Kepada Siapa Kita Mengambil Ilmu?

SHARE:

“Maka bertanyalah kepada orang yang punya ilmu bila kamu tidak mengetahui.” (an-Nahl: 43 dan al-Anbiya: 7)

KEPADA SIAPAKAH KITA MENGAMBIL ILMU, BIMBINGAN & FATWA 

(Disertai peringatan untuk orang-orang yang suka mencari-cari ketergelinciran ulama untuk membenarkan madzhab mereka yang batil)**


Secara syar’i, para ulama Salaf, ulama Dakwah Salafiyah pada tiap generasi adalah tempat rujukan bagi umat.

Allah ‘azza wa jalla berfirman:

“Maka bertanyalah kepada orang yang punya ilmu bila kamu tidak mengetahui.” (an-Nahl: 43 dan al-Anbiya: 7)

Mereka adalah
🔺tempat meminta fatwa,
🔺bimbingan,
🔺dan arahan.
📌Umat mengambil ilmu dan pemahaman agama dari mereka. Di meja merekalah diletakkan semua persoalan dan problem umat.

Inilah pelajaran adab yang Allah ‘azza wa jalla sebutkan dalam firman-Nya

“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau ketakutan, mereka lalu menyiarkannya, jika mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil amri di antara mereka tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya dari mereka (rasul & ulil amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepadamu tentulah kamu mengikuti setan kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).” (an-Nisa’: 83)

Ibnu Hazm al-Andalusi rahimahullah menasihatkan dalam risalahnya, Mudawatun Nufus, sebagaimana dalam Majmu’ Rasail Ibnu Hazm (hlm. 411):

“Apabila engkau menghadiri majelis ilmu, engkau harus hadir sebagai orang yang ingin menambah ilmu dan pahala, bukan orang yang merasa cukup dengan ilmu yang ada padanya, orang yang mencari ketergelinciran (alim) yang hendak engkau jelekkan atau keganjilan (pendapat alim) yang hendak engkau sebar luaskan. Sebab, ini adalah perbuatan orang-orang rendah, yang selamanya tidak akan beruntung, pada seorang alim.”

Ibrahim bin Abi ‘Ablah rahimahullah menyatakan:

“Barang siapa membawa ilmu-ilmu yang syadz (ganjil), dia telah memikul kejelekan yang sangat banyak.” (Siyar ‘Alamin Nubala, 6/324)

Al-Imam adz-Dzahabi rahimahullah juga menegaskan:

“Barang siapa mencari-cari rukhshah (keringanan) dari beragam mazhab dan ketergelinciran ahli ijtihad, berarti telah tipis/rapuh agamanya.” (as-Siyar 8/90)

Termasuk talbis (upaya pengaburan) yang dilakukan hizbiyin adalah mereka berdalil dengan ucapan para ulama untuk membenarkan kaidah-kaidah mereka yang batil.

Syaikhul Islam rahimahullah tatkala menjelaskan ahlu bid’ah berkata:

“Mereka terkadang mendapati kalimat-kalimat mujmal (yang global/tidak jelas) dari ucapan sebagian ulama, lalu mereka bawa pada makna yang rusak. Ini seperti yang dilakukan oleh Nasrani tentang yang dinukil kepada mereka dari para nabi, akhirnya mereka mengikuti yang samar (mutasyabih).” (Majmu’ Fatawa 2/374)

Di antara trik yang dilakukan hizbiyin dalam melegalkan dan menguatkan penyimpangan mereka adalah menggambarkan kebenaran manhaj mereka yang menyimpang kepada alim yang tidak atau kurang mengetahui keadaan mereka sesungguhnya. Setelah mendapatkan tazkiyah atau ucapan-ucapan yang sekiranya memihak mereka dari alim tersebut, mereka pun menggunakannya untuk menghadapi ulama yang tahu keadaan mereka dan telah membongkar penyimpangan-penyimpangan mereka. Dengan cara seperti ini, banyak kalangan muslimin bahkan salafiyin tertipu oleh mereka.

Wallahul Musta’an wa ’alaihit tiklan.

Al-Ustadz Muhammad Afifuddin As-Sidawy hafizhahullah
Selengkapnya: http://asysyariah.com/mengenal-ulama-dakwah-salafiyah/

WA BMS  Whatsapp Belajar Manhaj Salaf
http://bit.ly/belajarmanhajsalaf
http://wa-bms.blogspot.co.id

**Judul dari Admin**

Edisi: مجموعة الأخوة  السلفية [-MUS-]
Klik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf

KOMENTAR

BLOGGER
Nama

Adab-Akhlak,234,Akhirat,22,Akhwat,108,Anak Muda dan Salaf,238,Anti Teroris,2,Aqidah,279,Arab Saudi,12,Asma wa Shifat,2,Audio,44,Audio Singkat,8,Bantahan,103,Bid'ah,59,Biografi,86,Cerita,64,Cinta,10,Dakwah,47,Doa Dzikir,67,Ebook,15,Fadhilah,71,Faedah Ringkas,17,Fatwa Ringkas,4,Fiqih,344,Ghaib,17,Hadits,169,Haji-Umroh,16,Hari Jumat,31,Hari Raya,5,Ibadah,43,Info,80,Inspiratif,39,IT,10,Janaiz,7,Kata Mutiara,128,Keluarga,237,Khawarij,21,Khutbah,4,Kisah,289,Kitab,6,Kontemporer,155,Manhaj,177,Muamalah,46,Nabi,20,Nasehat,633,Poster,7,Puasa,53,Qurban,18,Ramadhan,51,Rekaman,2,Remaja,155,Renungan,95,Ringkasan,100,Sahabat,69,Sehat,25,Sejarah,53,Serial,3,Shalat,157,Syiah,25,Syirik,15,Tafsir,49,Tanya Jawab,594,Tauhid,54,Tazkiyatun Nafs,108,Teman,20,Thaharah,21,Thalabul Ilmi,149,Tweet Ulama,6,Ulama,88,Ustadz Menjawab,9,Video,20,Zakat,12,
ltr
item
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy: Kepada Siapa Kita Mengambil Ilmu?
Kepada Siapa Kita Mengambil Ilmu?
“Maka bertanyalah kepada orang yang punya ilmu bila kamu tidak mengetahui.” (an-Nahl: 43 dan al-Anbiya: 7)
http://11234-presscdn-0-32.pagely.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2010/11/MIC_DJ.jpg
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
https://www.atsar.id/2016/04/kepada-siapa-kita-mengambil-ilmu.html?m=0
https://www.atsar.id/?m=0
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/2016/04/kepada-siapa-kita-mengambil-ilmu.html
true
5378972177409243253
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA POST Selengkapnya Balas Batal Balas Hapus Oleh Beranda HALAMAN POSTS Lihat Semua BACA LAGI YUK LABEL ARSIP SEARCH ALL POSTS Al afwu, artikel tidak ditemukan Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang ago $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 pekan yang lalu Pengikut Ikut THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy