Apa Hukum Berkunyah dengan Anak Wanita - Kunyah kepada Anak Perempuan
HUKUM BERKUNYAH DENGAN ANAK WANITA
Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd al 'Abbad hafizhahullahPertanyaan:
Apakah hadits yang diriwayatkan sahabat yang bernama Abu Ruqayyah (agama itu nasehat)
adalah dalil yang membantah atas orang yang mengingkari berkunyah dengan anak wanita?
Jawaban:
Telah diketahui bahwa berkunyah hanyalah dengan menggunakan anak yang paling tua sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Syuraih yang berkunyah dengan Abul Hikam.
Lantas Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertanya kepadanya: apakah engkau memiliki anak? Ia pun menjawab: ya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertanya: siapa saja mereka?! Ia menjawab: Fulan dan Fulan serta Syuraih. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertanya: siapa yang paling tua? Ia menjawab: Syuraih. Beliaupun bersabda: Berarti engkau Abu Syuraih.
Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberi kunyah kepadanya dengan anak yang paling tua. Akan tetapi jika seseorang tidak memiliki anak laki-laki, sehingga ia memberi kunyah dirinya dengan salah seorang anak perempuannya, maka hal itu boleh saja.
Namun jika ia berkunyah dengan anak perempuan dan bukan dengan anak laki-lakinya, inilah yang dilarang padanya. Karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam membimbing Sahabat Abu Syuraih untuk berkunyah dengan anak laki-laki dan yang paling tuanya. Dan adakalanya juga seseorang berkunyah sebelum memiliki anak.
Jadi, pada asalnya tidak ada larangan padanya. Akan tetapi yang dilarang tidak berkunyah dengan anak laki-laki, namun malah berkunyah dengan anak perempuan.
📘Syarh Arba'in an Nawawiyah 14
✏️Kunyah adalah nama yang menggunakan Abu atau Ummu, biasanya diambil dari nama anak pertama atau anak laki-laki pertama. Atau yang diawali dengan Ibnu atau Bintu.(http://asysyariah.com/segenap-asa-dalam-sebuah-nama/)
📱http://t.me/ukhwh
Hukum Berkunyah dengan Anak Wanita - Kunyah kepada Anak Perempuan |
حكم التكني بالأنثى
السؤال
هل في حديث أبي رقية (الدين النصيحة) دليل على من ينكر التكنية بالأنثى؟
الجواب
معلوم أن التكني إنما يكون بالأكبر من الأولاد، كما جاء في حديث أبي شريح الذي كان يكنى بـ أبي الحكم، فقال له صلى الله عليه وسلم: (هل لك من ولد؟ قال: نعم، فقال: من هم؟! قال: فلان وفلان وشريح قال من أكبرهم؟ قال: شريح، قال: أنت أبو شريح)، فكناه بالأكبر، لكن إذا كان الإنسان ليس عنده ذكور وكنى نفسه ببنت من بناته ليس في ذلك مانع، لكن كونه يتكنى بأنثى ويترك الأولاد هذا فيه محذور؛ لأن الرسول صلى الله عليه وسلم أرشده إلى أن يتكنى بالذكور وبأكبر الذكور، وقد يتكنى الإنسان قبل أن يولد له.
فالحاصل أنه في الأصل لا محذور فيه، وإنما المحذور أن يترك البنين ويتكنى بالإناث.
Jazaakumullahu khairan atas penjelasannya.
BalasHapus