Menuduh Zina Tanpa Mendatangkan 4 Orang Saksi, Disebut Pendusta dan Dihukum Cambuk 80 Kali
TANPA MENDATANGKAN 4 SAKSI, ALLAH TETAP MENYEBUT SI PENUDUH BERDUSTA WALAUPUN YANG TERTUDUH MEMANG BERZINA ❗️
قال الله سبحانه وتعالى
(لَوْلَا جَاءُوا عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ ۚ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَاءِ فَأُولَٰئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ)
سورة النور 13
"Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak datang membawa empat saksi? Oleh karena mereka tidak membawa saksi-saksi, maka mereka itu dalam pandangan Allah adalah orang-orang yang berdusta". (QS. An-Nuur : 13)
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:
"Demikianlah Allah menyebutkan pada ayat tersebut bahwa para penuduh zina tanpa mendatangkan 4 saksi sebagai orang - orang yang berdusta.
MAKA SI PENUDUH TADI BERDUSTA WALAUPUN SEBENARNYA YANG TERTUDUH MEMANG BERZINA .
Sumber : Majmu' Fatawa 13 / 199.
*📍الكاذب الحقيقي....*
قال سبحانه وتعالى: ((لولا جاءوا عليه بأربعة شهداء فاذ لم يأتوا بالشهداء فأولئك عند الله هم الكاذبون)).سورة النور.
قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :
{{ وهكذا سمى الله تعالى القذفة كاذبين فقال :
((فإذ لم يأتوا بالشهداء فأولئك عند الله هم الكاذبون)).
فالقاذف كاذب وإن كان قذف من زنى في نفس الامر }}.
مجموع الفتاوى (199/13).
نتعاون على السنة
السنة سفينة نوح من ركبها نجا ومن تخلف عنها هلك
https://t.me/Nataouan
https://fb.com/Nataouan
Menuduh Zina Tanpa Mendatangkan 4 Orang Saksi, Disebut Pendusta dan Dihukum Cambuk |
MENGAPA MENUDUH ZINA ATAU LIWATH TANPA 4 SAKSI YANG TERPERCAYA DIHUKUM CAMBUK?!
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
والرمي بالفاحشة دون سائر المعاصي جعل الله فيه حد القذف، لأن الأذى الذي يحصل به للمرمي لا يحصل مثله بغيره، فإنه لو رمي بالكفر أمكنه تكذيب الرامي بما يظهره من الإسلام، بخلاف الرمي بالفاحشة فإنه لا يمكنه تكذيب المفتري بما يضاد ذلك.
Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, jilid 4 hlm. 346
Sumber || https://twitter.com/bander7464/status/971388043511980032?s=19
https://t.me/forumsalafy/10969
MEMBENARKAN PENUDUH ZINA = IKUT MENUDUH
(LALU BAGAIMANA DENGAN YANG MENYEBARLUASKAN, MELEGALISASI & MEMBELA TUDUHAN ZINA TERSEBUT SEBAGAI JARH MUFASSAR?!)
المصدق للقاذف قاذف
إذا قذف رجل رجلاً، فقال آخر: صدقت.
فإن المصدق قاذف فتجب إقامة الحد عليه.
وهذا مذهب جمهور العلماء من المالكية والشافعية والحنابلة.
انظر: مختصر اختلاف العلماء ٣١٢/٣
المغني ٣٩٤/١٢
قال العلامة الشنقيطي رحمه الله: (أظهر قولي أهل العلم عندي في مسألة ما لو قذف رجل رجلاً، فقال آخر: صدقت. أن المصدق قاذف فتجب إقامة الحد عليه)
أضواء البيان ١١١/٦
Orang yang membenarkan orang yang menuduh orang lain (berzina atau homoseks) dia juga dianggap ikut menuduh, misalnya seseorang menuduh orang lain, lalu ada orang ketiga yang mengatakan, "Engkau benar." Maka pihak yang membenarkan tersebut dianggap ikut menuduh sehingga wajib ditegakkan hukuman hadd atasnya. Dan ini merupakan madzhab jumhur ulama dari Malikiyah, Syafi'iyyah, dan Hanabilah.
Lihat: Mukhtashar Ikhtilafil Ulama', 3/312 dan al-Mughny, 12/394.
Al-Allamah asy-Syinqithy rahimahullah berkata, "Yang paling kuat dari dua pendapat ulama menurut saya dalam masalah seseorang yang menuduh orang lain, lalu ada orang ketiga yang mengatakan, 'Engkau benar', pihak yang membenarkan tersebut dianggap ikut menuduh sehingga wajib ditegakkan hukuman hadd atasnya."
Adhwaul Bayan, 6/111
Sumber artikel = https://t.me/Nataouan/6445
Channel Telegram = https://t.me/jujurlahselamanya/96
https://t.me/tp_alhaq
Sesungguhnya diantara kita dan mereka terdapat Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam sebagai pemutusnya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَٱلَّذِينَ يَرۡمُونَ ٱلۡمُحۡصَنَٰتِ ثُمَّ لَمۡ يَأۡتُواْ بِأَرۡبَعَةِ شُهَدَآءَ فَٱجۡلِدُوهُمۡ ثَمَٰنِينَ جَلۡدَةٗ وَلَا تَقۡبَلُواْ لَهُمۡ شَهَٰدَةً أَبَدٗاۚ وَأُوْلَٰئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ ٤
“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik berbuat zina dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. an-Nur: 4)
As-Sa’di rahimahullah berkata, “Yaitu (menuduh) wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan dirinya. Demikian pula laki-laki (yang menjaga kehormatan dirinya), tidak ada perbedaan antara dua hal ini. Ketika mereka (yang menuduh) tidak mendatangkan empat orang saksi laki-laki yang baik agamanya (‘udul), DERALAH MEREKA 80 KALI DERA dengan cambuk/cemeti berukuran sedang, yang menyakitkan dan terasa pedih. Tidak boleh mendera secara melampaui batas dan mengakibatkan kematian. Sebab, tujuan utamanya adalah hukuman dera, bukan merusak (membinasakan).
INILAH KETETAPAN HUKUM BAGI SESEORANG YANG MELAKUKAN TUDUHAN ZINA, dengan syarat bahwa yang dituduh adalah orang baik-baik lagi beriman, sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla di atas.
وَلَا تَقۡبَلُواْ لَهُمۡ شَهَٰدَةً أَبَدٗاۚ
“Dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya,”
Mereka mendapatkan hukuman yang lain, yaitu PERSAKSIAN MEREKA TIDAK DITERIMA meskipun hukuman tersebut telah diterapkan terhadapnya hingga ia bertobat, sebagaimana yang akan datang penjelasannya.
وَأُوْلَٰئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
“DAN MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG FASIK,” yaitu keluar dari ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan terlalu banyak kejelekannya. Sebab, ia telah melanggar apa yang Allah ‘Azza wa Jalla haramkan dan merusak kehormatan saudaranya.
Selain itu, ia telah mempengaruhi manusia dengan tuduhan yang ia ucapkan. Ia telah merusak tali persaudaraan yang Allah ‘Azza wa Jalla ikat (tetapkan) di antara ahlul iman. Dia justru ingin agar berita perbuatan keji itu tersiar di kalangan orang yang beriman.
Url artikel: https://asysyariah.com/jangan-gampang-menggosip/
Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
📠 Channel Telegram: http://telegram.me/tp_alhaq
🌎 http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com
KOMENTAR