Dulu aku melarang kalian dari berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah (HR Muslim)
ZIARAH KUBUR UNTUK MENGINGAT AKHIRAT
473- وَعَنْ بُرَيْدَةَ بْنِ الْحُصَيبِ الْأَسْلَمِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا - رَوَاهُ مُسْلِم ٌ. زَادَ اَلتِّرْمِذِيُّ: - فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ - . زَادَ ابْنُ مَاجَهْ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ مَسْعُودٍ: - وَتُزَهِّدُ فِي الدُّنْيَا -
Dari Buraidah bin al-Hushaib al-Aslamy radhiyallaahu anhu beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Dulu aku melarang kalian dari berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah (Riwayat Muslim). Dan dalam riwayat atTirmidzi ada tambahan: karena hal itu mengingatkan akan akhirat. Dalam riwayat Ibnu Majah dari Ibnu Mas'ud ada tambahan: dan membuat zuhud terhadap dunia
PENJELASAN:
Dulu Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam melarang para Sahabat untuk berziarah kubur pada saat masa-masa awal Islam, karena dikhawatirkan mereka akan mengagungkan, memohon berkah, dan berdoa kepada penghuni kubur. Namun, setelah keimanan para Sahabat telah kokoh, dan melihat maslahat bahwa ziarah kubur bisa mengingatkan pada kematian dan kehidupan akhirat, beliau kemudian memerintahkan untuk berziarah.
Nampak jelas dari hadits ini tujuan utama berziarah kubur agar mengingatkan seseorang pada kematian, kehidupan akhirat, dan membuat seseorang lebih zuhud terhadap kehidupan dunia. Dalam lafadz hadits lain dinyatakan bahwa berziarah kubur bisa melembutkan hati.
Hal yang tidak disadari oleh sebagian kaum muslimin adalah tentang tujuan utama ini. Sebagian mereka menyengaja ziarah kubur hanya untuk berdoa di kubur dan itu dilakukan sebagai kebiasaan tahunan saja. Padahal, semestinya jika seseorang sudah merasa terlalu sibuk pikirannya dengan urusan dunia, luangkan waktu untuk berziarah kubur. Di hari apapun itu. Berziarahlah pada makam orang-orang yang anda kenal dekat dulu saat masih hidup di dunia. Ingatlah, bahwa ia pernah mengalami masa-masa hidup bersama anda dan sekarang ia sudah meninggal, sedangkan anda akan menyusulnya.
CATATAN:
Nabi shollallahu alaihi wasallam pernah berziarah ke makam ibundanya yang meninggal dalam keadaan kafir. Nabi shollallahu alaihi wasallam meminta ijin kepada Allah untuk memohon ampunan untuk ibundanya, tapi tidak diijinkan Allah. Beliaupun menangis. Nabi shollallahu alaihi wasallam meminta ijin kepada Allah untuk berziarah, Allah ijinkan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ زَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي فِي أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِي وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِي أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِي فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu ia berkata: Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam pernah berziarah ke kubur ibunya kemudian beliau menangis, sehingga menangislah para Sahabat lain di sekeliling beliau. Kemudian beliau bersabda: Aku meminta ijin kepada Tuhanku untuk memohon ampunan untuknya (ibunda Nabi) tapi tidak diijinkan. Kemudian aku meminta ijin (kepada Allah) untuk berziarah ke kuburnya, diijinkan. Maka berziarahlah ke kubur, karena hal itu mengingatkan kepada kematian (H.R Muslim no 1622)
Nabi shollallahu alaihi wasallam juga pernah keluar di akhir malam ke kuburan Baqi’, mengucapkan salam untuk penghuni kubur dan kemudian berdoa memohon ampunan untuk mereka:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ
Ya Allah ampunilah penghuni kubur Baqi’ al-Ghorqod (H.R Muslim no 1618).
〰〰〰
Disalin dari buku "Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi Shollallaahu Alaihi Wasallam (Syarh Kitab al-Janaiz Min Bulughil Maram)". Penerbit Pustaka Hudaya, halaman 136-138.
Penulis: Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله.
Salafy Kendari || http://bit.ly/salafy-kendari
KOMENTAR