Dilarang menggunakan akal / logika dalam membahas asma wa sifat Allah
Pembahasan Sifat-sifat Allah Bukan Tempatnya Logika
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu'alaihiwasallam bersabda,ينزل رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ : مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ"
"رواه البخاري ومسلم "
"Rabb kita Tabàraka wa Ta'àla turun ke langit dunia setiap malamnya tatkala tersisa sepertiga malam yang terakhir. Ia berfirman, "Siapa yang berdoa kepada-Ku, hingga Aku pun mengabulkannya, siapa yang meminta kepada-Ku, hingga Aku memberinya, siapa yang memohon ampunan-Ku, hingga Aku mengampuninya." Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.
lighthouse-remote-sky-clouds by Pixabay |
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya,
"Fadhilatusy syaikh, semoga Allah menjaga Anda, hadits tentang turunnya Rabb kita ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam yang terakhir, setiap malamnya; sepertiga malam yang terakhir itu berbeda-beda waktunya dari satu kota dengan kota yang lain, dari satu negara ke negara yang lain. Hingga setiap harinya pada setiap saatnya pasti ada bagian bumi yang mengalami rentang waktu sepertiga malam terakhir ini. Apakah hal ini melazimkan bahwa Allah selalu turun?"
Jawaban:
Wahai saudaraku, aku kira kami belum berpindah dari pembahasan yang di dalamnya kami melarang kalian dari membicarakan permasalahan semisal ini.
Bila engkau ada di satu negara dan sedang dalam waktu sepertiga malam terakhir, IMANILAH bahwa Allah turun ke langit dunia.
Bila engkau ada di satu negara pada selain waktu tadi, artinya Allah tidak turun.
Misalnya: Bila dinisbatkan hal ini kepada kita di sini, kita berada pada waktu sesaat sebelum Zhuhur. Allah tidak turun sekarang.
Namun bila kita datang ke penjuru-penjuru lain yang mereka berada dalam waktu sepertiga malam terakhir, kita katakan, "Allah turun."
(Ingatlah)
﴿لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ﴾
"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya." (Asy-Syura 11) di dalam seluruh sifat-Nya.
Jadi pertanyaan ini adalah PERTANYAAN ORANG YANG BERDALAM-DALAM (dalam perkara yang tidak perlu dibahas).
Wajib bagi penanya untuk BERIMAN bahwa Allah turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir pada setiap malamnya di setiap tempat.
Adapun dengan engkau menjawab, "Kalau begitu Allah terus-menerus turun!" Ini tidak benar.
Aku pandang engkau harus menahan jawabanmu itu di kantung bajumu dan tidak mengeluarkannya.
Kapan engkau berada dalam sepertiga malam terakhir, Rabb kita turun.
Kapan engkau berada di luar waktu ini, Rabb kita tidak turun, selesai pembahasannya.
Yang demikian ini karena sifat-sifat Allah tidak sama dengan sifat-sifat makhluk.
Jadi sekarang kita beriman bahwa Allah selalu turun ke langit dunia (pada sepertiga malam terakhir), dan kita beriman bahwa Allah di atas segala sesuatu. Apakah hal ini tergambarkan ada pada makhluk, makhluk turun ke tempat yang rendah namun ia di atas segala sesuatu?!
Bersamaan dengan ini semua, kita BERIMAN bahwa Allah di atas segala sesuatu, bahwa Ia turun (pada sepertiga malam terakhir), dan bahwa keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud.
Kita juga tidak boleh mengatakan, "Bagaimana mungkin seorang hamba akan berada dalam posisi paling dekat dengan Allah dalam keadaan sujud padahal Dia ada di atas Arsy-Nya?!"
Kami katakan, "Ucapan ini muncul apabila kita membayangkan bahwa sifat-sifat al-Khaliq seperti sifat-sifat makhluk." Jadi nasihatku wahai saudara-saudara kami, jangan kalian membahas-bahas permasalahan semisal ini. Karena Allah jauh lebih agung dan lebih mulia daripada (bayangan yang bisa) dicapai oleh logika dan penglihatan kita.
Katakanlah, "Aku beriman kepada Allah," dan katakan, "Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah;"
Lalu selesai lah perkaranya.
Jadi bila dihadapkan permasalahan semisal ini kepadamu, (karena hal ini terkadang muncul pada sebagian orang), dia akan menyangka dengan rasionya bahwa turunnya al-Khaliq itu seperti turunnya makhluk. (Ini tidak benar) Kami katakan, "BERIMANLAH kepada apa yang dibawa
nash (al-Kitab dan as-Sunnah), jangan engkau melampauinya, dan jangan
engkau munculkan pertanyaan-pertanyaan seputarnya."
Sumber: Silsilah Liqaat al-Bab al-Maftuh no. 67
bit.ly/majalahqonitah
🔘. عن أبي هريرة رضي الله عنه ، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: " ينزل رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ : مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ"
"رواه البخاري ومسلم "
⚪.سئل ابن عثيمين رحمه الله
◽.السؤال:
▫.فضيلة الشيخ -حفظكم الله- حديث نزول ربنا إلى السماء الدنيا في ثلث الليل الآخِر، وذلك في كل ليلة؛ ولكن ثلث الليل يختلف من مدينة إلى أخرى، ومن دولة إلى أخرى، حتى قد يكون كل اليوم فيه فترة الثلث هذه، فهل ذلك يقتضي أن يكون دائماً في النزول؟
◽.الجواب:
▫.أظننا يا أخي لم نقم من مكاننا الذي نهيناكم فيه عن التحدث بمثل هذه الأمور.
▫فإذا كنتَ في بلد وأنت في ثلث الليل الآخر فآمن بأن الله نزل إلى السماء الدنيا،
▫وإذا كنت في بلد في غير هذا الوقت فلا نزول. مثلاً: بالنسبة لنا هنا فنحن في قبيل الظهر، وليس فيه نزول؛ لكن إذا جئنا إلى جهات أخرى وهم في ثلث الليل الآخر نقول: ثبت النزول،
▫ والله تعالى: ﴿لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ﴾ [الشورى:11]
▫في جميع صفاته.
▫ فالسؤال هذا سؤال متنطِّع، يجب على صاحبه أن يؤمن بأن الله ينزل إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر كل ليلة، وفي كل مكان،
▫أما أن تقول: يبقى دائماً نازلاً فهذا ليس بصحيح.
▫فأرى أن تبقي هذه الإجابة في جيبك وألا تخرجها،
▫فمتى كنتَ في ثلث الليل الآخِر فالرب نازل،
▫ومتى كنتَ في غير هذا الوقت فالرب غير نازل وانتهى الموضوع؛
▫لأن صفات الله ليست كصفات المخلوق،
▫فالآن نحن نؤمن بأن الله ينزل إلى السماء الدنيا، ونؤمن بأنه فوق كل شيء، فهل يُتَصَوَّر هذا في المخلوق أن ينزل إلى مكانٍ نازلٍ، وهو فوق كل شيء؟!
▫ومع ذلك نحن نؤمن بأن الله فوق كل شيء، وأنه نازلٌ، وأن أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد، ولا نقول أيضاً: كيف يكون العبد أقرب إلى ربه وهو ساجد، وهو فوق عرشه؟!
▫فنقول: هذا إنما يورد إذا ما تصورنا أن صفات الخالق كصفات المخلوقين. فنصيحتي لكم -يا إخواننا- أن لا تتعرضوا لمثل هذه الأشياء؛
▫ لأن الله أعظم وأجل من أن تدركه العقول، أو الأبصار،
▫ (قل: آمنتُ بالله) وقل:﴿ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ﴾[الشورى:11]،
▫ وانتهى الموضوع. فإذا عُرَضَت عليك مثل هذه المسائل؛ لأن هذا يَعْرِض على بعض الناس، فيظن بعقله أن نزول الخالق كنزول المخلوق، فنقول: آمِن بما جاء به النص ولا تتعداه، ولا تورد أسئلة حوله.
▫.المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [67]
🎙. المقطع الصوتي
http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/od_067_15.mp3
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, mohon ijin Copas untuk dibagikan di halaman/Grup saya Terima kasih Admin Wassallam
BalasHapusWa'alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh..
HapusSilakan pak, semoga bermanfaat !