Adab yang bisa kita pelajari dari beliau dalam menyambut tamu adalah :
Belajar Menjamu Tamu Dari Nabi Ibrahim Alaihi Salaam
Hanya ilustrasi, sumber: republika |
Kunjungan tamu merupakan sebuah kehormatan bagi tuan rumah namun apakah kita mengerti bagaimana bimbingan islam menyambut tamu?
Mari belajar dari Nabi Ibrahim Alaihi Salaam :
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ (٢٤) إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلامًا قَالَ سَلامٌ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ (٢٥) فَرَاغَ إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ (٢٦) فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلا تَأْكُلُونَ (٢٨) فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لا تَخَفْ وَبَشَّرُوهُ بِغُلامٍ عَلِيم(٢٨)ٍ (الذاريات 24- 28)
(24) Sudahkah sampai kepadamu cerita tentang tamu Ibrahim yang dimuliakan?
(25)(ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: “keselamatan untukmu”.
Ibrahim menjawab: “keselamatan untukmu orang-orang yang tak dikenal.”
(26) Maka dia pergi dengan cepat secara diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.
(27) lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: ” Silahkan anda makan.”
(28)(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. mereka berkata: “Janganlah kamu takut”, dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak)
(Adz-Dzaariyaat : 24-28 )
Adab yang bisa kita pelajari dari beliau dalam menyambut tamu adalah :
1. Bersegera dalam menyambut dan menjamu tamu.
Beliau bersegera untuk mendatangi keluarganya dan mempersiapkan hidangan untuk menjamu tamunya. Tanpa harus menawari dulu kepada tamunya.
Asy-Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullaah berkata:” (فراغ ) para ulama berkata:” artinya pergi dengan cepat secara diam-diam, dan ini termasuk dari tata krama yg bagus dalam menjamu tamu, pergi dengan cepat agar tidak menunda dia menyantap makanan ( Syarhu Riyaadhish Shaalihiin baabu bayaani katsrati thuruqil khair )
2.Menjawab salam dengan yang terbaik
Dalam ayat di atas juga terdapat tuntunan dalam menjawab salam, yaitu dengan serupa atau yang lebih baik, sebagaimana firman Allah (artinya): “Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan (salam), maka balaslah penghormatan (salam) itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa).” (An Nisa’: 86).
3. Menghidangkan kepada tamu dengan hidangan yang paling baik
Asy-Syaikh Muhammad bin Shaalih Al-‘Utsaimin rahimahullaah berkata:” ulama berkata:” bahwasanya anak sapi adalah termasuk dari jenis daging yg paling baik, karena dagingnya lembut dan lezat ( Syarh Riyadhish Shaalihiin baabu bayaani katsrati thuruqil khair )
4. Meletakkan hidangan tersebut di dekat tamunya
Nabi Ibrahim meletakkan hidangan tersebut tidak jauh dari tempat para tamunya. Ini tentunya untuk memudahkan tamunya menikmati hidangan tersebut
5. Menyambut/mengajak bicara dengan bahasa yang sopan dan baik.
6. Langsung melayani tamu tanpa bantuan pelayan
Abu Sufyan Al Musy Ghofarohullah
____________________________
4 Rojab 1437, Daarul Hadits Al Bayyinah Sidayu Gresik Harrosahallah
http://bit.ly/uimusy
KOMENTAR