Kisah Perang Nahawand
BOBOLNYA BENTENG KOKOH NAHAWAND
*Sulit membayangkan betapa syahdu medan jihad Nahawand siang itu. Andai ikut serta hadir, tangis pecah kita pasti terjadi bersamaan isak tangis prajurit-prajurit Muslim lainnya. Hati siapa yang tak bergetar hebat bila mendengar pesan terakhir sang panglima tertinggi yang ia rangkai dalam sebingkai do'a.Suntikan moril yang amat berharga*.
Komando puncak dipegang An Nu'man bin Muqarrin radhiyallahu 'anhu atas pilihan kalifah Umar radhiyallahu 'anhu.Tetapi bukan itu yang menggetarkan.Pesan terakhir yang diikuti dengan pembuktian dan Allah Ta'ala yang mengabulkan itulah yang menggetarkan. Bahkan khalifah Umar radhiyallahu 'anhu pun turut menangis di atas mimbar kota Madinah, saat memberitahukan gugurnya An Nu'man radhiyallahu 'anhu.
Cobalah anda ikut bersama saya untuk membayangkan dalam ruang berfikir.Suasana perang yang mencekam namun dihadapi dengan ketenangan.Sekira tiga puluh ribu prajurit berdiri tegak, di bawah terik matahari, sedang khusyu' mengikuti setiap huruf dalam kata dari panglima mereka.Iya,disana An Nu'man radhiyallahu 'anhu menyampaikan.
"Segenap umat Islam! Aku berulang kali mengikuti perang di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.Kalau dipagi hari tidak memulai serangan, maka beliau menunda sampai pada saat matahari tergelincir ke arah barat untuk kemudian memulai pertempuran",An Nu'man radhiyallahu 'anhu memulai pidatonya.
*Ma syaa Allah! Lihatlah betapa kukuh, taguh, dan gigihnya kaum sahabat dalam meneladani tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.Sampaipun pilihan waktu untuk memulai pertempuran,mereka tidak akan tenang tanpa mencontoh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam*.Disuasana genting, dalam kondisi menghadapi hidup mati,An Nu'man radhiyallahu 'anhu masih berusaha mengingatkan pasukannya kepada sosok Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Kemudian An Nu'man menjatuhkan instruksi.Takbir pertama, setiap personil telah bersiap dengan menunaikan hajat dan bersuci.Takbir kedua,setiap personil telah bersiap dengan senjata (perlengkapan) masing-masing.Takbir ketiga,serangan yang dilakukan secara serentak.
*Setiap personil pasukan mendengarkan seksama kata-kata An Nu'man radhiyallahu 'anhu memanjatkan do'a "Allahummar zuq An Nu'maaan syahaadatan bi nashril Muslimin waftah 'alaihim". Seluruh pasukan meng-aminkan do'anya: Ya Allah berikan rezeki untuk An Nu'maaan berupa kematian syahid dengan memberikan pertolongan untuk umat Islam dan menangkanlah mereka*.
Tiap-tiap personil prajurit bergetar saat An Nu'man berucap harapan untuk gugur.Tiap-tiap personil prajurit merasakan betapa tulusnya panglima mereka bertutur.Didalam hat kecil mereka, kata-kata tersebut bisa saja benar-benar menjadi kalimat perpisahan.Apalagi tidak sedikit prajurit yang terbawa lalu kemudian menangis.
Bagaimana tidak menangis? Sudah sekian banyak momen perang yang mereka lewatkan bersama sang panglima.Suka duka-nya pertempuran mereka ukir bersama.Lalu mereka mendengarkan sebuah tekad untuk gugur sebagai syahid di hari itu.Bukankah hal itu cukup menjadi alasan mereka untuk menangis.
Nahawand, Berangkali tidak semua orang pernah mendengar nama ini.Padahal sejarah perjuangan Islam sulit untuk tidak dikaitkan dengan Nahawand.
Berjarak tiga hari perjalanan dari wilayah Hamadzan,Nahawand adalah sebuah kota ramai diatas dataran tinggi.Nahawand masuk dalam lingkup negeri Asbahan.Nahawand juga bisa disebut Nihawand (nun difathah atau dikasrah) . Seorang ahli geografi di zaman itu menjelaskan,"Nahawand letaknya pada iklim keempat. Panjangnya 72° dengan lebar 36°"
Di puncak Nahawand terdapat sebuah benteng dengan bentuknya yang mengagumkan dan sangat tinggi. Didalam benteng tersebut terdapat kubur prajurit Islam yang gugur di awal sejarahnya.
Nahawand dinilai staretegis oleh imperium persia kala itu. Menaklukkan Nahawand artinya telah menguasai Asbahan.Jika Asbahan di taklukkan, Kerajaan persia hanya tinggal menghitung hari kehancurannya.
Oleh sebab itu, Umar bin khaththab radhiyallahu 'anhu menerima saran hurmuzan, seorang panglima persia yang masuk Islam. Menurut hurmuzan,"Asbahan ibaratnya kepala.persia dan azerbaijan adalah kedua sayapnya. Jika anda memotong kepala,dua sayap pasti jatuh. Jika anda memotong salah satu sayap,sayap yang lain akan bergabung dengan kepala"
Selain kokoh sebagai batas pertahanan,sumber mata air nahawand dikenal dengan alirannya yang deras dan melimpah. Disana ada sejenis pohon yang tidak ditemukan pada tempat lain. Kayu pohon itu dibuat menjadi tongkat dengan kekuatan dan kualitas istimewa.
Dibeberapa lokasi tepi sungai nahawand ditemukan tanah hitam sebagai bahan membuat perkakas berkualitas karena sangat hitam dan liat. Menurut Penduduk setempat,tanah tersebut di keluarkan kepiting-kepiting dari dasar sungai.
Di atas gunung nawahand ditemukan dua buah batu indah berbentuk ikan dan sapi jantan. Keduanya terbuat dari es dan tidak habis meleleh dimusim dengan maupun panas.
Di atas gunung nawahand ditemukan dua buah batu indah berbentuk ikan dan sapi jantan. Keduanya terbuat dari es dan tidak habis meleleh dimusim dengan maupun panas.
Kini nahawand masuk dalam wilayah iran.
Ibnu Katsir rahimahullah pakar sejarah Islam ternama,mendeskripsikan perang nahawand dengan jelas dalam Al Bidayah wan Nihayah, tepat pada sejarah di tahun 21H. Beliau menyebut perang nahawand dengan waq'atun 'adziimatun jiddan lahaa sya'nun rafii' wa naba-un 'ajiibun.
Perang yang sangat dahsyat. Penuh cerita hebat dan kisah menakjubkan. Seperti itulah Ibnu katsir menyebut perang nahawand.
Apa latar belakang meletusnya perang nahawand?
Kesal,jengkel, dan dendam.itu menjadi faktor terbesar perang nahawand. Raja persia dari keluarga sasania,yaz-da-jird, tidak bisa menerima kekalahan demi kekalahan yang dialami oleh pasukannya. Berita kekalahan seolah mengalir tiada henti berdatangan ketelinganya dari berbagai medan tempur di wilayah persia.
Bagaimana tidak kesal dan dendam ? Negeri demi negeri terus ditaklukkan pasukan Islam. Lebih mengesalkan lagi saat Al Madain, ibukota dan pusat pemerintahan persia,tidak dapat dipertahankan. Padahal di Al Madain, simbol-simbol kejayaan dan kekuasaan mereka ada disana,termasuk Al Qash-rul Abyadh (istana putih) . Al madain artinya kumpulan kota. Sebab setiap raja yang baru berkuasa,ia mesti membangun sebuah kota untuk dirinya sendiri dan berdampingan dengan kota sebelumnya.
Yas-da-jird sekeluarga mundur teratur untuk bergabung bersama kaum loyalisnya. Dengan harta yang masih tersisa ,ia terus melakukan konsolidasi. Sampai akhirnya ia memilih asbahan sebagai pusat komando dan sentral kegiatan. Yas-da-jird bersurat kepada para pemimpin dan penguasa tiap-tiap negeri disekitar asbahan untuk bersatu dibawah kendalinya untuk menyerang kaum Muslimin.
Rupanya Yas-da-jird masih mempunyai pengaruh,. Di samping sejarah besar dan lama kekuasaan keluarga sasania, yas-da-jird menggunakan uang untuk menggerakkan pasukan persia. Dari berbagai penjuru negeri,jumlah pasukan yang mampu ia kumpulkan disebut-sebut sebagai yang pertama dalam sejarah. Pasukan terbesar sepanjang sejarah itu berkumpul dan di pusatkan di nahawand.
Bersambung
Oleh : Al Ustadz Abu Nashim Mukhtar bin Rifa'i La firlaz
Ditulis dari Majallah Qudwah, Edisi.28
🌈@LilHuda🌈
🔻🔻🔻🔻🔻
KOMENTAR