atau orientasi senang-senang belaka.Bersaudara karena Allah.Bersua atau berpisah juga karena-Nya.
**
Durasi berkumpul kami memang sebentar. Hanya terhitung 7 hari kurang lebihnya.Seakan kami sudah bersaudara sekian lama. Terlanjur lengket,maka serasa berat saat berpisah.
Aktsam bin Shaifi berkata,"Bertemu dan berkumpul dengan saudara seiman adalah penawar kegalauan"
Kata-kata ini luar biasa dahsyatnya!
Seringkali -bahkan selalu terjadi - kita dihadapkan dengan persoalan dan problematika kehidupan. Dan seringkali pula kita kebingungan, bagaimana menjalaninya.
Sederhana sebenarnya.Mudah dan ringan. Caranya hanya di dekat kita. Temuilah saudaramu seiman! Berbincang-bincanglah dengan saudaramu itu. Saudara yang bisa mengingatkan, saudara yang mau menasehati, saudara yang siap membantu.
Cari dan milikilah saudara yang membawa dan mengajakmu kepada kebaikan. Bukan saudara yang mengaku saudara tapi malah menjerumuskan dalam keburukan.
Alangkah meruginya kita yang memilih berpisah dengan saudara-saudaranya karena masalah yang awalnya sepele. Akan menyesal nantinya jika meninggalkan saudara-saudaranya hanya disebabkan ego dan tinggi hati.
Umar bin Abdul Aziz mengingatkan, "Hati-hati dari orang yang berteman karena keperluan sesaat darimu.Jika selesai keperluan itu, putuslah pertemananmu"
Semoga kita dimasukkan dalam golongan yang Allah firmankan dalam hadits qudsi, "Cinta-Ku berlaku pada orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, yang saling duduk berkumpul karena-Ku,yang saling berkorban karena-Ku,yang saling berkunjung karena-Ku"
*
Menyebut satu persatu agak sulit. Khawatir ada yang terlewatkan tidak tersebut.
Akan tetapi secara khusus saya ucapkan banyak terima kasih kepada Kapolres Selayar AKBP Temangnganro. Melalui sebab beliau,Allah pertemukan saya dengan ikhwan-ikhwan Selayar.Semoga Allah memberkahi bapak sekeluarga.
Kepada Ustadz Abu Muqbil dan Ustadz Abdullah, selalulah bersabar dan berjuanglah di medan dakwah.Ladang pahala sudah Antum mulai garap.Jangan ditinggalkan.
Untuk ikhwan-ikhwan Selayar, banyak-banyaklah bersyukur kepada Allah karena dakwah Ahlussunnah hampir setahun ini semakin bergeliat.Jaga persaudaraan di antara kalian! Ingat,idealisme individu harus dipendam dan dikubur.
Kepada segenap anggota Polres Selayar, terkhusus Kapolsek Benteng pak Asbudi dan Kasat Sabhara pak Rahman,yang selalu kita berdiskusi dan berbincang, semoga Allah menetapkan kita di atas istiqomah.
Terakhir,buat bang Adi dan pak Anto, terimakasih ; jazaakumullahu khairan telah bersabar mendampingi dari awal hingga akhir. Mudah-mudahan selalu dilindungi dan diberkahi Allah dalam menjalankan tugas.
Baarakallahu fiikum
Dek ASDP lantai 1.
Menuju Tanjung Bira.
Ahad 29 Nov 2020 09.07 WITA
t.me/anakmudadansalaf
KOMENTAR