Khutbah jumat tentang mencintai nabi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Khutbah Jum'at : MENCINTAI NABI صلى الله عليه وسلم
Oleh: Asy Syaikh Khalid bin Dhahawi Adz Dzafiri hafidzahullah
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ، ونستغفره،ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا ،من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله أما بعد:
Segala puji bagi Allah, kami memuji dan memohon pertolongan kepada-Nya. Dan juga kami memohon ampunan serta hidayah-Nya. Dan kami berlindung dari kejahatan jiwa-jiwa kami dan kejelekan amal-amal kami. Barangsiapa yang mendapatkan hidayah Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka tidak ada yang dapat memberinya hidayah. Dan aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Adapun sesudah itu:
فإن أصدق الحديث كلام الله، وخير الهدي هدي محمد -صلى الله عليه وسلم- وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار:
Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kalam Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan dalam agama, setiap yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan itu di Neraka,
Adapun sesudah itu :
Wahai hamba-hamba Allah, saya berwasiat untuk anda sekalian dan diri saya sendiri agar bertakwa kepada Allah 'azza wajalla karena didalamnya dapat teraih kebahagiaan dan kesenangan, dan juga kesuksesan serta keselamatan.
Wahai hamba-hamba Allah, tiada kehidupan yang baik, tiada kehidupan yang teridhai, tiada kebahagiaan yang bersifat abadi kecuali dengan merealisasikan kecintaan yang sempurna kepada Allah jalla wa'ala , Allah 'azza wajalla berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
"Dan orang-orang yang beriman amat sangat cinta kepada Allah." [Al Baqarah:165]
dengan merealisasikannya seorang hamba dapat meraih kemuliaan, kebahagiaan, keberuntungan, dan keselamatan di Dunia dan Akhirat.
Dan sungguh termasuk dari kecintaan kepada Allah jalla wa'ala adalah mencintai Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam .
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah :
"Maka sesungguhnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam hanyalah dicintai karena untuk Allah, dan ditaati karena untuk Allah, dan diikuti karena untuk Allah, sebagaimana Allah jalla wa'ala telah berfirman:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
"Katakanlah (Muhammad): "Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku!, niscaya Allah akan mencintai kalian." [QS Ali Imran:31]
Maka mencintai Allah jalla wa'ala tidak bisa terpisah dari mencintai Rasul kita Muhammad shallallahu'alaihi wasallam .
🍃 Dalam Shahih Al Bukhari dari Nabi shallallahu'alaihi wasallam bahwasanya Beliau bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الإِيْمَانِ،
وذكر منها: أَن يكونَ اللَّهُ ورَسُولُه أَحَبُّ إِلَيهِ مِمَّا سِوَى هُمَا
"Ada tiga hal, yang barangsiapa ada pada dirinya, dia akan merasakan manisnya iman" dan menyebutkan diantaranya: "Hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari pada selain keduanya."
Dan demikianlah, maka mencintai pemuka para makhluk, manusia termulia, Imamnya para Rasul merupakan pokok ushul yang besar dari pokok-pokok Agama, dan kaidah penting dari kaidah-kaidah iman, bagaimana itu dan sungguh telah berfirman Rabb kita jalla wa'ala :
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ
"Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari pada diri-diri mereka sendiri." [QS Al Ahzab:6]
Berkata para Ulama: "Dan pengutamaan ini terkandung padanya bahwa menjadikan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam itu lebih dicintai oleh seorang hamba dari pada dirinya sendiri, dan jangan sampai jadinya bagi seorang hamba suatu hukum itu ada pada dirinya sendiri secara asal pokoknya, bahkan (yang benar) hukum itu hanya untuk Allah dan untuk Rasul dan dari petunjuknya, syariatnya, dan Sunnahnya."
Dalam Shahihain dari hadits Anas radhiallahu 'anhu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبُّ إِليه مِنْ وَلَدِهِ ووَالِدِه والنَّاس أَجْمَعِينَ
"Tidak beriman salah seorang diantara kalian sehingga saya menjadi orang yang lebih dia cintai dari pada anaknya, kedua orang tuanya, dan manusia seluruhnya."
Mencintai Nabi kita shallallahu 'alaihi wasallam akhir kesudahannya adalah kebaikan yang besar dan kenikmatan yang langgeng, sehingga barangsiapa yang mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai orang yang beriman kepada Allah 'azza wajalla , bertauhid, merealisasikan tauhid untuk-Nya, tentu nanti dia akan bersama Rasul shallallahu 'alaihi wasallam di dalam Jannah Surga penuh kenikmatan, karena rahmat dari Allah, dan keutamaan serta kebaikan.
Pada riwayat Al Bukhari
أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم: يَارسُولَ اللَّهِ مَتى الساعةُ؟ قال ما أَعْدَدْتَ لَهَا؟ قال: مَا أَعْدَدْتُ لَهَا كثيرا مِنْ صلاةٍ وصومٍ وصدقةٍ} أي ما زدت على الواجبات من نوافل، ثم قال: ولكنِّي أُحبُّ اللهَ ورسولَه فقال النبي صلى الله عليه وسلم: فَأَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
"Sesungguhnya ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : "Wahai Rasulullah kapan hari kiamat?" Jawab Beliau: "Apa yang kamu persiapkan untuk menghadapinya? Kata dia: "Aku tidak mempersiakan untuk menghadapinya lebih banyak dari shalat, puasa, dan shadaqah." yakni aku tidak menambah di atas hal-hal yang wajib berupa amalan-amalan sunnah, lalu dia berkata: "Namun aku mencintai Allah dan Rasul-Nya." maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maka dirimu bersama yang kamu cinta."
Berkata Anas radhiallahu 'anhu dan beliau shahabat yang mulia: "Saya mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar dan Umar, dan saya berharap akan menjadi bersama mereka karena kecintaan saya kepada mereka itu, meskipun saya tidak beramal dengan semisal amal-amal mereka."
Berkata Al Hasan Al Bashri radhiallahu 'anhu warahimahu tentang pemahaman hadits ini: "Maka barangsiapa yang mencintai suatu kaum, tentulah mengikuti jejak-jejak mereka, dan kamu tidak akan berkumpul dengan orang-orang yang baik sehingga mengikuti jejak-jejak atsar mereka, dan mengambil petunjuk mereka, dan meneladani sunnah mereka, dan kamu bersegera berjalan di atas metode prinsip mereka, semangat agar kamu menjadi termasuk dari bagian mereka, maka kamu menempuh jalan mereka, dan mengambil jalan mereka, meskipun kamu penuh kekurangan dalam hal amal." selesai ucapannya rahimahullah
Wahai hamba-hamba Allah, Dan cinta itu meskipun termasuk amalan hati, namun sudah seharusnya untuk tampak muncul pengaruhnya pada anggota badan secara ucapan dan perbuatan, dan sudah seharusnya ada tanda-tanda yang menonjol dan bukti-bukti kebenarannya dalam kehidupan secara lahir dan bathin. Dan di sana ada petunjuk-petunjuk sebagai saksi yang benar akan kecintaan yang jujur, dan di sana ada tanda-tanda yang menguatkan kebenarannya, dan bekas-bekas tanda pengaruh yang nampak pada orang yang bersifat dengannya.
Maka kecintaan seorang mukmin kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam terkandung padanya meraih apa saja yang Allah dan Rasul-Nya cintai berupa amal-amal hati dan anggota badan, dan mengandung sikap menjauhi apa saja yang Allah benci dan yang Nabi kita shallallahu 'alaihi wasallam membencinya juga, berupa keyakinan-keyakinan, ucapan-ucapan, dan perbuatan-perbuatan. Sehingga Pecinta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan cinta yang jujur lahir dan bathin itu, menjadi Pengikut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam senang dan bencinya, dalam sepi dan ramainya, mencurahkan semua kemampuannya untuk berhenti di atas petunjuknya dan mengikuti Sunnahnya, bersemangat pada seluruh bimbingan pengarahannya, Sunnahnya shallallahu 'alaihi wasallam dan perilakunya, syariatnya, serta petunjuknya.
Berkata Al Hasan Al Basri dan selainnya dari kalangan Salaf umat ini: "Sesungguhnya suatu kaum mengaku mencintai Allah dan mencintai Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam , maka Allah menguji mereka dengan ayat ini:
قُلْ إِنْ كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
"Katakanlah( Muhammad): "Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku!, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian." [QS Ali Imran: 31]
Wahai hamba-hamba Allah, mencintai Rasul kita shallallahu 'alaihi wasallam terkandung bagusnya mengambil teladan darinya dan merealisasikan mencontoh Sunnahnya, dalam Akhlak dan Adabnya, dalam hal-hal yang Nafilah dan Tathawu'nya, dalam makan, minum, dan berpakaiannya, serta dalam seluruh adab-adab yang sempurna dan Akhlaknya yang suci.
Wahai hamba-hamba Allah, mencintai Rasul shallallahu 'alaihi wasallam terkandung pengagungan terhadap Nabi dan memuliakannya dan beradab kepadanya sesuai yang diperbolehkan dan sebatas yang disyariatkan dalam Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam, pengagungan yang disyariatkan itu terkandung pengagungan dengan hati yaitu meyakini keadaannya sebagai seorang Rasul, seorang Rasul yang dipilih, dengan tanpa melampaui batas dan meremehkan, dan dengan tanpa terjatuh pada hal-hal yang diperingatkan. Mengagungkan dengan lisan; dan itu dengan cara memujinya dengan apa yang sesuai kedudukannya dan dengan sifat paling baik yang telah disifatkan kepada manusia terbaik. Jadi dalam pada itu, maka wajib menjauh dan waspada berkenaan dalam kedudukan kenabian ini berupa sikap merendahkan semisal meninggalkan shalawat kepadanya secara terlisan maupun tulisan, atau menghinakannya, atau sedikitnya perhatian dengannya, atau menjauhi penelaahan perjalanan sirahnya dan mempelajari bimbingan petunjuknya.
🌷Dahulu Muhammad ibnul Munkadir rahimahullah bila ditanya tentang suatu hadits dari hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau menangis sehingga orang-orang yang duduk mengasihaninya sebagai bentuk memuliakan menghormati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
🌷Dan dahulu Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah bila membaca hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan orang-orang yang hadir agar diam, dan dia berkata: "Jangan kalian tinggikan suara-suara kalian melebihi suara Nabi!"
🌷Berkata Ibnul Arabi Al Maliki rahimahullah : "Kehormatan Nabi tatkala sudah mati seperti kehormatannya ketika masih hidup, dan perkataannya yang teriwayatkan setelah kematiannya dalam hal ketinggian itu semisal ucapannya yang didengar secara terlafadzkan, sehingga jika dibaca perkataannya, maka wajib atas setiap yang hadir untuk tidak meninggikan suara darinya dan tidak pula berpaling darinya." selesai ucapannya.
Jadi kewajiban seorang muslim untuk memilih lafadz terbaik, terbagusnya, paling lunak maknanya, dan terlembutnya dalam hal menyikapi hadits darinya shallallahu 'alaihi wasallam, dan menjauhi suatu ucapan lafadz yang terkandung peremehan atau jeleknya adab terhadap kedudukannya shallallahu 'alaihi wasallam atau terhadap Sunnahnya.
Wahai hamba-hamba Allah, dan termasuk mencintainya shallallahu 'alaihi wasallam adalah memujinya sesuai dengan kedudukannya dengan pujian yang Rabbnya telah memujinya dengan tanpa melampau batas dan tanpa mengurangi, dan sungguh termasuk pujian teragung kepadanya ialah memperbanyak shalawat dan salam kepada Beliau, memperbanyak hal itu tatkala disebutkan namanya yang mulia kepada para pendengar dan pengucapnya, dan pada saat penulisan dan terlisan.
Dan dalam Sunan Abu Dawud bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya diantara hari-hari terbaik bagi kalian adalah hari Jum'at, pada hari itu diciptakan Adam 'alaihissalam , dan pada hari itu dia dicabut nyawanya, pada hari itu adanya peniupan, pengkagetan, maka perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu."
Allahumma Shalli'ala Nabiyina Muhammad wasallim
Wahai hamba-hamba Allah, termasuk dari contoh-contoh bukti mencintainya shallallahu 'alaihi wasallam, kamu mengingatnya selalu, dan berharap melihatnya, dan berdoa kepada Allah jalla wa'ala agar mengumpulkan antara dirimu dengan Rasul-Nya di Jannah-Nya.
Muslim meriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya Beliau berkata: "Termasuk orang yang paling sangat mencintaiku, ialah orang-orang yang sepeninggalku yang begitu ingin salah seorang diantara kalian, seandainya bisa melihatku beserta keluarga dia dan hartanya."
Kami memohon semoga Allah mengumpulkan kita bersama mereka
Dan termasuk bukti cinta kepadanya 'alaihish shalatu wassalam ialah mencintai kerabat dan keluarganya, para istrinya, dan juga mencintai para Shahabatnya dan memuliakan mereka, dan mengerti keutamaan mereka, serta menjaga kehormatan mereka dan mengenali kedudukan mereka, karena Rasul kita shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku ingatkan kalian tentang Ahli Baitku, Aku ingatkan kalian tentang Ahli Baitku, Aku ingatkan kalian tentang Ahli Baitku."
Dalam Shahih Al Bukhari bahwasanya Abu Bakar radhiallahu'anhu berkata: "Jagalah pesan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam tentang Ahli Baitnya."
Dan adapun tentang Shabatnya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jangan kalian cela para Shahabatku, karena sungguh salah seorang diantara kalian bila berinfak emas semisal gunung Uhud, tidak akan bisa menyamai sekadar Mud salah seorang dari mereka, dan tidak juga setengahnya."
Wahai hamba-hamba Allah, berdoanya Beliau shallallahu 'alaihi wasallam yang Beliau sangat bersemangat untuk berdo'a siang malam, pelan-pelan dan keras, itu merupakan bukti melaksanakan peribadahan kepada Allah saja yang tiada sekutu bagi-Nya, dan menjauhi memalingkan sesuatupun dari sifat-sifat khusus Rabb atau Ilahiyah kepada selain Allah 'azza wajalla , oleh karenanya maka orang yang sangat mencintai Nabi dan memuliakannya, dia itu adalah orang yang merealisasikan hal ini dari sisi Tauhid.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melampaui batas terhadapku sebagaimana orang-orang Nashrani terhadap putra Maryam, Aku ini hanyalah seorang hamba, maka katakan Hamba Allah dan Rasul-Nya."
Dan pada riwayat Ahmad dengan sanad yang baik, bahwa ada seseorang yang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : "Atas kehendak Allah dan kehendakmu." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Apakah kamu menjadikan aku sebagai tandingan bagi Allah? Katakan Hanya kehendak Allah saja!"
Maka hati-hatilah dari berbuat melampaui batas terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti keyakinanmu terhadapnya yang itu merupakan kekhususan bagi Allah, seperti keyakinanmu bahwasanya dia mengetahui hal ghaib pada perkara yang tidak Allah 'azza wajalla perlihatkan kepadanya, atau seruan doa kalian kepadanya termasuk selain Allah untuk menghilangkan mara bahaya atau menolak bencana atau meraih manfaat, karena itu adalah syirik berdasar nash-nash Al Qur'an dan petunjuk pemuka para manusia.
Allah subhanahu berfirman:
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ ۚ
"Katakanlah (Muhammad): "Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang gaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya." [QS Al A'raf: 188]
Dan termasuk kedustaan terbesar kepada Al Qur'an dan Sunnahnya pemuka manusia, ialah keyakinan bahwa wujud adanya beliau shallallahu 'alaihi wasallam sudah ada untuk alam ini, dan bahwasanya makhluk dan apa yang terjadi itu dicipta dari cahayanya dan semisal itu dari berbagai keyakinan-keyakinan bathil yang menyelisihi apa yang terdapat dalam dua wahyu:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ ..
"Katakanlah (Muhammad): "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia biasa seperti kamu, yang telah menerima wahyu..." [QS Al Kahfi: 110]
Jadi wajib Wahai para hamba Allah untuk meninggalkan semua ibarat-ibarat penggambaran yang dapat menyeret kearah melampaui batas yang keji ini seperti seruan sesungguhnya itu Cinta Alam Semesta! kemudian diambillah kata-kata ini guna menebar sikap ghuluw/melampaui batas terhadap Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan jatuh dalam menyekutukan Allah 'azza wajalla dan selain itu dari kemungkaran-kemungkaran yang berbahaya.
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، أقول ما تسمعون وأستغفر الله العظيم لي ولكم من كل ذنب، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه، أما بعد:
Wahai hamba-hamba Allah, sungguh termasuk dari sebab terbesar terlantarnya kaum Muslimin pada hari ini dan jatuhnya mereka kepada begitu banyaknya fitnah-fitnah dan ujian-ujian ialah jauhnya dari merealisasikan kecintaan kepada Allah dan kecintaan kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam berupa kecintaan yang jujur dengan mengikuti. Dan termasuk dari sebab terbesar jatuhnya kepada fitnah-fitnah dan diantara sebab paling besar mengalami ujian-ujian begitu juga yaitu menyelisihi Manhaj Allah dan Manhaj Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam perkara yang menjadikan beragam rupa penyelisihan dari hal keyakinan dan perbuatan-perbuatan yang diperingatkan, sehingga terlihatlah suatu kaum yang mengaku mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan mereka mencaci-maki dan mengkafirkan para Shahabatnya dan mencela kehormatannya! Dan mereka menuduh istri-istrinya radhiallahu 'anhunna
Dan kamu lihat ada kaum-kaum yang mengklaim mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedangkan mereka menyelisihi perintahnya, dan mereka menyematkan dan memberikan kepadanya berupa sifat-sifat Allah Rabb semesta Alam.
Dan kamu lihat ada kaum-kaum yang mengaku mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam namun mereka menyelisihi Sunnahnya, dan menempuh metode-metode yang menyelisihi petunjuknya dan jalannya, dan berkelompok serta berkumpul di atas jalan-jalan setan yang bukan dari Islam sedikitpun.
Dan kamu melihat sekelompok orang-orang yang mengaku-ngaku mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedangkan mereka membuat-buat bid'ah yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya, dan mereka merayakan perayaan-perayaan bid'ah yang tidak dilakukan oleh Rasulullah dan para Shahabatnya radhiallahu 'anhum dan tidak juga diperbuat oleh para pengikutnya, semisal perayaan suatu malam atau semisal perayaan Isra Mi'raj, dan Maulid Nabi yang mereka akan merayakannya dalam waktu dekat atau Hijrahnya Nabi, maka semua itu adalah perayaan-perayaan bid'ah, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Islam, bahkan anehnya mereka berkeyakinan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menghadiri perayaan-perayaan mereka dan menghadiri pula tari-tarian mereka, lawakan-lawakan, dan nyanyi-nyanyian mereka dengan adanya rebana dan bedug drum, Sebagaimana kata mereka:
※※هذا الحبيب مع الأحباب قد حضرا※※※
※※ وسامح الكل فيما قد جرا※※
Sang Kekasih ini bersama para Pecinta telah Hadir※※※
Dan memaafkan semua perkara yang telah terjadi※※
Maka semua perbuatan ini justru menunjukkan akan dustanya mereka dalam pengakuan klaim mereka mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , karena siapa saja yang mencintai Beliau, maka seharusnya mengikuti perintahnya dan menempuh jalan petunjuknya dan mencintai para Shahabatnya.
Lalu sesungguhnya Allah jalla wa'ala telah memerintahkan kalian dengan urusan yang besar, dengannya akan membersihkan kehidupan kalian dan membahagiakan jiwa-jiwa kalian, ingatlah yaitu memperbanyak shalawat dan salam kepada Nabi yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (memuji) untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." [QS Al Ahzab:56]
اللهم صل وسلم على نبيك وعبدك ورسولك محمد -صلى الله عليه وسلم- اللهم ارض عن الخلفاء الراشدين عن الصحابة أجمعين، والأئمةالمهتدين،{رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار }ِ (البقرة:٢٠١)
اللهم اغفر لنا ولوالدينا وللمؤمنين الأحياء منهم والأموات وصلى الله وسلم على نبينا محمد.
📨Mift@hUdin✍️
Kawunganten, Kamis 22 Jumadal Ula 1439 H
Sumber: ||http://bit.ly/2nRQkJI
https://t.me/salafykawunganten
KOMENTAR