Faedah / Tafsir Singkat Surat At Takatsur Telah menyibukkan kalian memperbanyak harta
Ayat أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
(Telah menyibukkan kalian memperbanyak)
Makna lafadz:
Kata kerja ألهى maknanya adalah: sesuatu yang menyibukkan kalian dimana kalian tidak diberikan pembelaan atas kesibukan itu sendiri.
Jika kesibukan itu sengaja diniatkan maka itu itu adalah bentuk membebani diri sendiri.
Maka ayat ini sangat dalam maknanya dalam mencela mereka-mereka yang tersibukkan dengan dunia, ini bisa kita buktikan dengan dua sisi:
- anggota badan dia akan dia gunakan untuk kesibukan itu sendiri
- Dan hatinya tidaklah dalam kondisi lalai atau lupa, artinya kesibukan itu betul-betul atas dasar keinginan dan niatan dia.
Dalam ayat ini Allah menggunakan kata التكاثر yang memiliki arti saling berlomba yang terbanyak dalam berbagai hal.
Maka ayat ini umum ditujukan kepada mereka-mereka yang tersibukkan kepada semua perkara kecuali kesibukan ketaatan kepada Allah عزوجل dan Rasul-Nya.
🏷 Masuk padanya tersibukkan dengan:
- Harta
- Kedudukan
- Kepemimpinan
- wanita
- Ilmu
terlebih lagi dia tersibukkan pada ini semua dalam kondisi dia tidak membutuhkan itu semua.
Rasulullah bersabda ketika membaca ayat ini:
يقول ابن آدم: مالي مالي وهل لك من مالك إلا ما تصدقت فأمضيت أو أكلت فأفنيت أو لبست فأبليت
Anak cucu Adam berkata:
"Hartaku Hartaku," Sesungguhnya tidaklah hartamu itu kecuali apa yang engkau sedekahkan lalu akan berlalu darimu, atau apa yang engkau makan kemudian akan lenyap darimu, dan pakaian yang engkau kenakan lalu akan usang,"
Perhatikan ini wahai saudaraku,
Apakah kesibukan kita dalam urusan dunia memang kita butuhkan atau hanya karena mengikuti hawa nafsu? Kemudian kita menjadi bakhil setelah mendapatkannya karena kita merasa bersusah payah meraihnya?
Al Ahnaf menyebutkan ucapan seorang penyair:
أنتَ للمال إذا أمسكتَه … فإذا أنفقتَه فالمالُ لَكْ
…Engkau akan menjadi budak harta jika engkau menahan harta tersebut
…Namun jika engkau menginfakkannya barulah dia akan jadi milikmu,
Saudaraku, ingatlah apa yang kita dapatkan dari kenikmatan dunia ini akan ditanya
وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُونَ
"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke Neraka (kepada mereka dikatakan): “Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri d muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik.” (QS. Al Ahqaf: 20).
Jika tetanggamu mereka saling berlomba dalam hal dunia, tetangga yang kanan beli mobil baru, tetangga sebelah kiri bangun rumah megah, tetangga depan rumah beli sawah luas, tetangga yang disana naik gajinya, dapat kabar teman lama sudah naik jabatan, saya ingatkan diri pribadi dan juga saudaraku semuanya dengan ucapan imam Hasan Al Bashry
إذا رأيت الرجل ينافسك في الدنيا فنافسه في الآخرة
“Apabila engkau melihat seseorang mengunggulimu dalam masalah dunia, maka unggulilah dia dalam masalah akhirat.”
Berlombalah meraih surga Allah, raihlah jannah-Nya. Ini yang seharusnya kita cari dan kita kejar.
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا
“Maka berlomba-lombalah berbuatkebajikan. Sesungguhnya kepada Allah-lah tempat kalian semua kembali.” (QS. Al Ma’idah: 48)
Dan sebagai penutup kita tutup dengan doa yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
"Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf –menjauhkan diri dari hal haram- dan sifat ghina –hidup berkecukupan-) (HR. Muslim no. 2721)
🗓Purwoasri, 26 Robiul Awal 1438 H / 25 Desember 2016
📚 referensi: Al Fawaid, hal: 33, cet: Darul Aqiqah
┄┄┉┉✽̶»̶̥🌼»✽̶┉┉┄┄
📇 *Jendela Sunnah*
🖥 Website resmi Jendela Sunnah ||
www.jendelasunnah.com
📮Chanel Jendela Sunnah ||
http://telegram.me/penuhduniailmu
(Telah menyibukkan kalian memperbanyak)
Makna lafadz:
Kata kerja ألهى maknanya adalah: sesuatu yang menyibukkan kalian dimana kalian tidak diberikan pembelaan atas kesibukan itu sendiri.
Jika kesibukan itu sengaja diniatkan maka itu itu adalah bentuk membebani diri sendiri.
Maka ayat ini sangat dalam maknanya dalam mencela mereka-mereka yang tersibukkan dengan dunia, ini bisa kita buktikan dengan dua sisi:
- anggota badan dia akan dia gunakan untuk kesibukan itu sendiri
- Dan hatinya tidaklah dalam kondisi lalai atau lupa, artinya kesibukan itu betul-betul atas dasar keinginan dan niatan dia.
Dalam ayat ini Allah menggunakan kata التكاثر yang memiliki arti saling berlomba yang terbanyak dalam berbagai hal.
Maka ayat ini umum ditujukan kepada mereka-mereka yang tersibukkan kepada semua perkara kecuali kesibukan ketaatan kepada Allah عزوجل dan Rasul-Nya.
🏷 Masuk padanya tersibukkan dengan:
- Harta
- Kedudukan
- Kepemimpinan
- wanita
- Ilmu
terlebih lagi dia tersibukkan pada ini semua dalam kondisi dia tidak membutuhkan itu semua.
Rasulullah bersabda ketika membaca ayat ini:
يقول ابن آدم: مالي مالي وهل لك من مالك إلا ما تصدقت فأمضيت أو أكلت فأفنيت أو لبست فأبليت
Anak cucu Adam berkata:
"Hartaku Hartaku," Sesungguhnya tidaklah hartamu itu kecuali apa yang engkau sedekahkan lalu akan berlalu darimu, atau apa yang engkau makan kemudian akan lenyap darimu, dan pakaian yang engkau kenakan lalu akan usang,"
Perhatikan ini wahai saudaraku,
Apakah kesibukan kita dalam urusan dunia memang kita butuhkan atau hanya karena mengikuti hawa nafsu? Kemudian kita menjadi bakhil setelah mendapatkannya karena kita merasa bersusah payah meraihnya?
Al Ahnaf menyebutkan ucapan seorang penyair:
أنتَ للمال إذا أمسكتَه … فإذا أنفقتَه فالمالُ لَكْ
…Engkau akan menjadi budak harta jika engkau menahan harta tersebut
…Namun jika engkau menginfakkannya barulah dia akan jadi milikmu,
Saudaraku, ingatlah apa yang kita dapatkan dari kenikmatan dunia ini akan ditanya
وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُونَ
"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke Neraka (kepada mereka dikatakan): “Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri d muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik.” (QS. Al Ahqaf: 20).
Jika tetanggamu mereka saling berlomba dalam hal dunia, tetangga yang kanan beli mobil baru, tetangga sebelah kiri bangun rumah megah, tetangga depan rumah beli sawah luas, tetangga yang disana naik gajinya, dapat kabar teman lama sudah naik jabatan, saya ingatkan diri pribadi dan juga saudaraku semuanya dengan ucapan imam Hasan Al Bashry
إذا رأيت الرجل ينافسك في الدنيا فنافسه في الآخرة
“Apabila engkau melihat seseorang mengunggulimu dalam masalah dunia, maka unggulilah dia dalam masalah akhirat.”
Berlombalah meraih surga Allah, raihlah jannah-Nya. Ini yang seharusnya kita cari dan kita kejar.
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا
“Maka berlomba-lombalah berbuatkebajikan. Sesungguhnya kepada Allah-lah tempat kalian semua kembali.” (QS. Al Ma’idah: 48)
Dan sebagai penutup kita tutup dengan doa yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
"Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf –menjauhkan diri dari hal haram- dan sifat ghina –hidup berkecukupan-) (HR. Muslim no. 2721)
🗓Purwoasri, 26 Robiul Awal 1438 H / 25 Desember 2016
📚 referensi: Al Fawaid, hal: 33, cet: Darul Aqiqah
┄┄┉┉✽̶»̶̥🌼»✽̶┉┉┄┄
📇 *Jendela Sunnah*
🖥 Website resmi Jendela Sunnah ||
www.jendelasunnah.com
📮Chanel Jendela Sunnah ||
http://telegram.me/penuhduniailmu
KOMENTAR