BERTEMU SAUDARA-SAUDARA YANG LUAR BIASA Saat dauroh Bantul, Masjid Agung Manunggal 2016
BERTEMU SAUDARA-SAUDARA YANG LUAR BIASA
Sumber: daurahnasional.com |
Bila dalam seragam resmi, kita pasti bisa menilai kepangkatan dan dari kesatuan mana mereka berasal. Sebab, di seragam yang dikenakan, terpasang badge pangkat dan kesatuan. Seragam yang sebenarnya dipakai untuk memudahkan koordinasi dan penugasan. Seragam yang jika dikenakan, tidak sedikit orang yang segan.
Badan mereka tegap, kekar dan itu tidak bisa diingkari karena mereka memang dituntut seperti itu. Fisik mereka sangat ideal. Cara mereka duduk, berdiri dan berbicara terlihat tertata dan berwibawa. Siang ini, hari Ahad yang cerah, saya dipertemukan dengan mereka di sebuah rumah Allah, di masjid Agung Manunggal Bantul.
Siapakah mereka?
Jika tidak mengenal mereka sebelumnya, siapapun akan sulit menerka bahkan susah menilai. Dengan pakaian yang rata-rata putih dalam bentuk jubah atau gamis, mereka nampak lebih berwibawa. Kami sudah saling kenal melalui media sosial.
Siapakah mereka?
Mereka adalah saudara-saudara saya. Bukan hanya berstatus saudara biasa. Bahkan bagi saya, mereka adalah saudara-saudara yang sangat luar biasa. Belasan orang, yang duduk melingkar dengan saya, adalah para prajurit TNI/Polri yang mempunyai komitmen beragama. Mereka mempunyai semangat dan tekad untuk memperdalam agama Islam, seperti Islam yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallohu'alaihi wasallam.
Pakaian mereka siang tadi bukan seragam yang membedakan jenjang kepangkatan. Jubah dan gamis mereka telah menghilangkan kesan senior dan yunior, menghapus level atasan dan bawahan. Siang tadi, sebagaimana sebelum dan sesudahnya nanti, semua sama-sama meyakini bahwa mereka adalah hamba yang sejajar dihadapan Alloh. Apa yang membedakan, hanyalah keimanan dan ketaqwaan.
Saya sungguh bahagia. Dengan kebahagiaan yang tiada ternilai. Kebahagiaan itu tidak bisa dibeli. Walaupun sekian banyak biaya dan usaha dilakukan untuk bisa meraih “sedikit” saja kebahagiaan, tetap saja sia-sia jika Alloh tidak menganugerahkan. Namun, perasaan bahagia itu telah Allah berikan untuk saya siang tadi. Bahagia karena dapat bertemu dengan saudara-saudara yang luar biasa.
Daurah Bantul kali ini telah Alloh pilih sebagai moment pertemuan untuk kita. Sebuah pertemuan yang Insya Alloh akan berlanjut dibanyak pertemuan berikutnya. Kita berharap, selagi ada kesempatan bertemu dan berkumpul, maka kesempatan itu tidak akan dilewatkan begitu saja. Sebab, setiap pertemuan yang terjadi atas dasar cinta karena Allah, kelak akan berbuah nauangan disaat tidak ada naungan selain naungan-Nya.
Untuk saudara-saudaraku, yang malam ini kita dipisahkan oleh waktu dan tempat (setelah beberapa menit berjumpa), saya berdoa :
“Semoga Allah senantiasa mengkaruniakan istiqomah untuk kita semua. Anda yang bertugas sebagai aparat keamanan, baik dari unsur TNI maupun Polri, laksanakanlah tugas dengan niatan memberi keamanan dan kenyamanan, untuk Umat Islam yang mayoritas di Indonesia ini. Semoga setiap usaha Anda di dalam menyebarkan dakwah Salaf di lingkungan tugas, selalu dimudahkan Allah Ta'ala".
Terakhir, ”Semoga kelak kita dikumpulkan di dalam Jannah. Di kampung abadi yang penuh kenikmatan dan kelezatan. Berkumpul bersama Nabi Muhammad dan para sahabatnya".
Bersabarlah diatas Sunnah! Gigitlah dengan gigi geraham! Jangan lepaskan nikmat sunnah ini walaupun panasnya seperti menggenggam bara api!
Saudaramu di jalan Allah
Abu Nasim Mukhtar “iben” Rifai La Firlaz
Selepas adzan Isya
Di sebuah sudut bagian dalam Masjid Agung Manunggal Bantul
03 April 2016
https://telegram/kajianislamlendah
Sudah kangen pingin ada dauroh lagi .
BalasHapusNa'am.
Hapus