HADITS PALSU, Hadits tentang berdengungnya telinga
HADITS PALSU, Hadits tentang berdengungnya telinga
إِذَا طنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُم فَلْيَذْكُرْنِي ولْيُصَلِّ عَلَيَّ ولْيَقُلْ: ذَكَرَ اللَّهُ مَن ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ
(Bila berdengung telinga salah seorang diantara kalian, maka hendaklah mengingat aku dan bershalawat kepadaku serta berkata: Allah mengingat orang yang mengingatku dengan kebaikan)
Berkata Al Albani dalam As Silsilah Dhaifah wal Maudhu'ah serial hadits lemah dan palsu 6/137: PALSU, Ar Ruyani dalam Musnadnya 2/141/25, dan Al Bazar 3125:
Mengkhabarkan kepada kami Abul Khaththab: Mangkhabarkan kepada kami Ma'mar bin Muhammad: Mengkhabarkan kepada kami Bapakku dari Kakekku dari Abu Rafi' secara Marfu'.
Dan Ath Thabarani meriwayatkannya dalam "Ash Shaghir" 229-Cet India, dan Al Ausath 9222, dan Asy Syajari dalam "Al Amali" 1/129 dari jalan lain dari Ma'mar dengannya.
Saya katakan (Al Albani) : Dan ini jalur sanad yang dhaif jiddan/lemah sekali. Dan padanya ada dua kecacatan:
1. Muhammad ini -dia adalah Ibnu Ubaidullah bin Abu Rafi'– sedangkan dia sangat lemah sekali/Dha'if Jiddan
2. Putranya yaitu Ma'mar, dia juga dhaif jidan/lemah sekali. Berkata Al Bukhari: "Munkarul Hadits"
Saya katakan (Al Albani) : Dan akan tetapinya itu telah diikuti, dan Ibnu Abi Ashim telah mengeluarkannya dalam "Ash Shalatu Ala Nabi ﷺ 62/81, dan Ibnu Hibban dalam "Adh Dhu'afa" 2/250, dan Ath Thabarani dalam Al Kabir 2/48/1 dari Hibban bin Ali bin Muhammad bin Abaidullah dengan riwayat itu. Dan Hibban dia itu Al Anazi, dan dia itu Dhaif/lemah. Dan dari jalannya, Abu Musa Al Madani juga mengeluarkannya dalam Al Lathaif 2/93/6, dan begitu juga Al Uqaili dalam Adh Dhuafa 390, dan berkata: "Tidak ada padanya asal usul", Muhammad bin Ubaidullah bin Abu Rafi', Berkata Al Bukhari: "Munkarul Hadits"
Berkata Yahya: "Tidak ada apa-apanya"
Berkata Ad Daruquthni: "Matruk/ditinggal dia, padanya ada banyak perilaku Mu'dhal (pengguguran perawi)". Dan dari jalannya, Ibnu Adi meriwayatkannya 1/285 dan Ibnu Hibban dalam Al Majruhin orang-orang yang dicacati 2/250.
Dan hadits yang Ibnul Qayyim Al Jauziyah membubuhkannya dalam Al Manar hal.25 pada pasal dari pasal-pasal perkara-perkara yang seluruhnya diketahui keadaan haditsnya palsu, maka dia berkata:
"Dan diantaranya hadits yang berdasar penggambaran para tabib dan jalur-jalur yang serupa dan sepadan", kemudian menyebutkan hadits-hadits, ini salah satunya, dan dia berkata: "Dan setiap hadits mengenai berdengungnya telinga, maka itu adalah dusta".
Hadits Palsu Tentang Telinga Berdengung |
Dan Abu Ghudah Al Kautsari Al Halabi memberikan catatan kaki dalam catatan kecil tentangnya hal 65-66, maka dia berkata: "kataku: "Semuanya ini menggambarkan tentang adanya hadits yang tersebut, yaitu haditsnya Abu Rafi' maula Rasulullah." Dia berkata: "Al Hafidz Al Haitsami dalam Majma Zawaid 10/138: "Ath Thabarani meriwayatkannya dalam Al Ma'ajim–tiga, dan Al Bazar secara ringkas banyak, dan sanad Ath Thabarani dalam Al Kabir, bagus." Dan Berkata Al Munawi dalam Faidhul Qadir 1/399 setelah dia menukilkan ucapan Al Haitsami ini: "Dan karenanya salahlah pendapat yang mengklaim kelemahannya lebih lagi tentang kepalsuannya. bahkan kataku: Teks matan shahih, sungguh telah meriwayatkannya Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya dengan teks lafadz tersebut dari Abu Rafi'. Dan dia termasuk orang yang menetapi mengeluarkan yang shahih, dan dengannya mereka berbuat kepada Ibnul Jauzi.
Saya Katakan (Al Albani): Yakni karena Ibnul Jauzi meletakannya dalam Al Maudhu'at/hadits palsu-palsu, dan itulah yang benar menurut saya. Sedangkan ucapan Al Munawi yang Al Kautsari terperdaya karenanya termasuk yang tidak dibutuhkan untuk bertele-tele dibawahnya, bahkan dia itu (terlalu banyak bicara omong kosong dalam ketertawaan), karena dia berpijak diatas sekedar membeo ikut-ikutan, yang tidak ada padanya penelitian apapun, sedangkan untuk penjelasannya itu dari dua sisi:
Pertama: Bahwa Al Haitsami membuat kesan tentang pembagusannya sanad Al Kabir, karena sumbernya juga pada Muhamnad bin Ubaidullah bin Abu Rafi' –seperti yang kamu lihat–, dan sungguh dia telah berkata dalam Ash Shaghir dan Al Ausath: "Tidak meriwayatkan dari Rafi' kecuali dengan jalur-jalur sanad ini."
Dan yang terakhir : Bahwa Ibnu Huzaimah, meski jika dia meriwayatkan dengan sanad ini sebagaimana pada keumumannya, maka tetap saja tidak ada nilainya, dan seringnya dia sendiri telah meng'ilalnya _(membuat cacat tersembunyi, namun dhahirnya nampak terlihat shahih)_ dalam Shahihnya kadangkala, dan jika dia meriwayatkannya dari jalur lain –maka ini jauh sekali– , maka apa itu? dan sungguh saya telah berbicara panjang lebar tentang ini di dalam kitabku Ar Raudhun Nadhir (960).
[Silsilah Ahadits Dhaifah wal Maudhu'ah wa Atsaruha Sayi' fil Ummah 6:137-139]
Sumber: http://shamela.ws/browse.php/book-12762#page-3570
Mift@h_Udin✍️
Kawunganten, 9 Muharram 1440H
https://telegram.me/salafykawunganten
KOMENTAR