Ketika Fakir Menjadi Lebih Utama karena Ada Kesabaran, Thulabul Ilmi / Penuntut Ilmu adalah orang-orang miskin
Ketika Fakir Menjadi Lebih Utama karena Ada Kesabaran
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, "Sesungguhnya seorang insan ketika dirinya tertimpa kefakiran, dan dia pun bersabar serta berharap pahala, maka ini lebih baik ketimbang dirinya menjadi orang kaya raya yang sombong dan lalai."
(Disadur dari Syarah Aqidah Ahlis Sunnah wal Jama'ah-Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 78, cet. Maktabatush Shaffa 2005)
➖➖➖
Terkadang ujian berupa kenikmatan itu lebih berbahaya dibandingkan ujian berupa kesusahan, mengapa?
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan, "Karena kenikmatan itu akan membuatmu menjadi angkuh dan sombong, dan sedikit sekali orang yang bisa menunaikan hak dari nikmat tersebut sampai-sampai nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Apakah kefakiran yang kalian dikhawatirkan? Sesungguhnya yang aku khawatirkan menimpa kalian hanyalah dunia, hingga kalian pun berlomba-lomba (meraih dunia) sebagaimana orang-orang sebelum kalian berlomba, sampai akhirnya kalian pun binasa sebagaiman mereka binasa." (HR. Bukhari dan Muslim).
Telah benar Rasulullah shallahu alaihi wasallam."
(Disadur dari Syarah Aqidah Ahlis Sunnah wal Jama'ah-Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 78, cet. Maktabatush Shaffa 2005)
➖➖➖
Ilmu dan Iman Lebih Mulia Dibanding Kebutuhan Dunia
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, "Rezeki itu maknanya pemberian, dan pemberian terbagi menjadi dua bagian:
1. Pemberian yang bisa menegakkan badan
2. Pemberian yang bisa menghidupkan ruh.
Bagian yang pertama contohnya makan, minum, pakaian, tempat tinggal dan yang semisalnya.
Adapun bagian yang kedua contohnya seperti ilmu dan iman. Dan yang jenis kedua ini lebih mulia dari yang pertama.
(Disadur dari Syarah Aqidah Ahlis Sunnah wal Jama'ah-Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 79, cet. Maktabatush Shaffa 2005)
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr
PENUNTUT ILMU ITU ADALAH ORANG-ORANG FAKIR
berkata Ali Bin Khasyram rahimahullah: aku mendengar Sufyan Bin Uyainah bertanya kepada seseorang apa profesimu? Ia menjawab:
mencari hadits, beliau berkata: berilah berita gembira kepada keluargamu dengan kebangkrutan.
[al-jami li akhlaqir rawi wa adabis sami (1/100)]
Berkata berkata Ibnu Uyainah rahimahullah:
"Tidaklah kotak-kotak tinta ini masuk ke dalam rumah seseorang melainkan ia menyengsarakan keluarga dan anaknya."
[al-jami li akhlaqir rawi wa adabis sami (1/100)]
Berkata berkata Syu'bah rahimahullah:
"Jika engkau melihat kotak tinta di dalam rumah seseorang maka kasihanilah ia, dan jika pada lengan bajumu (saku baju) terdapat sesuatu maka berilah ia makan."
[al-jami li akhlaqir rawi wa adabis sami (1/101)]
Sumber https://pixabay.com/en/copic-marker-pen-blue-draw-167681/ |
💥💥《 طلاب العلم فقراء 》💥💥
قَالَ عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ –رَحِمَهُ اللهُ -:
سَمِعْتُ سُفْيَانَ بْنَ عُيَيْنَةَ، يَسْأَلُ رَجُلًا مَا حِرْفَتُكَ؟
قَالَ: طَلَبُ الْحَدِيثِ، "
قَالَ: بَشِّرْ أَهْلَكَ بِالْإِفْلَاسِ
❒ [الجامع لأخلاق الراوي وآداب السامع(1/100]
قَالَ ابْنُ عُيَيْنَةَ –رَحِمَهُ الله ُ-:
«لَا تَدْخُلُ هَذِهِ الْمَحَابِرُ بَيْتَ رَجُلٍ إِلَّا أَشْقَى أَهْلَهُ وَوَلَدَهُ»
❒ [الجامع لأخلاق الراوي وآداب السامع (1/100]
قَالَ شُعْبَةُ رَحِمَهُ اللهُ -:
«إِذَا رَأَيْتَ الْمَحْبَرَةَ فِي بَيْتِ إِنْسَانٍ فَارْحَمْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي كُمِّكَ شَيْءٌ فَأَطْعِمْهُ»
❒ [الجامع لأخلاق الراوي وآداب السامع (1/101)]
_____________________________
📶 https://telegram.me/salafykolaka
KOMENTAR