Catatan Selepas Dauroh di Ma'had Al Manshuroh Kendari Sulawesi Tenggara April 2019.
Catatan Selepas Dauroh di Ma'had Al Manshuroh Kendari
Pagi Senin, 29 April 2019 (bertepatan 23 Sya'ban 1440 H) di Al Manshuroh
Pagi yang indah hari ini, Alhamdulillah, suasana penuh canda dengan minuman hangat dan gorengan yang rasanya Masya Allah masih tersaji di angkringan.
Aromah kopi hitam ndak bisa dipungkiri menggoda para peminum kopi dan sarabbah yang begitu kental dan rasanya sangat memanjakan lidah...betapa besar nikmat ini.. subhanallah
Hati juga rasanya senang sebab dauroh sudah selesai, sejak Jumat sampai subuh pagi ini sudah terlaksana, Al ustadz Abu Hamzah Yusuf telah memberikan faedah ilmu yang begitu besar yang tentunya semua dengan izin Allah, dauroh yang tiga hari rasanya sangat cepat.
Sejak Kamis pagi begitu sibuknya kegiatan di Al Manshuroh, bahu membahu antara Ikhwan tidak mengenal lelah, bahkan jauh sebelum hari Kamis itupun semua sibuk, semua bekerja tanpa pamrih insya Allah.
Siang dan bahkan malam pun masih sibuk bekerja, hujan yang sekali kali turun membasahi bumi yang meninggalkan air menjadi genangan dan bauh tanah yang tersiram air. Sama sekali tidak mengahalangi dan tidak ada keluhan yang menganggu.
Semua semangat karena Allah insya Allah, menyiapkan segalanya untuk kegiatan dauroh ini agar semua peserta nyaman dengan kondisi yang terbatas. Semoga Allah mencatat sebagai pahala yang besar dan menggantinya dengan surga. Aamiin
Masjid yang sederhana, tidak ada gambaran kemewahan yang nampak di bangunannya, semua itu tidak mengecilkan hati untuk salafy kendari, bukan itu yang dibanggakan, namun ucapan ucapan indah di majelis ilmu dari Alquran dan Sunnah mengalir begitu kuat menyejukkan hati dan juga petuah petuah para ulama Sunnah memberikan kekuatan sendiri di dada. Rasanya hati ini terbang, melihat kesejukan ahlussunah duduk bersimpuh dalam keadaan terbatas.
Para ahli Sunnah datang dari dataran negeri tenggara ini dan ada yang jauh dari pulau, semua dengan satu tujuan untuk hadir di majlis ilmu. Menembus jalan yang jauh, melewati laut dan guyuran hujan diperjalanan bukan menjadi halangan untuk hadir di masjid yang sederhana Al manshuroh, mereka sebagian datang bersama istri dan anak anak mereka dan tanpa keluhan insya Allah.
Namun pagi ini, rasa sedih juga menganggu hati ini, hadir dan tidak mau pergi. Saudara saudara kami satu persatu kami melihat punggung punggung mereka pulang ke negeri mereka masing masing, rasanya terlalu cepat bahagia ini hilang.
Kumpul bersama ahlussunah adalah sebuah kenikmatan. Pelukan dan jabatan yang erat hanya sebagai pertanda perpisahan, namun hati ini selalu mencintai mereka karena Allah insyaallah, merekalah saudara saudara sejati, saudara seaqidah dan semanhaj, saudara karena Allah.
Dan semoga suatu hari nanti kami diberikan lagi waktu untuk berkumpul di masjid yang sederhana ini untuk kembali duduk bermajlis ilmu. Aamiin
Sumber : Telegram Salafy Kendari Al Manshuroh
KOMENTAR