Maksiat lagi, taubat lagi, maksiat lagi. Nasehat bagi yang kecanduan maksiat, hobi melakukan dosa, serta ancamannya.
SOLUSI KECANDUAN MAKSIAT
Syaikh Sholeh bin Fauzan Al Fauzan hafidzohullah
Pertanyaan :
Apa yang hendaknya dilakukan oleh seseorang yang hatinya ditimpa ketergantungan terhadap maksiat dan setiap ia berusaha meninggalkannya ia pasti kembali melakukannya?
Jawaban :
Hendaknya dia menjauhi segala sebab yang menghantarkan kepada perbuatan maksiat itu.
Seperti duduk duduk bersama teman-teman yang jelek yang selalu mendorongnya untuk berlaku maksiat.
Kemudian juga hendaknya dia tidak melihat gambar-gambar wanita baik di HP, internet atau di televisi.
In sya Allah jika seseorang menjauhi segala sebab kemaksiatan maka akan hilanglah kecanduannya terhadap maksiat.
Sumber : { Syarah qoidah attawassul wal wasilah Kaset nomor 44 }
🖌الجواب للعلامة صالح الفوزان -حفظه الله- :
📞 كيف يصنع من تعلّق قلبه بمعصية من المعاصي و كلما تركها عاد اليها ؟
💎الجواب :
🎙يبتعد عن الأسباب , قد يكون هناك جلسآء سوء يحثونه على فعل تلك المعصية يبتعد عنهم , قد يكون ينظر للنسآء ..في الجوالات في الأنترنت أو في الفضائيات فيبتعد عنها---يبتعد عن هذه الأسباب وان شآء الله يتركها و يزول تعلق قلبه بها .
📖 شرح قاعدة التوسل و الوسيلة
🔊 شريط رقم 44
•••┈••••○❁🌻❁○••••┈•••
WhatsApp KITA SATU
Bagi-bagi faedah ilmiahnya....ayo segera bergabung
Join Channel Ⓚ①Ⓣ
https://bit.ly/KajianIslamTemanggung
PERBEDAAN AMAL SEORANG MUKMIN DAN SEORANG YANG FAJIR
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
المؤمن يعمل بالطاعات وهو مشفقٌ وجلٌ خايفٌ، والفاجر يعمل بالمعاصي وهو آمن
[Tafsir Ibnu Katsir 2/323 Surat al-A'raf]
Seorang mukmin itu mengamalkan ketaatan dalam keadaan dia ketakutan lagi cemas, sementara seorang fajir itu mengerjakan maksiat dalam keadaan dia merasa aman.
Sumber: https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=133129
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
ISTIGHFARNYA PARA PENDUSTA
Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah
وأما الذي يقول: أستغفرُ الله بلسانه وهو مقيمٌ على المعاصي_بأفعاله فهو كذابٌ لا ينفعُهُ الإستغفار
Dan adapun yang mengatakan: Astaghfirullah dengan lisannya, dalam keadaan dia terus berbuat maksiat dengan perbuatannya, maka dia adalah pendusta, istighfarnya tidak bermanfaat.
Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata:
استغفارٌ بِلاَ إقلاعٍ توبةُ الكذابينَ
"Istighfar tapi tidak meninggalkan dosa adalah taubatnya para pendusta."
Yang lainnya mengatakan:
استغفارُنا يحتاجُ إلى استغفارٍ
"Istighfar kita masih membutuhkan istighfar lagi."
يعني أنَّ منِ استغفرَ ولم يترُكِ المعصية فاستغفارهُ ذنبٌ يحتاجُ إلى استغفار فلننظر في حقيقةِ استغفارنا لئلاَّ نكونَ من الكذابينَ الذين يستغفرونَ بألسنتهم وهم مقيمونَ على معاصيهم »
Yakni, sesungguhnya orang yang beristighfar tapi tidak meninggalkan maksiat, maka istighfarnya merupakan sebuah dosa yang butuh kepada istighfar. Maka hendaknya kita melihat kepada istighfar kita, agar kita tidak menjadi para pendusta, yang mana mereka beristighfar dengan lisan mereka, tapi mereka terus melakukan maksiatnya.
[Al-Khuthab Al-Mimbariyyah fil Munasabat Al-Ashriyyah. 1/226]
Sumber || http://soo.gd/Cq04
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
KERUGIAN YANG HAKIKI
Al Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
Seorang hamba apabila berpaling dari Allah dan tersibukkan dengan perbuatan-perbuatan maksiat maka hari-hari kehidupannya yang hakiki akan tersia-siakan dan ia akan mendapati akibatnya pada hari dimana seseorang berkata : "Duhai kiranya aku mempersembahkan amalan shalih untuk menghadapi kehidupanku yang abadi (akhirat)".
Al Jawabul Kafi hal. 55.
Sumber : https://mobile.twitter.com/bander7464/status/840515325296824320
AKIBAT SERING BERMAKSIAT KEPADA ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA
• عن أبي الدرداء رضي الله عنه:
العبد يخلو بمعاصي الله عز وجل فيلقي الله بغضه في قلوب المؤمنين من حيث لا يشعر. [حلية الأولياء لأبي نعيم 1/215]
Dari Abu Darda radhiyallahu 'anhu:
"Seorang hamba yang bermaksiat kepada Allah ketika bersendirian, maka Allah lemparkan kemarahan-Nya di hati kaun muslimin (sehingga mereka membencinya) dalam keadaan dia tidak sadar."
[Hilyatul Aulia li Abi Nu'aim, 1/215]
Sumber: t.me/fawaz_almadkali
al-Atsary Majalengka
Channel Telegram || t.me/salafymajalengka
AHLI MAKSIAT JUGA TERANCAM !
MAKNA SABDA RASULULLAH ﷺ , "SEMUANYA DI NERAKA KECUALI SATU"
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz رحمه الله تعالى
Pertanyaan :
Pada pertanyaannya yang kedua penanya bertanya :
Syaikh yang mulia! Apa yang dimaksud dengan sabda Nabi ﷺ tentang umat ketika bersabda di dalam hadits, "Semuanya masuk neraka kecuali satu." Yang mana yang satu tersebut?
Dan apakah yang tujuh puluh dua golongan itu kekal di dalam neraka?
Berikanlah faidah kepada kami, mudah-mudahan Allah عز وجل memberikan pahala-Nya kepada anda.
Jawaban :
"Nabi ﷺ bersabda,
"Yahudi terpecah menjadi 71 golongan ya'ni semuanya binasa kecuali satu. Dan Nasrani terpecah menjadi 72 golongan ya'ni semuanya binasa kecuali satu. Dan umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali satu."
Dan yang satu tersebut adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Mereka adalah para sahabat dan yang mengikuti mereka dengan baik. Ahli tauhid dan iman.💡
Sedangkan yang 72 golongan mereka diancam dengan neraka. Diantara mereka ada yang kafir, ada yang ahli maksiat, dan ada yang mubtadi'/ahli bid'ah.
Maka barangsiapa yang mati di atas kekufuran maka ia kekal di dalam neraka.
Dan barangsiapa mati di atas kebid'ahan bukan di atas kekufuran, atau mati di atas kemaksiatan bukan di atas kekufuran, maka hal ini sesuai dengan kehendak Allah جل شأنه , dan diancam dengan neraka.
Oleh karena itu, diketahui bahwa tidak semua mereka itu kafir. Akan tetapi ada yang kafir dan ada yang selainnya dari ahli maksiat dan ahli bid'ah."💥
KOMENTAR