Khutbah Jumat Salaf tentang diantara sebab matinya hati seorang hamba.
Khutbah Salaf Ringkas
Judul: Diantara Penyebab Matinya Hati Seseorang Hamba
Khutbah Pertama :
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ”.
“يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً”.
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً”.
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ.
__________________
Jama’ah Jum’at rahimani wa rahimakumullah,
Mari kita bersyukur kepada Allah ta’ala dengan meningkatkan ketaqwaan dengan sebenar-benarnya,
Berkata Thalaq Bin Habiib rahimahullah menjelaskan makna taqwa yaitu :
التقوى: أن تعمل بطاعة الله على نور من الله ترجو ثواب الله وأن تترك معصية الله على نور من الله تخاف عقاب الله.
“Engkau beramal ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah dengan mengharap pahala Allah dan engkau menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah dengan perasaan takut dari adzab Allah”
Jama’ah Jum’at yang semoga Allah Ta'ala merahmati dan memberikan keistiqomahan kepada kita semua, Pada kesempatan yg mulia ini kita akan membahas diantara penyebab matinya hati seorang hamba yg kita semua berlindung dari keadaan hati yg demikian itu,
Hati yang mati yaitu hati yang kosong dari hakikat kehidupan, Dia selalu menuruti keinginan nafsu dan kesenangan dirinya, Dia tidak peduli dengan apapun, yang terpenting bagi dia adalah keinginan dan syahwatnya terpenuhi. Dia menghambakan diri kepada selain Allah, dalam cinta, takut, berharap, ridha dan benci, pengagungan dan kehinaan. Jika dia mencintai, dia mencintai karena hawa nafsunya. Jika dia membenci, dia membenci karena nafsu. Jika ia memberi, dia memberi karena nafsu. Ia lebih mencintai dan mengutamakan hawa nafsunya daripada keridhaan Rabbnya.Dia tidak mengetahui Rabbnya, apalagi beribadah kepada-Nya.
Hawa nafsu menjadi pemimpinnya, syahwat komandannya, kebodohan adalah sopirnya, kelalaian adalah kendaraannya.
Ia terbuai dengan pikiran untuk mendapatkan tujuan-tujuan duniawi, mabuk oleh hawa nafsu dan kesenangan semu.
Dia tidak mempedulikan orang yang memberi nasihat, dia terus mengikuti setiap langkah dan tipu daya setan.
Dunia terkadang membuatnya benci dan terkadang membuatnya senang. Hawa nafsu membuatnya tuli dan buta.
Maka membaur dengan orang yang memiliki hati semacam ini. Bergaul dengannya adalah racun dan menemaninya adalah kebinasaan.
Allah Ta'ala berfirman :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّىٰ أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ﴿٥٢﴾ لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً لِلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ ۗ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ ﴿٥٣﴾ وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ ۗ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
"Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak pula seorang nabi, melainkan apabila dia mempunyai sesuatu keinginan, syetan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syetan itu dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana, agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syetan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang keras hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat, dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa al-Qur’an itulah yang haq dari Rabbmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allâh adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” [Al-Hajj : 52-54].
Allah Ta'ala juga berfirman:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi [al-Baqarah : 74]
Dan Juga Firman-Nya:
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
"Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik [ash-Shaf :5]
__________________________
Jama’ah Jum’at rahimani wa rahimakumullah
Hati yang keras membatu bahkan mati disebabkan oleh beberapa perkara yang insyallah akan kita sebutkan ( Sebagaimana keterangan Ibnu Abdil Baar Rahimahullah) diantaranya yaitu:
1⃣ Penyebab Yang Pertama :
( الأول ) : أنكم عرفتم الله ؛ فلم تؤدوا حقه .
Bahwasanya Kalian mengetahui Allah (itu ada) akan tetapi tidak menunaikan hak-Nya
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
__________________________
Hadirin Rahimakumullah, Allah menciptakan jin dan manusia dengan hikmah agar kita beribadah kepada-Nya, dan tidak membiarkan kita begitu saja.
Allah Ta'ala menciptakan kita bukan hanya untuk makan, minum, dan keperluan hidup didunia ini saja, Yang perlu kita ingat Allah menciptakan kita. dengan tujuan yg agung yaitu agar kita semua beribadah kepada-Nya dengan mencontoh rasul-Nya dan penjelasan sahabatnya. Allah Ta’ala berfirman,
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja? (tanpa dimintai pertanggung jawaban)” (QS. Al Qiyamah: 36).
Imam Asy Syafi’i rahimahullah mengatakan makna ayat ini yaitu:
لاَ يُؤْمَرُ وَلاَ يُنْهَى
“(Apakah mereka diciptakan) tanpa diperintah dan dilarang?”
Allah Ta'ala Juga Berfirman :
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main- main, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mu’minun: 115).
Maka ketika seorang hamba lupa, terlena, terperdaya dengan dunia ini dan terlalaikan dari hakikat tujuan hidupnya maka hidup tiada guna , hatinya bisa keras membatu bahkan bisa mati ketika menjauh dari ibadah kepada Allah Ta'ala dan Menunaikan kewajiban kita kepada-Nya.
__________________________
Jama’ah Jum’at rahimani wa rahimakumullah
2⃣ Kemudian Penyebab Kedua :
( الثاني ) :زعنتم أنكم تحبون رسول الله ،ثم تركتم سنته .
Bahwasanya kalian mengaku mencintai Rasulullah, kemudian malah meninggalkan sunnahnya yg (diajarkan pada kita )
Hadirin Rahimahullah,
Mentauladani dan mengikuti rasul shalallahu alaihi wassalam adalah kewajiban seorang muslim, karena dengan mewujudkan ketaatan pada beliau pada hakikatnya dia telah mentaati Allah Ta'ala :
Allah Ta'ala Berfirman :
﴿ مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ﴾ [النساء: 80].
" Barang siapa yg mentaati Rasul sungguh dia telah mentaati Allah Ta'ala"
Sehingga tidak cukup pengakuan kecintaan kepada Allah Ta'ala semata, tapi butuh bukti perwujudan dari rasa cinta tersebut, karena banyak kaum muslimin mengaku mencintai Allah dan Rasul- Nya dalam keadaan tidak mencontoh Rasul-Nya bahkan ada beberapa tipe manusia :
Pertama Mereka mengaku mencintai rasul tapi malah menentang dan merendahkan sunnah -sunnahnya, seperti ucapan seseorang yg mengejek jenggot, cadar, sarung celana cingkrang, jubah dan syiar-syiar islam lainya, dalam keadaan dia seorang muslim yg mengaku mencintai Rasul-Nya.sungguh mengherankan.
Kedua mereka mengaku mencintai Rasul tapi malah menyelisihi sunnah -sunnahnya dengan membuat ritual-ritual peribadatan sendiri yg tidak pernah dicontohkan rasulnya, mereka mendahului, mengutamakan,membenarkan, dan lebih mengutamakan amalan -amalan baru itu dalam keadaan dia mengaku mencintai sunnah rasulnya, padahal hakikatnya dia menaruh dibelakang ajaran-ajaran rasulnya dan ini membahayakan dirinya, karena barangsiapa yg berani mendahului Allah dan Rasul-Nya bisa hapus amal-amal ibadahnya.
Ketiga mereka mengaku mencintai rasul dalam keadaan mereka membenci para pelaku sunnah yg berusaha mencontoh rasul, mereka pelaku sunnah menebarkan sunnah serta menegakkan sunnah rasul shalallahu alaihi wasssalam, para pelaku sunnah ini mereka benci padahal yg disebarkan adalah betul-betul sunnah rasul-Nya, ini satu perlakuan yg aneh dan ini mengherankan, dia mengaku mencintai sunnah tapi pada sisi lain membenci orang-orang berusaha yg menegakkan sunnah rasul shalallahu alahi wassalam.
Padahal Allah Ta'ala Berfirman :
وقال تعالى: ﴿ قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ * قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ ﴾ [آل عمران: 31، 32].
"Katakanlah (Muhammad): Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
"Katakanlah (Muhammad), Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31- 32)
➡️Berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah:
هذه الآية الكريمة حاكمة على كل من ادعى محبة الله وليس هو على الطريقة المحمدية فإنه كاذب في دعواه في نفس الأمر حتى يتبع الشرع المحمدي والدين النبوي في جميع أقواله وأفعاله وأحواله
"Ayat yg mulia ini sebagai penilai ( penguji) atas setiap orang yg mengaku mencintai rasul sedangkan dia tidak diatas jalan yg ditempuh muhammad shalallahu alaihi wassalam maka hakikatnya dia pendusta dari apa yg dia mengaku dalam dirinya, sampai dia mengikuti syariat dan agama muhammad shalallahu alaihi wassalam pada seluruh ucapan, perbuatan dan keadanya.
__________________________
Hadirin Rahimakumullah, Maka ikutilah pengakuan dengan amalan perbuatan, karena orang yg jujur adalah orang cocok antara pengakuan hati, lisan dan amal perbuatanya, cocok antara lahir dan batinya, cocok antara ucapan dan perbuatanya dalam pengikutan kepada rasulnya,
Allah Ta'ala berfirman :
﴿ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ﴾ [النور: 56].
"Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, agar kamu diberi rahmat."
(QS. An-Nur 24: Ayat 56)
Cukup sekian khutbah pertama semoga Allah Ta'ala menjauhkan kita semua dari sebab-sebab matinya hati seorang hamba dan mampu menjalankan amal ibadah sesuai sunnah rasul sebagai obat dari hati yg demikian itu.
اقول قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ
__________________________
__________________________
Khutbah Kedua :
الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَاهُ، وَأشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، أَمَّا بَعْد
Jama'ah jum'at rahimani wa rahimakumullah,
Telah disebutkan pada khutbah yg pertama diantara sebab-sebab matinya hati dan penjelasannya, kemudian diantara sebab yg ketiga yaitu :
3⃣ ( الثالث ) : قرأتم القرآن ، ولم تعملوا به .
Kalian membaca Alqur'an tapi tidak mengamalkanya
Allah Ta'ala Berfirman :
قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ ﴿١٥﴾ يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allâh memberikan petunjuk kepada orang-orang yangmengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. [Al-Maidah 15-16]
Alqur'an adalah kalamullah, yg barang siapa mengamalkanya dengan petunjuk sunnah-sunnah rasul dan para sahabatnya maka dia akan selamat dunia akhirat.
Allah Ta'ala berfirman :
وَقَالَ الرَّسُولُ: يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
Berkatalah Rasul, “Ya Rabku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran itu sesuatu yang diacuhkan.” [Al-Furqan 30]
akan tetapi kebanyakan manusia mengacuhkan Alqur'an mereka mengaku beriman pada Alqur'an tapi tidak membacanya, ada sebagian manusia membacanya tapi tidak menghayatinya, tidak pula mengamalkanya, serta tidak menjadikan hukum dalam kehidupannya, mereka lupa bahwasanya Alqur'an adalah obat penawar dari berbagai macam penyakit jasmani dan ruhani, yg seharusnya seorang muslim hidup senantiasa bersama Alquran , sehingga terjauhkan dari kematian hati. yg menjerumuskan pemiliknya kedalam jurang kenistaan dan kesengsaraan didunia serta ahkirat.
Demikian khutbah yg bisa kami sampaikan kurang lebihnya mohon maaf, yg benar dari Allah yg salah dari kami yg dhoif...
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Akhukum Fillah Ustadz abu amina حفظه الله. Ditulis Untuk Khutbah Masjid Alhusna Puslitbang Cepu Dipondok Annashihah Cepu Dikutip dari Jaami' Ilmi Bayaan Wa Fadlihi Ibnu Abdil Baar, Tafsir Ibnu Katsir , Al Fawaid, Ighatsatul Lahfan Ibnul Qoyim Aljauziyah Rahimakumullah._
Sumber : http://t.me/pesantren_salaf_online
Khutbah Jumat - Sebab Matinya Hati Seorang Hamba |
KOMENTAR