Jawaban untuk orang yang mengatakan "Jangan Merasa Paling Benar, Kebenaran yang Tahu Hanya Allah"
"Jangan merasa paling benar... kebenaran yang tahu hanya Allah", begitulah kata-kata yang diucapkan atau dituliskan oleh sebagian orang tatkala dakwah disampaikan kepada mereka. Apakah mereka tak sadar bahwa apa yang disampaikan adalah wahyu dari Allah melalui Quran dan Sunnah Rasul shalallahu 'alaihi wasallam.
Pada intinya, mereka menolak. Seolah-olah kebenaran dalam agama ini jumlahnya terbilang, setiap kelompok mempunyai versi kebenarannya masing-masing. Seolah-olah agama ini masih belum jelas.
Alhamdulillah syubhat tersebut dibantah oleh para ulama dan asatidzah Ahlussunnah. Salah satunya dari Ustadz Muhammad Afifudin hafizhahullah.
Dengarkan rekamannya :
Audio tersebut telah ditranskrip dibawah ini. Dengarkan sambil baca transkripnya, insyaallah lebih mantap.
[Membantah Syubhat ] “JANGAN MERASA PALING BENAR … KEBENARAN YANG TAHU HANYA ALLAH!!”
Disampaikan oleh Al-Ustadz Muhammad 'Afifuddin as-Sidawy hafizhahullah
Pertanyaan
Bagaimana membantah syubhat,
(•) “Jangan merasa paling benar!!!?”
(•) “Kebenaran yang tahu hanya Allah!!!”
Jawaban
Betul.. Al-Haq (kebenaran) itu dari Allah 'azza wa jalla dan Allah beritakan..!! Tidak Allah simpan.!! Allah beritakan, Allah sampaikan, Allah jabarkan,
- Allah jelaskan sejelas-jelasnya segamblang-gamblangnya dalam al-Quranul Karim
- dan dijelaskan dengan gamblang oleh Rasul dalam Sunnahnya.
Ketika kita di atas al-Haq tadi, dia harus merasa benar, supaya kamu mantap memeganginya.
Kalau kamunya ragu-ragu ... “Benar”, “salah”, “benar”, “salah” ... tidak bakal dipegangi (diterima, ed). Yakin..!!
Kamu lagi shalat, “Allahu Akbar ...,” sesuai dengan sunnah. Ini benar!! Yakin..!!
╰● (Syubhat) “Nih, kamu jangan merasa paling benar..!!” — (Jawabnya) Lho, (ibadah shalat, ed) ini benar, asli benar, namanya perkara yang benar ...
╰● (Syubhat) “Allah yang Maha tahu..!!” — (Jawab) Iya, Allah kasih tahu.
Al-Haq itu pada shalat diantaranya. Shalat termasuk amal yang benar, itu dari Allah 'azza wa jalla .. kan begitu ya?!
╰• (Syubhat) “Tahu dari mana kamu?” — (Jawabnya) Kitab suci al-Quran!! Itu kalamullah (al-Quran, ed). Pelajari!! Pelajari!! Rasul menerangkan dalam Sunnahnya, banyak buku² hadits. Kaji!! Pelajari!!
Faham insyaAllah ya.. Baarakallahu fiikum. Na'am.
Anehnya ketika sebagian pihak tadi itu merasa benar, hah ... Tidak merasa salah. Itu kalau mereka, ngotot. “Pokoknya begini..!!”
(Harusnya kita katakan ke mereka, ed) “Jangan merasa paling benar pak!!” .. hah .. “al-Haq itu yang tahu hanya Allah 'azza wa jalla” ... emm iya apa iya..??
Jadi serba terbalik, kalau orang lain disuruh begini, dia sendiri? Luar biasa, tidak begitu.. Padahal dia tidak di atas kebenaran ... Kan begitu ya..?? hah ... Allahu yubarik fiik.
Yuk sampaikan, “Iya, betul.” … “Nih, yang benar.” … “Nih, yang benar.” … “Ini, yang yang yang benar.”
(Syubhat) “Tahu dari mana?” — (Jawabnya) Nih ayatnya, nih haditsnya.
Pertanyaan
Antum sebagai seorang Muslim, antum ini Muslim ya ikhwan, Muslim, agamanya Islam.
Ada yang mengatakan: “Kamu jangan merasa yang paling benar..!!” … “Hanya Allah yang tahu kebenaran!!”, gi mana ya ikhwan menjawabnya? Hah..?
Jawab
Ya, benar kok.. Ditakdirkan dakwahnya Islam itu yang benar. Saya Muslim, agama yang benar. Yang lainnya bathil.
(Syubhat) “Tahu dari mana?” — (Jawabnya) Dari Allah 'azza wa jalla.
Jawabannya begini:
{ اِÙ†َّ الدِّÙŠْÙ†َ عِÙ†ْدَ اللّٰÙ‡ِ الْاِسْÙ„َامُ ۗ … }
“Sesungguhnya agama (yang diridhai, yang dibenarkan) di sisi Allah hanyalah Islam. …” [QS. Ali 'Imran 3: Ayat 19, ed]
Pertanyaan
Apakah orang Yahudi yang masih beriman kepada Nabi Musa dan orang Nashrani yang masih beriman dengan Nabi Isa pada zaman sekarang juga tergolong kafir?
Jawabannya
Iya. Harus beriman dengan nabi kita, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Itu kuncinya.
Hadits yang saya bacakan tadi ya ikhwan, ketika shahabat umar memegang taurat, kata Rasul -ï·º-,
“… Sungguh Demi Allah kalau seandainya sekarang Nabi Musa -‘alaihissalam- masih hidup, lalu kamu ikut Nabi Musa meninggalkan aku” Kata Rasul -ï·º-, “Kamu yang sesat.”
Faham insyaAllah ya..? Ini dengan kesepakatan semua ulama. Baarakallahu fiikum.
Dengarkan / Download Audio melalui: https://t.me/Mp3_kajian/575
Kajian ini disampaikan di Masjid Al-Mujahirin, Bekasi Barat pada hari Sabtu, 25 Al-Muharram 1437H ~ 07 November 2015M
Sumber : Arsip dari WA Forum Berbagi Faidah [FBF]
Majmu'ah al Ukhuwah as Salafiyah | https://t.me/ukhuwahsalaf
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari jawaban beliau -Ustadz Afifudin- yaitu hendaknya kita terus semangat menuntut ilmu, sebab kebenaran telah dijelaskan secara gamblang dalam Al-Quran dan Sunnah.
Jika ada suatu perkara yang kita bingung terkait hukumnya, maka hal tersebut menunjukkan kebodohan kita. Maka bertanyalah kepada orang yang lebih 'alim.
Bahayanya syubhat-syubhat yang dilontarkan oleh orang awam / hizbiyyin perihal agama. Kita harus membantah syubhat tersebut dengan hujjah ilmu yang shahih dari Quran dan Sunnah.
Manfaat hadir dalam majelis ilmu adalah kita bisa langsung bertanya kepada pemateri, dari masyaikh atau asatidzah.
Sumber gambar: https://t.me/ukhuwahsalaf |
KOMENTAR