DIDIKLAH DIRI KALIAN UNTUK BERSIKAP TAWADHU’, JUJUR, DAN MENERIMA KEBENARAN
DIDIKLAH DIRI KALIAN UNTUK BERSIKAP TAWADHU’, JUJUR, DAN MENERIMA KEBENARAN
Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady hafizhahullah
Janganlah sekali-kali kalian memiliki sifat keras kepala, hati-hatilah dari sifat ini, baarakallahu fiikum. Demi Allah, Rasul alaihis shalatu was salam dahulu beliau suka menerima musyawarah dengan para shahabat beliau. Beliau alaihis shalatu was salam menerima pendapat-pendapat Umar yang bersumber dari Al-Qur’an dengan sangat mudah. Demikian Umar juga suka bermusyawarah dan suka mengumpulkan para shahabat yang ikut Perang Badr untuk diajak musyawarah.
Dan jika dia terjatuh pada sebuah kesalahan, maka dia segera rujuk dengan sangat mudah. Ini merupakan jalan orang-orang yang beriman yang jujur. Jadi seorang mu’min memiliki sifat yang mudah dan lembut sikapnya. Yaitu pada dirinya tidak terdapat sikap sombong, tidak takabbur, dan tidak merasa tinggi. Dia menerima kebenaran dari orang yang jauh maupun yang dekat, dari orang yang tua maupun yang muda. Jadi ini adalah jalan Islam yang benar. Jika seseorang terjatuh pada kesesatan, namun dia tidak mau rujuk, justru dia berusaha merubah-rubah dan mengganti-ganti kesalahannya (agar nampak benar –pent) dan dia mempermainkan akal manusia, maka sikap semacam ini merupakan hawa nafsu yang kronis (sangat parah –pent).
Maka berhati-hatilah ya ikhwan (wahai saudara-saudaraku –pent). Didiklah diri kalian untuk bersikap tawadhu’ dan jujur serta menerima kebenaran. Semua anak keturunan Adam banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang-orang yang banyak melakukan kesalahan adalah yang banyak bertaubat. Siapa diantara kita yang terjatuh pada kesalahan, lalu dia diingatkan oleh saudaranya ataupun oleh musuhnya, maka hendaklah dia segera kembali kepada kebenaran. Saya memohon kepada Allah agar memberikan taufik kepada kami dan kalian.
Sumber audio:
http://www.youtube.com/watch?v=n3FaaO8O_jw
http://forumsalafy.net/didiklah-diri-kalian-untuk-bersikap-tawadhu-jujur-dan-menerima-kebenaran/
MasyaAlloh, teladan seorang pengusung kebenaran.
BalasHapus