Membantah Syubhat "Jangan lihat apa agamanya, tetapi lihat apa yang dilakukan orangnya. Apapun agamanya jika dia berbuat baik maka akan mendapatkan tempat di sisi Allah"
APAKAH AMALAN KEBAIKAN ORANG-ORANG KAFIR MENDAPATKAN TEMPAT DI SISI ALLAH?
Artikel ini disajikan sebagai bantahan terhadap orang yang mengatakan :"Jangan lihat apa agamanya, tetapi lihat apa yang dilakukan orangnya. Apapun agamanya jika dia berbuat baik maka akan mendapatkan tempat di sisi Allah"
flower-wildflower-nature-peaceful By Pixabay |
Dewan Fatwa Saudi Arabia, Lajnah Da'imah Lil Buhuts Ilmiyyah wal Ifta' ditanya sebagai berikut:
Terjadi diskusi antara aku dan salah seorang ikhwan seputar masalah orang-orang yang tidak beragama dengan agama islam (yaitu Nasrani/Kristen, Yahudi, dan juga yang lainnya), yaitu mengenai, apakah amalan-amalan yang mereka kerjakan dari berbagai sumbangan atau donasi sebagaimana yang mereka katakan sebagai yayasan sosial dalam bidang kebaikan, apakah amalan-amalan tersebut dihitung disisi Allah ﷻ. Perlu diketahui bahwa aku telah mengatakan kepadanya bahwasanya Allah ﷻ tidak akan menerima amalan apapun dari mereka selama mereka masih beragama dengan agama selain islam. Dan aku telah bacakan pula kepadanya ayat yang mulia dari Al-Qur'anul Karim, firman Allah ﷻ :
¤ وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا ¤
"Dan kami hadapkan segala amalan yang mereka kerjakan itu, lalu kami jadikan amalan-amalan itu (bagai) debu yang berterbangan." QS. Al-Furqon : 23
Meskipun demikian, dia tetap bersikukuh mengatakan bahwa, "Sesungguhnya amalan-amalan ini dihitung di sisi Allah ﷻ."
Mohon berikan fatwa kepada kami tentang pertanyaan kami ini. Mudah-mudahan Allah membalas kebaikan anda terhadap kaum muslimin. Dan mudah-mudahan Allah menjadikan amalan anda ini termasuk kedalam timbangan kebaikan anda.
✍🏻 Jawaban :
"Sumbangan orang kafir dan amalan-amalannya yang bermanfaat bagi manusia misal kedermawanan, kepedulian (simpati dan empati), menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahim), hal tersebut tidaklah bermanfaat baginya di akhirat kelak apabila dia meninggal dalam keadaan kafir. Dikarenakan tidak terpenuhi padanya dua syarat diterimanya amal, yaitu ikhlas lillah ﷻ dan mengikuti sunnah rasul-Nya ﷺ. Sebagaimana Allah ﷻ berfirman :
¤ وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا ¤
"Dan kami hadapkan segala amalan yang mereka kerjakan itu, lalu kami jadikan amalan-amalan itu (bagai) debu yang berterbangan." QS. Al-Furqon : 23
Dan terkadang amalan tersebut bermanfaat baginya di dunia. Sebagaimana firman Allah ﷻ :
¤ مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (١٥) أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ ¤
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di akhirat atas apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan." QS. Hud : 15-16
Dan Al-Imam Ibnu Katsir telah menyebutkan di dalam tafsirnya, dari Anas bin Malik رضي الله عنه, dan Al-Imam Hasan Al-Bashri, tentang ayat ini, bahwa ayat ini diturunkan untuk orang-orang Yahudi dan Nasrani. Dan Ibnu Abbas berkata, "Diturunkan untuk orang-orang yang suka riya' ".
Dan apabila orang kafir telah masuk islam, maka amalan kebaikan yang pernah dilakukan ketika masih kafir akan dihitung/diberikan pahala sebagai karunia dari Allah ﷻ. Sebagaimana yang terdapat dalam hadits Abu Sa'id Al-Khudri رضي الله عنه, ia berkata, Rosulullah ﷺ bersabda :
"إذا أسلم الكافر فحسن إسلامه كتب الله تعالى له كل حسنة زلفها ومحا عنه كل سيئة زلفها وكان عمله بعد الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف والسيئة بمثلها إلا أن يتجاوز الله -سبحانه وتعالى- عنه ."
"Jika seorang kafir itu masuk islam, kemudian baik keislamannya, maka Allah tuliskan baginya seluruh kebaikan yang pernah dia amalkan dahulu. Dan Allah hapuskan seluruh kejelekan yang pernah ia amalkan dahulu. Kemudian satu kebaikan pahalanya akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Sedangkan satu kejelekan dihitung dengan yang semisalnya saja, kecuali jika Allah ﷻ mengampuninya." (Diriwayatkan oleh Imam Daruquthni di dalam Gharib Hadits Imam Malik dari sembilan jalan.)
Dan Imam Muslim meriwayatkan dari Hakim bin Hizam رضي الله عنه, bahwasanya ia berkata :
"يا رسول الله، أشياء كنت أفعلها في الجاهلية أتبرر بها ، فقال رسول الله -صلى الله عليه وسلم- : أسلمت على ما أسلفت من خير ."
"Ya Rosulullah! Kebaikan yang pernah aku lakukan di masa jahiliyyah dahulu apakah dihitung/diberi pahala?" Maka Rosulullah ﷺ menjawab, "Engkau telah masuk islam beserta seluruh kebaikan yang pernah engkau lakukan dahulu". (Diriwayatkan oleh Imam Muslim)
وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
Komite Tetap Untuk Penelitian Ilmiah dan Fatwa
Yang diketuai oleh : Samahatul Mufti Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Muhammad Alu Syaikh حفظه الله
http://www.alifta.net/Fatawa/fatawaDetails.aspx?languagename=ar&BookID=3&View=Page&PageNo=1&PageID=14760
KOMENTAR