Nasihat Terkait Pentingnya Memperbaiki Akhlak Setelah Mengenal Manhaj Salaf
سم الله الرحمن الرحيم
Perhatikan nasihat dibawah ini Wahai saudaraku
Pentingnya memperbaiki akhlak setelah mengenal manhaj salaf
Asy Syaikh Abdullah Ibnu Abdurrahim al-Bukhari hafidzahullah.
Saya akan menggunakan kesempatan disini (untuk menyampaikan hal-hal yang penting)
Sebagian Ikhwah (saudara-saudara) semoga Allah memberkahi mereka, hal ini sangat disayangkan, saya katakan setelah berpengalaman terhadap keadaan kebanyakan dari para penuntut ilmu dan ikhwah semoga Allah menunjuki mereka, ini adalah nasihat dari orang yang mengasihimu dan juga peringatan bagi yang menginginkan untuk diingatkan, sebagian Ikhwah -semoga Allah menunjuki mereka terhadap assunnah- terbagi menjadi beberapa bagian:
Ada yang dahulunya ia kafir atau terjatuh kedalam kekafiran, maka Allah jalla wa'ala memberikan kenikmatan kepadanya dengan Al Islam dan Assunnah, ini adalah nikmat, benar.
Ada yang dahulunya Muslim secara asal namun dia berada di dalam kesesatan, lalai dalam menunaikan kewajiban terhadap Allah, kemudian Allah berikan hidayah kepada assunnah dan istiqamah,
Ada yang tumbuh walhamdulillah diatas kebaikan dan keselamatan diantara ahlussunnah, beradab dengan adab mereka, belajar ilmu dari mereka, jelas.
Bagian pertama dan kedua tidak diragukan adalah nikmat yang sangat besar, Allah berikan kenikmatan ia dengan Al Islam dan assunnah nikmat yang sangat besar yang tidak bisa dihargai,
Akan tetapi yang disayangkan, dan menyedihkan adalah tetap tinggalnya noda-noda kekufuran dan akhlak-akhlak fasiq (akhlak jelek) yang lalu padanya
Seperti: berburuk sangka, menipu , dusta, adu domba, membuat makar, dan yang lainnya dari akhlak yang merusak,
Tetap tinggal bersamanya setelah ia menetapi (jalan)Sunnah tidak ada usaha untuk memperbaikinya, inilah yang membuat kerusakan yang banyak dan besar, bahkan terkadang bisa menjadi sebab dalam hal membuat sebagian manusia yang menghadap kepada assunnah lari, disebabkan akhlak yang diwarisi nya.
Oleh karena itu Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda (kepada salah seorang sahabat) "sesungguhnya padamu ada sifat jahiliah". ketika sebagian mereka saling memanggil : "Wahai kaum Muhajirin, Wahai kaum Anshar" Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Apakah dengan panggilan jahiliah (kalian memanggil) dalam keadaan saya ada diantara kalian tinggalkan sesungguhnya itu adalah panggilan yang jelek, maka tidak boleh."
Bagi orang yang menetapi jalan assunnah wajib baginya untuk berakhlak dengan akhlak ahlussunnah, dan mempelajari apa yang ditunjukkan oleh assunnah berupa: akhlak yang mulia, baiknya adab dan santun, demi Allah perkara ini sungguh saya telah menjumpainya, dan kebanyakan dari pertikaian diantara penuntut ilmu yang satu manhaj assunni assalafiy kembalinya ke hal-hal yang seperti ini, Allah mengetahui apa yang mereka kerjakan di malam hari meskipun hal ini samar bagimu, mesti hal ini nampak dari yang terlepas pada lisannya dan perbuatannya.
Maka wajib atas setiap Insan wahai ikhwah untuk memperbaiki, bertaubat, kembali (kepada Allah), mengoreksi dan memperbaiki dirinya, serta memperbaiki jalan yang dia berjalan diatasnya...
Ketika Rasulullah shalallahu alaihi wasallam datang dengan membawa Islam Manusia berada dalam akhlak jahiliyyah, ini adalah perkara yang nampak dan jelas seperti zina Assyirk ,sihir, riba,
perjudian dan dan dan..., akhlak yang rusak dan sesat, akan tetapi dari sebagian akhlak mereka ada yang baik seperti pemberani, dermawan memuliakan tamu, berbuat baik kepada orang yang membutuhkan dan selain itu, maka datanglah Islam menetapkan akhlak yang baik tersebut dan melarang yang berlawanan dengannya dan semua akhlak yang jelek tersebut diperangi dan dihapus oleh Islam,
Kalau begitu tidak boleh ya akhiy, saya bukanlah orang yang menyingkap dada manusia akan tetapi engkau lebih mengetahui tentang dirimu, duduklah bersama dirimu ya akhiy hisablah dirimu ketahuilah sahabat Umar Radhiyallahu Anhu mengatakan: hisablah diri kalian sebelum dihisab " timbanglah amalan kalian sebelum ditimbang
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ
وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ،وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسُهُ هَوَاهَا
وَتَمَنَّى عَلَى اللهِالْأَمَانِي
“Orang yang cerdas adalah yang menundukkan jiwanya dan beramal untuk persiapan kehidupan setelah mati. Adapun orang yang lemah adalah yang mengikuti keinginan hawa nafsunya lantas mengharapkan dari Allah angan-angannya.”
Wahai saudaraku duduklah hisablah dirimu akhlak -akhlak(jelek) ini wajib engkau tinggalkan.
Kalau begitu apa yang benar, akhlak -akhlak jelek tersebut diganti dengan apa?
Assunnah walhamdulillah terjaga, oleh karena ini para ulama sangat memperhatikan dalam memberikan peringatan untuk berada diatas akhlak yang mulia dan mencegah dari kebalikannya didalam kitab-kitab dan tulisan-tulisan,(bisa dilihat) didalam shahih Al- Bukhari didalam kitab adab, kitab riqaq dan selainnya bahkan Al imam al-Bukhari menyusun kitab tersendiri didalam Al adab almufrad bukankah demikian :question:lihatlah Wahai saudaraku, lihatlah akhlak-akhlak ini, bacalah adab-adab nabawi,
Assyaikh juga memiliki risalah yang tersusun tentang akhlak Nabi Shallallahu alaihi wasallam, bacalah dan belajarlah wahai saudaraku, tidaklah seseorang dilahirkan dalam keadaan langsung menjadi berilmu, Adapun jika engkau tetap bersama kami dalam keadaan menetapi(akhlak jelek tersebut) sampai meninggal dunia, kapan kita akan memperbaiki? kapan minta ampun ? kapan taubat?
Kalau begitu menetapi assunnah didalamnya terdapat kebaikan, melampaui assunnah didalamnya terdapat kejelekan,
Hendaklah seseorang berhati-hati dari menyandarkan akhlak dan perbuatannya yang jelek kepada assunnah,
Perhatikan
(Dengan sebab yang demikian itu) engkau bisa menjadi musuh Rasulullah shalallahu alaihi wassallam... إلخ
Sumber: https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=126998
Alih bahasa: : Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu 'umar غفر الله له
Website: Salafycurup.com
Foto: Japan Landscape Spring Plant | Sumber: Pixabay |
postingan sangat bermanfaat.. #senyum
BalasHapusJazakumullohu khairan wa barakallohu fiikum