Nasehat bagi yang cinta dunia, agar lebih mementingkan akhirat dan banyak mengingat kematian. Banyak beramal.
KEHIDUPAN DUNIA INI AKAN BERAKHIR. RENUNGKANLAH.....
Al-Imam Al-Allaamah Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata [1]:
وكلما غفل قلبك واندمجت نفسك في الحياة الدنيا فاخرج الى القبور وتفكر في هؤلاء القوم الذين كانوا بالأمس مثلك على الأرض يأكلون ويشربون ويتمتعون ، والآن أين ذهبوا ؟
Setiap kali hatimu lalai dan terlarut dalam kehidupan dunia, keluarlah engkau menuju kuburan..!!
Dan renungkanlah mereka-mereka ini (penghuni kubur)..!!
Kemarin mereka seperti dirimu berada diatas bumi, mereka makan, minum dan bersenang-senang. Dan sekarang kemana mereka pergi?
صاروا الآن مرتهنين بأعمالهم ، لم ينفعهم إلا عملهم
Sekarang mereka tergadaikan dengan amalan-amalan mereka (di kubur). Tidak bermanfaat bagi mereka kecuali amalan-amalan mereka.
Sebagaimana hal itu dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam, beliau bersabda:
يتبع الميت ثلاثة : ماله وأهله وعمله ، فيرجع اثنان ويبقى واحد ، يرجع أهله وماله ، ويبقى عمله
“Akan mengiringi mayit tiga perkara, Hartanya, keluarganya dan amalannya. Maka akan kembali pulang dua perkara dan akan tinggal bersamanya satu perkara. Kembali pulang keluarganya dan hartanya, dan akan tinggal bersamanya amalannya.”
ففكِّر في هؤلاء القوم
Maka renungkanlah mereka-mereka ini.
dandelion-seeds-flower-nature | Sumber: Pixabay |
"Di kehidupan dunia ini, kita hanyalah tamu. Semua yang dipakai, sebatas pinjaman. Tamu pasti akan pergi sementara barang yang dipakainya harus diserahkan kepada pemilik rumah." - Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu [2]Berkata Syaikh Solih Alfauzan [3] -حفظه الله- :
“Seorang muslim yang diberi taufik adalah orang yang selalu menyibukkan dunia untuk perkara akhiratnya.
Sedangkan orang yang sengsara adalah orang yang dunia menyibukkannya, sehingga dia menjadi pelayan untuk dunia, lalu akhirnya: – bisa jadi dunia pergi dan meninggalkannya atau dia pergi dari dunia dan meninggalkannya. Akhirnya dunia tersebut menjadi malapetaka baginya dan menjadi buah bagi yang lain.
Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata dalam salah satu khutbahnya [4],
“Sesungguhnya, dunia bukanlah negeri keabadian kalian. Allah Subhanahuwata’ala telah menetapkan kefanaannya. Dia subhanahu wata’ala juga menetapkan bahwa penghuninya akan meninggalkannya. Betapa banyak tempat yang makmur dan dicatat oleh sejarah, hancur dalam waktu sekejap. Betapa banyak orang yang tinggal dalam keadaan senang, tiba-tiba harus beranjak pergi. Karena itu, siapkanlah sarana terbaik yang ada pada kalian sekarang—semoga Allah Subhanahuwata’alamerahmati kalian—untuk menempuh perjalanan (kelak). Siapkanlah bekal, dan bekal terbaik adalah takwa.”Sebagian ahli hikmah mengatakan, “Aku heran terhadap manusia yang akan ditinggalkan oleh dunia dan akan disongsong oleh akhirat—, ia justru sibuk dengan hal yang akan meninggalkannya dan lalai dari sesuatu yang akan menyongsongnya.”
________________
Referensi sumber:
[1] Syarh Riyadhus -Shalihin 3/473 | via Forum Salafy
[2] http://tashfiyah.com/kita-adalah-tamu-dunia-hanya-sementara/
[3] Majlis Syahri Romadhan Almubarok: 107] | via WBF
[4] Jami’ul ‘Ulum wal Hikam hlm. 516 | via asysyariah.com
KOMENTAR