informasi data seputar penjelasan pin polio dan vaksinasi dari program pemerintah
Bismillah...informasi data seputar penjelasan pin polio dan vaksinasi yang insya Allah telah di programkan pemerintah dan telah dilaksanakan pd tgl 08 Maret 2016 s.d 15 Maret 2016
1. PIN Polio program pemerintah pake OPV yg oral.
2. Bukan bersumber dari babi, tapi bersinggungan, kemudian dibersihkan. Dibersihkannya gak disebut.
Enzim tripsin dari babi dipakai sbg katalisator, kemudian dicuci dg ultrafiltrasi setara jutaan kali pencucian, hasil akhir tidak didapatkan lagi enzim tripsin babi.
Semua majelis ulama (MUI, Eropa, Saudi, dll) membolehkan dg catatan :
1. Majelis ulama eropa & mufti saudi menyatakan halal, dg prinsip istihlak & istihalah, intinya barang yg halal kemudian bersinggungan dg zat yg haram dapat menjadi halal kembali jika zat haram tsb dihilangkan. Analoginya mirip dg air sungai yg bercampur dg bangkai, kotoran dll, dapat menjadi halal diminum setelah diolah menjadi air PAM.
2. MUI yg berpegang pada madzhab syafi'i, memandang pencucian dg ultrafiltrasi tidak sah. Najis berat seperti babi tetap harus dibersihkan dg 7 kali air yg salah satunya dg tanah. Namun MUI membolehkan dg alasan darurat, karena IPV penting pd balita imunocompromised yg tidak bisa diberikan OPV (vaksin polio oral), untuk menghindari kemudharatan besar (kelumpuhan akibat polio).
Imunisasi di Saudi program wajib, buku catatan imunisasi penting sebagai syarat mendapatkan akte kelahiran, syarat masuk sekolah (sekolah gratis di saudi). Sampai pembuatan paspor, dan semuanya GRATIS di RS pemerintah (swasta juga ada program dan gratis tetapi bayar biaya dokternya)
Silahkan baca:
http://www.kompasiana.com/sumiatiistrizain/hukum-imunisasi-di-saudi-arabia_5517d34481331147699de2ec
Ini logika untuk menjawab kalau vaksin itu berbahaya, tentu tidak benar, jika bahaya, mungkin hampir semua orang saudi terkena penyakit berbahaya.
Sebenarnya ada jawaban ilmiahnya untuk mereka yang Mengatakan bahan-bahan dalam vaksin berbahaya, tentu tidak benar
Indonesia juga ada program imunisasi nasional dan jadi protap di RS negeri kita
Mungkin ada yang komentar:
"Vaksin di Saudi kan beda dengan Indonesia, kalau Vaksin Saudi saya percaya, kalau Indonesia...."
Jawabnya:
Vaksin Saudi dimpor juga dari Indonesia, Indonesia Eksport banyak sekali vaksin ke berbagai negara, termasuk 30 lebih negara Islam, memenuhi kebutuhan Asia Tenggara, karena vaksin Indonesia buatan dalam negeri oleh PT biofarma sejak zaman belanda, bukan buatan Yahudi atau Amerika bahkan sebelum negara Israel ada
Silahkan dibaca Indonesia ekspor vaksin ke Saudi:
djpen.kemendag.go.id/app_frontend/accepted_rsses/view/519c8380-5f98-4990-b57e-6f220a1e1e48
Ini juga:
m.republika.co.id/berita/nasional/bio-farma/15/04/12/nmofq4-bio-farma-penuhi-kebutuhan-vaksin-47-juta-bayi
Agar lebih menguatkan, saya cari info RESMI di web resmi menkes Saudi dan ada programnya serta wajib bagi anak-anak yang baru lahir serta menjadi protap tetap.
Silahkan akses di sini:
www.moh.gov.sa/eClinic/MedicalHealth/Vaccination/Pages/001.aspx
Tanya jawab program vaksin oleh kemenkes Saudi di sini:
www.moh.gov.sa/HealthAwareness/EducationalContent/vaccination/Pages/Questions.aspx
Wallahu a'lam...semoga ini bisa menjadi alternatif referensi...barakallahu fiikum.
Di tulis oleh dr. Adhitya Putra Pratama Sp. A (Abu Ruwaifi)
Turut berbagi Channel Telegram info Sehat Kita
Klik bergabung https://telegram.me/infosehatkita
Sumber gambar: kompas.com |
1. PIN Polio program pemerintah pake OPV yg oral.
2. Bukan bersumber dari babi, tapi bersinggungan, kemudian dibersihkan. Dibersihkannya gak disebut.
Enzim tripsin dari babi dipakai sbg katalisator, kemudian dicuci dg ultrafiltrasi setara jutaan kali pencucian, hasil akhir tidak didapatkan lagi enzim tripsin babi.
Semua majelis ulama (MUI, Eropa, Saudi, dll) membolehkan dg catatan :
1. Majelis ulama eropa & mufti saudi menyatakan halal, dg prinsip istihlak & istihalah, intinya barang yg halal kemudian bersinggungan dg zat yg haram dapat menjadi halal kembali jika zat haram tsb dihilangkan. Analoginya mirip dg air sungai yg bercampur dg bangkai, kotoran dll, dapat menjadi halal diminum setelah diolah menjadi air PAM.
2. MUI yg berpegang pada madzhab syafi'i, memandang pencucian dg ultrafiltrasi tidak sah. Najis berat seperti babi tetap harus dibersihkan dg 7 kali air yg salah satunya dg tanah. Namun MUI membolehkan dg alasan darurat, karena IPV penting pd balita imunocompromised yg tidak bisa diberikan OPV (vaksin polio oral), untuk menghindari kemudharatan besar (kelumpuhan akibat polio).
Imunisasi di Saudi program wajib, buku catatan imunisasi penting sebagai syarat mendapatkan akte kelahiran, syarat masuk sekolah (sekolah gratis di saudi). Sampai pembuatan paspor, dan semuanya GRATIS di RS pemerintah (swasta juga ada program dan gratis tetapi bayar biaya dokternya)
Silahkan baca:
http://www.kompasiana.com/sumiatiistrizain/hukum-imunisasi-di-saudi-arabia_5517d34481331147699de2ec
Ini logika untuk menjawab kalau vaksin itu berbahaya, tentu tidak benar, jika bahaya, mungkin hampir semua orang saudi terkena penyakit berbahaya.
Sebenarnya ada jawaban ilmiahnya untuk mereka yang Mengatakan bahan-bahan dalam vaksin berbahaya, tentu tidak benar
Indonesia juga ada program imunisasi nasional dan jadi protap di RS negeri kita
Mungkin ada yang komentar:
"Vaksin di Saudi kan beda dengan Indonesia, kalau Vaksin Saudi saya percaya, kalau Indonesia...."
Jawabnya:
Vaksin Saudi dimpor juga dari Indonesia, Indonesia Eksport banyak sekali vaksin ke berbagai negara, termasuk 30 lebih negara Islam, memenuhi kebutuhan Asia Tenggara, karena vaksin Indonesia buatan dalam negeri oleh PT biofarma sejak zaman belanda, bukan buatan Yahudi atau Amerika bahkan sebelum negara Israel ada
Silahkan dibaca Indonesia ekspor vaksin ke Saudi:
djpen.kemendag.go.id/app_frontend/accepted_rsses/view/519c8380-5f98-4990-b57e-6f220a1e1e48
Ini juga:
m.republika.co.id/berita/nasional/bio-farma/15/04/12/nmofq4-bio-farma-penuhi-kebutuhan-vaksin-47-juta-bayi
Agar lebih menguatkan, saya cari info RESMI di web resmi menkes Saudi dan ada programnya serta wajib bagi anak-anak yang baru lahir serta menjadi protap tetap.
Silahkan akses di sini:
www.moh.gov.sa/eClinic/MedicalHealth/Vaccination/Pages/001.aspx
Tanya jawab program vaksin oleh kemenkes Saudi di sini:
www.moh.gov.sa/HealthAwareness/EducationalContent/vaccination/Pages/Questions.aspx
Wallahu a'lam...semoga ini bisa menjadi alternatif referensi...barakallahu fiikum.
Di tulis oleh dr. Adhitya Putra Pratama Sp. A (Abu Ruwaifi)
Turut berbagi Channel Telegram info Sehat Kita
Klik bergabung https://telegram.me/infosehatkita
KOMENTAR