Nasehat untuk tidak sombong dan hasad kepada sesama muslim. Jangan meremehkan orang lain
BAGAIMANA ENGKAU BISA SOMBONG...!?
Asy Syaikh al 'Allamah Rabi' bin Hadiy al Madkhaliy hafizhahullah berkata :
"Seseorang mungkin tingginya (hanya) satu jengkal tapi dia sombong, menganggap kepalanya di atas langit, wal 'iyyadzu billah. Maka Allah berkata kepadanya Engkau pelan-pelanlah, sesungguhnya engkau tidak akan bisa menembus bumi, dan tidak akan sampai setinggi gunung, bagaimana engkau bisa sombong, engkau manusia yang lemah lagi miskin, mungkin saja sebuah sebiji yang kecil akan mengakhiri hidupmu, (atau) lalat akan mengakhiri hidupmu, engkau manusia paling lemah, maka mengapa engkau bersikap sombong, dan atas dasar hak yang mana engkau sombong dan semena-mena terhadap manusia."
Marhaban Yaa Thalibal 'Ilmi 220
Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
channel telegram: https://tlgrm.me/ashhabussunnah
RENUNGKANLAH SAUDARAKU...
Jangan menjadi orang yang menyebabkan rusaknya persaudaraan di antara kita. Jangan merasa selalu benar! Jangan merasa ingin selalu didengar! Jangan meremehkan orang lain! Jangan merasa lebih baik apalagi yang paling terbaik! Jangan merasa kuat! Jangan merasa bisa berdiri sendiri!```*Selalu-lah bersikap mengalah! Selalu-lah memaafkan! Selalu-lah mendoakan kebaikan untuk saudaramu! Perlihatkan rasa senang dan bahagia ketika mendengar atau melihat saudaramu memperoleh kenikmatan! Tunjukkan wajah berseri dan senyum terbaik untuk saudaramu! Ucapkanlah kata-kata yang menyejukkan!*
abu Nasiim Mukhtar 'iben' Rifai La Firlaz
27 Dzulqa'dah 1437 H
--------------------📖--------------------
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :
"Kesombongan dan hasad (iri) keduanya merupakan penyakit yang membinasakan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan.
Dan keduanya juga merupakan dosa terbesar, yang dengannya Allah pertama kali didurhakai, karena sesungguhnya Iblis berlaku sombong dan hasad kepada Nabi Adam --'alaihissalam--."*
[Jami' ar-Rasail (1/233)]
channel telegram: https://tlgrm.me/ashhabussunnah
BAHAYA SOMBONG
Tidak bisa memasukkan seorang muslim langsung ke dalam Jannah.
Dari shahabat Abdullah bin Mas’ud rodhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam; Bahwasanya Beliau pernah bersabda:
«لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ»
”Tidak memasuki Jannah seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar semut kecil.”
Ternyata ada salah seorang shahabat yang menimpali:
“Sesungguhnya seseorang itu senang jika baju dan sandalnya bagus.”
Maka Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menjawab:
«إِنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ»
”Sesungguhnya Allah itu Maha Indah serta mencintai keindahan, (adapun) Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan manusia.”
[ HR. Muslim no.91-(147) ]
➖➖➖
Penjelasan Hadits :
Hadits ini termasuk jenis hadits yang mengandung ancaman secara umum. Digunakan lafadz seperti itu oleh Rasul shollallahu ‘alaihi wasallam memang dalam rangka membuat lari orang dari perbuatan tersebut. Jika dibutuhkan penjelasan secara terperinci, maka rincian itu diambil dalil-dalil syariat yang lainnya.
Kesombongan di dalam hadits ini bisa dipahami dari dua sisi;
( Yang Pertama ) : Sombong dari kebenaran, dan membencinya;
Orang yang seperti ini kafir, kekal di dalam api neraka, serta tidak akan memasuki Jannah sama sekali.
Berdasarkan firman Allah Ta’ala:
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
”Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” [ QS. Muhammad :9 ]
(Pahala-pahala) amalan tidak akan terhapus kecuali dengan kekafiran. Sebagaimana firman Allah Ta’ala (artinya):
”Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
[ QS. Al-Baqoroh :217 ]
( Yang Kedua ) : Kesombongan itu dilakukan kepada makhluk, yaitu sombong dan congkak dihadapan mereka, namun tidak sombong dalam masalah ibadah kepada Allah Ta’ala.
Orang yang seperti ini, tidak akan memasuki Jannah dengan sifat yang sempurna tanpa adzab secara mutlak. Karena dia harus merasakan adzab terlebih dahulu karena sebab dosa sombongnya (di dunia) sebab ia congkak di hadapan makhluk, kemudian setelah suci (dari dosa) barulah ia memasuki Jannah.
[ Lihat Syarah Riyadhus Sholihin 3/541-542 ]
Hal itu karena keumuman dalil tentang keutamaan orang-orang yang bertauhid mendapatkan jaminan masuk Jannah, sebagaimana penjelasan al-Qodhi ‘Iyadh rohimahullah yang dinukil oleh Imam An-Nawawi rohimahullah, dalam Syarah Shohih Muslim ;2/91.
Wallahul Muwaffiq
Dikirim oleh: al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan
#fawaidumum
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
KOMENTAR