Renungan: "Mungkin ini disebabkan dosa yang telah aku lakukan selama ini."
Barangkali Karena Aku Berdosa
Hari Arafah adalah hari istimewa. Pada itu, melimpahkan Allah ampunan dan maghfirah untuk sekian banyak hamba.Allah membanggakan semua hamba yang wukuf di Arafah di hadapan para malaikat. Allah berfirman kepada para malaikat, "Lihatlah kepada hamba- hamba-Ku itu! Mereka datang kepada- Ku dalam keadaan rambut acak-acakan dan penuh debu."
Al Fudhail bin Iyadh memerhatikan orang-orang yang bertasbih dan menangis petang hari Arafah lalu bertanya, "Apa pendapat kalian? Seandainya semua orang itu menemui seseorang untuk meminta seperenam dirham, apakah mungkin orang itu menolak permintaan mereka? Mereka menjawab, "Tentu tidak."
Al Fudhail mengatakan, "Demi Allah, ampunan dari Allah lebih mudah dibandingkan orang itu memenuhi permintaan seperenam dirham tersebut."
Hari Arafah adalah hari yang paling dinanti oleh setiap jamaah haji. Arafah juga menjadi hari yang paling diharapkan oleh setiap insan di seluruh penjuru bumi. Hari pengampunan dari Dzat Maha Tinggi.
Namun, ternyata ada sisi lain yang perlu kita ketahui. Masih ada hamba yang takut bila dosa-dosanya tidak terampuni. Bagi mereka, sekeping dosa adalah sumber kehancuran dan kebinasaan. Menurut mereka secuil kesalahan dapat menjerumuskan ke dalam jurang jurang neraka.
Beban rasa bersalah akibat satu bentuk maksiat, ibarat gunung berat ditimpakan di atas pundaknya.
Hari Arafah adalah hari istimewa. Hari Arafah merupakan hari pengampunan Namun, lihatlah di ujung sana, Di atas sepetak tanah tempat kaki berpijak. Ada beberapa hamba yang menangisi kesalahan dan dosa.
Pada hari Arafah, Mutharrif bin dalam bertutur Abdullah khusyu'an doa, "Ya Allah, janganlah Engkau menolak untuk mengabulkan doa doa seluruh hamba-Mu hanya karena diriku yang penuh dosa".
Bakr bin Abdullah Al-Muzani bercerita, "Kala aku memerhatikan hamba di padang Arafah, aku yakin Allah pasti mencurahkan ampunan untuk mereka semua, kalau saja aku tidak berada di tengah-tengah mereka."
Masya Allah! Benar-benar rasa bersalah akibat dosa telah membawa hamba ke lautan dalam yang dilakukan, khawatir, dosa bukan hanya ia yang pun akbatnya. Bisa jadi orang lain merasakan pahitnya akibat dosa
Allah berfirman : "Dan peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja antara kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan- Nya." Q.S, Al-Anfal: 25
Ibnu Katsir menjelaskan (700-774 H), "Melalui ayat ini Allah memberikan peringatan keras kepada hamba- Nya kaum mukminin tentang cobaan dan hukuman yang sifatnya merata, menimpa hamba yang jahat maupun yang tidak. Cobaan dan hukuman tidak hanya menimpa para pelaku maksiat, juga tidak hanya menimpa pelaku dosa secara langsung.
Namun, sifatnya merata. Bisa jadi karena amar makruf nah munkar yang ditinggalkan. Bisa jadi cobaan itu menimpa hamba mukmin agar derajatnya semakin tinggi atau sebagai penghapus dosanya.
Mungkin untuk sebuah hikmah yang tidak kita tahu Jagalah diri dari dosa! Sebab akibatnya sangat terasa.
Seorang ulama salaf berujar, "Sungguh, setiap kali aku berbuat maksiat kepada Allah, pengaruh buruknya dapat aku rasakan pada tunggangan dan perangai hewan istriku"
Barangkali, kesulitan yang kita hadapi atau problem masalah yang tak kunjung berakhir merupakan akibat dari dosa sendiri. Bertaubatlah. Selagi kesempatan masih ada.
Ditulis oleh : Ustadz Abu Nasim Mukhtar bin Rifa'i hafizhahullah
Dari Majalah Qudwah Edisi 03 Vol.01 2012
Foto : Chocolate | Sumber : Pixabay |
KOMENTAR